186 TKI Cianjur Yang di Deportasi Dari Arab Saudi Sudah Tiba
5:01:00 PM
CIANJUR, (KC).- Sebanyak 186 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dideportasi dari Arab Saudi akibat bermasalah ijin tinggalnya telah habis tiba di Cianjur dengan cara berangsur-angsur. Para TKI yang mayoritas perempuan itu sempat di transit di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur untuk dilakukan pendataan sebelum dijemput dan diserahkan kepada keluarganya.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, dari 186 TKI yang tiba di Cianjur tersebut ada 22 balita. Mereka turut bersama orang tuanya dalam kondisi yang kurang baik. Bahkan ada balita yang dalam kondisi kurang sehat sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.
Rombongan pertama TKI tiba di Cianjur dengan jumlah 33 orang dengan menggunakan kendaraan elf, disusul rombongan kedua berjumlah 43 orang, rombongan ketiga 25 orang, rombongan ke empat 20 orang, rombongan kelima 35 orang dan rombongan ke enam sebanyak 30 orang dengan total keseluruhan mencapai 186 orang TKI.
"Memang kedatangannya secara berangsur, tidak sekaligus. Kami juga mendapatkan kabar hanya bersifat pemberitahuan melalui telepon dari Kementerian Tenaga Kerja. Terpaksa kami menunggu dan harus begadang beberapa hari untuk menangani pemulangan para TKI yang kebanyakan overstay ini," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra, Minggu (21/10/2012).
Menurut Sumitra, rombongan TKI terakhir tiba di Cianjur pada pukul 01.30 WIB, Minggu (21/10/2012) dan langsung didata di kantor P2TP2A. Setelah itu pihak keluarganya diminta untuk menjemput dan diserahterimakan. "Kami belum tahu lagi, apakah masih ada yang akan datang atau tidak. Informasinya kami dapatkan hanya melalui telepon, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi," paparnya.
Kebanyakan para TKI yang dipulangkan ke Indonesia tersebut menurut Sumitra, merupakan TKI yang memiliki masalah, mulai dari ijin tinggalnya sudah habis, kabur dari majikan dan persoalan lainya. "Mereka sebelum di deportasi melakukan aksi demo selama empat hari empat malam dan akhirnya pemerintah Arab Saudi mendeportasinya," tegasnya.
Begadang Setiap Malam
Untuk melayani pahlawan devisa yang pulang dalam keadaan kurang beruntung tersebut pihak Dinsosnakertrans menerjunkan petugas khusus dari Ketenagakerjaan yang bertugas untuk melakukan pelayanan dan pendataan terhadap para TKI yang tiba di Cianjur. Mereka bertugas mulai dari pengurusan administrasi sampai menghubungi pihak keluarganya agar menjemput TKI yang bersangkutan.
"Kita terpaksa sudah empat malam ini begadang sampai pagi, karena kedatangan para TKI ini jadwalnya tidak pasti, sampai dinihari. Sebenarnya kita sudah siapkan tempat untuk menginap atau istirahat, tapi para TKI yang datang malam hari juga ingin langsung pulang kerumahnya. Makanya kita siapkan petugas untuk mendampingi hingga pagi hari," katanya (KC-02)**.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, dari 186 TKI yang tiba di Cianjur tersebut ada 22 balita. Mereka turut bersama orang tuanya dalam kondisi yang kurang baik. Bahkan ada balita yang dalam kondisi kurang sehat sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.
Rombongan pertama TKI tiba di Cianjur dengan jumlah 33 orang dengan menggunakan kendaraan elf, disusul rombongan kedua berjumlah 43 orang, rombongan ketiga 25 orang, rombongan ke empat 20 orang, rombongan kelima 35 orang dan rombongan ke enam sebanyak 30 orang dengan total keseluruhan mencapai 186 orang TKI.
"Memang kedatangannya secara berangsur, tidak sekaligus. Kami juga mendapatkan kabar hanya bersifat pemberitahuan melalui telepon dari Kementerian Tenaga Kerja. Terpaksa kami menunggu dan harus begadang beberapa hari untuk menangani pemulangan para TKI yang kebanyakan overstay ini," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra, Minggu (21/10/2012).
Menurut Sumitra, rombongan TKI terakhir tiba di Cianjur pada pukul 01.30 WIB, Minggu (21/10/2012) dan langsung didata di kantor P2TP2A. Setelah itu pihak keluarganya diminta untuk menjemput dan diserahterimakan. "Kami belum tahu lagi, apakah masih ada yang akan datang atau tidak. Informasinya kami dapatkan hanya melalui telepon, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi," paparnya.
Kebanyakan para TKI yang dipulangkan ke Indonesia tersebut menurut Sumitra, merupakan TKI yang memiliki masalah, mulai dari ijin tinggalnya sudah habis, kabur dari majikan dan persoalan lainya. "Mereka sebelum di deportasi melakukan aksi demo selama empat hari empat malam dan akhirnya pemerintah Arab Saudi mendeportasinya," tegasnya.
Begadang Setiap Malam
Untuk melayani pahlawan devisa yang pulang dalam keadaan kurang beruntung tersebut pihak Dinsosnakertrans menerjunkan petugas khusus dari Ketenagakerjaan yang bertugas untuk melakukan pelayanan dan pendataan terhadap para TKI yang tiba di Cianjur. Mereka bertugas mulai dari pengurusan administrasi sampai menghubungi pihak keluarganya agar menjemput TKI yang bersangkutan.
"Kita terpaksa sudah empat malam ini begadang sampai pagi, karena kedatangan para TKI ini jadwalnya tidak pasti, sampai dinihari. Sebenarnya kita sudah siapkan tempat untuk menginap atau istirahat, tapi para TKI yang datang malam hari juga ingin langsung pulang kerumahnya. Makanya kita siapkan petugas untuk mendampingi hingga pagi hari," katanya (KC-02)**.