HEADLINE
---
deskripsi gambar

Atas Nama Aspirasi, Bantuan Kebun Bibit Rakyat di Cianjur di "Sunat"

CIANJUR, (KC).- Bantuan dana untuk Kelompok Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Kabupaten Cianjur diduga disunat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Padahal bantuan dana yang seharusnya diterima perkelompok Rp 50 juta itu baru cair 40 persennya atau sekitar Rp 19.400.000,-. Namun dana tersebut langsung di sunat oleh oknum yang mengatasnamakan aspirasi sebesar Rp 10 juta.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, di Kabupaten Cianjur terdapat 33 kelompok yang mendapatkan bantuan KBR dari pmerintah pusat. Dari jumlah tersebut 23 kelompok diantaranya diajukan melalui rumah aspirasi yang dibuat oleh salah satu partai politik. Hanya saja saat dana bantuan itu cair yang 40 persennya dari total bantuan Rp 50 juta melalui rekening bank, tidak diterima utuh karena harus diserahkan sekitar Rp 10 juta melalui oknum di rumah aspirasi.

"Baru cair sekitar Rp 19.400.000,0,- untuk termin pertama, tapi dana itu langsung dipotong 20 persen pada termin pertama sekitar Rp 10 juta. Dana itu diserahkan ke aspirasi," kata seorang Ketua Kelompok KBR yang minta tidak disebutkan naman saat dihubungi, Rabu (17/10/2012).

Menurut ketua kelompok tersebut, saat ini pihaknya kelabakan karena harus mengejar target 30% sebagai syarat untuk mencairkan dana berikutnya dalam melakukan pengadaan bibit. Untuk  itu pihaknya terpaksa mencari pinjaman dana talangan kebeberapa pihak, agar program KBR tidak terganggu dan dana bantuan untuk termin berikutnya bisa dicairkan.

"Terpaksa kita mencari pinjaman kesana kemari agar program ini tetap bisa berjalan. Karena harus mengejar 30 % pengadaan bibit yang siap tanam. Kalau jumlah pengadaanya sudah sesuai dengan ketentuan yakni 40 ribu pohon, tapi yang baru siap belum mencapai 30 %nya," katanya.

Sementara itu Dn dari rumah aspirasi ketika akan dikonfirmasi melalui telepon dengan nada tinggi tidak bisa memberikan penjelasan. "Jangan konfirmasi-konfirmasi, saya tidak kenal dengan ente, enak aja lo ma, lagian kamu tahu nomor telpon saya dari mana. Jangan mentang-mentang pers, ente bagaimana wartawan teh," kata DN sebelum telpon terputus (KC-02)**.

1 comment
  1. jose
    October 19, 2012 at 12:37 AM
    korupsi sudh jd budaya..

    Menyedihkan.