HEADLINE
---
deskripsi gambar

Ada Moratorium, Kasus TKI Cianjur Menurun

Ilustrasi
CIANJUR, (KC).- Berbagai kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Asal Kabupaten Cianjur sepanjang tahun 2012 cenderung menurun dibandingkan dengan kejadian tahun 2011. Kecenderungan turunya kasus yang menimpa TKI asal Cianjur tersebut tidak terlepas dengan adanya moratorium pengirman TKI ke Arab Saudi.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Ketenagakerjaan R. Fini Hikmat FB mengatakan, sampai saat ini pihak Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur baru merekomendasikan sebanyak 3.019 orang untuk menjadi TKI. Dari jumlah tersebut pihaknya mengaku tidak memiliki data lengkap berapa yang menjadi TKI.

"Kita hanya memberikan rekomendasi, kalau itu datanya ada. Tapi berapa yang berangkat, pihak perusahaan tidak memberikan data kembali kepada kami. Bisa saja ajuan rekom yang diminta perusahaan yang memberangkatkan TKI itu ternyata ada calon TKInya yang batal berangkat dan mereka tidak melaporkan lagi kepada kami," kata Finy, Minggu (7/10/2012).

Sementara untuk pengaduan persoalan yang diterima Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur terhadap kasus-kasus TKI pada tahun 2012 ini cenderung mengalami penurunan. Hingga akhir September 2012 tercatat 35 kasus yang masuk pengaduan ke Dinsosnakertrans. Sedangkan kasus pengaduan yang masuk pada tahun 2011 mencapai 77 kasus.

"Kalau melihat data, jumlah kasus pengaduan yang menimpa TKI kita cenderung menurun. Kemungkinan semua itu tidak terlepas dengan adanya moratorium ke Arab Saudi. Sebab selama ini tidak kita pungkiri bahwa kasus-kasus yang menimpa TKI Cianjur itu kebanyakan dari Arab Saudi," katanya.

Persoalan atau kasus TKI yang masuk kebanyakan mengenai persoalan gaji tidak dibayar full, kabur dari majikan, putus komunikasi atau masalah asuransi. "Intinya kita terus berupaya membantu TKI kita yang terkena masalah saat bekerja menjadi TKI. Beberapa kasus yang kita tangani, alhamdulillah juga cukup berhasil," paparnya (KC-02)**.



Also Read:
Post a Comment
Close Ads