HEADLINE
---
deskripsi gambar

Kepala Sekolah SMP PGRI Cugenang Drs. Susila Direja, MM:Ingin Membangun Anak dan Sekolah Yang Berkarakter

Drs. Susila Direja, M.M.
SEBAGAI seorang kepala sekolah yang mengemban amanah yang cukup berat, saya terus berupaya mencoba menjadikan SMP PGRI Cugenang menjadi sekolah desa unggulan dan berkwalitas di Cianjur sejalan dengan visi dan misi sekolah dan Kabupaten Cianjur. Tentunya untuk mewujudkan itu semua tidaklah mudah, tapi saya yakin lambat laun harapan untuk menjadikan Sekolah Perdesaan Berbasis Nasional akan terwujud.

Salah satu upaya yang kini terus dilakukan adalah bagaimana membangun karakter sekolah dan juga anak didik. Pembangunan karakter merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam membangun sekolah. Tidak mudah membangun karakter anak didik yang berlatarbelakang beraneka ragam, perlu kerja keras dan kebersamaan dari semua pihak terutama guru, orang tua dan anak.

Salah satu upaya membangun karakter yang saat ini tengah berjalan yakni bagaimana menanamkan disiplin terhadap pribadi dan lingkungan, tidak hanya bagi siswa tapi seluruh yang ada dilingkungan sekolah. Untuk siswa salah satunya selalu menggelar apel empat kali dalam sehari dalam dua sif belajar siang dan pagi. Semua itu dilakukan untuk mumudahkan mengontrol anak, baik sikap dan prilaku dan melatih kemampuan anak dalam disiplin diri dan memimpin orang lain.

Sikap disiplin rangkaian dalam membentuk karakter anak, telah ditanamkan sejak masuk mejadi siswa. Makanya hasil dari pembinaan karakter tersebut sekolah kami tidak ada penjaga sekolah dan pesuruh, tapi kebersihan dan ketertiban tetap terjaga. Karena yang menjadi penjaga adalah seluruh penghuni yang ada di sekolah.

Semua itu bisa terlihat dengan adanya fasilitas sekolah yang ada seperti kran air memudahkan mereka mencuci tangan, lap dan kain pel tidak usah mencari kemana-mana. Mungkin disekolah lain tidak demikian, tapi di sekolah kami semuanya tersedia dan meski ada kran air diluar dan dibeberapa titik tapi tidak pernah rusak. Semua itu akibat pembangunan karakter yang terus ditanamkan karena menjadi tanggungjawab bersama.

Dibalik keberhasilan kami membangun karakter baik bagi anak didik maupun sekolah, masih ada kelemahan yang kami rasakan yakni fasilitas sekolah yang kami miliki masih belum lengkap. Seperti halnya ruang kelas yang kami rasakan belum cukup. Karena dari 15 ruang kelas yang kami butuhkan kami baru memiliki enam ruang kelas. Untuk mensiasatinya terpaksa kami berlakukan dua sif yakni pagi dan siang.

Kami berharap pada tahun 2013-2014 seluruh kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan pagi seluruhnya. Semua itu untuk mendukung sekolah pedesan berkarakter dan berwawasan nasional.  Untuk mewujudkan visi dan misi ditanamkan sistem kekeluargaan. Tidak ada Kepala Sekolah, Guru tapi seluruhnya keluarga besar. Segala sesuatunya diselesaikan dengan komitmen kekeluargaan (KC-02)**.
Post a Comment