BPBD Terjunkan Tim Relawan, Empat Desa di Kecamatan Cibinong Disergap Longsor, 8 KK di Ungsikan
7:15:00 PM
CIANJUR, (KC).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menerjunkan tim relawan ke empat desa di Kecamatan Cibinong yang terkena longsor setelah terjadi hujan lebat, Minggu (21/10/2012). Sebelumnya longsor yang terjadi di Desa Sukajadi yang sempat memutuskan arus lalu lintas dari Sindangbarang-Cianjur ataupun sebaliknya sudah bisa diatasi. Pihak Dinas Binamarga dibantu warga dengan menggunakan alat berat telah menyingkirkan tumpukan tanah longsor yang menimbun bahu jalan provinsi tersebut.
Kepala BPBD Asep Suhara melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Yad Ahyad menuturkan, longsor yang terjadi diwilayah Kecamatan Cibinong berada diwilayah empat desa yakni Desa Hamerang, Desa Wargaluyu, Desa Ciburial, dan Desa Sukajadi. Saat ini tim relawan dari BPBD Cianjur tengah berada dilokasi untuk melakukan pendataan maupun memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Berdasarkan data sementara di Desa Hamerang kerusakan terjadi pada 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 8 rusak ringan. Lokasi longsor cukup sulit dijangkau seperti di Desa Hamerang dan Wargaluyu, tim harus berjalan kaki. Sementara untuk Desa Ciburial dan Cibinong belum bisa terassesment. Jadi kami belum bisa memastikan jumlah KK (kepala keluarga) yang menjadi korban,” kata Asep, Senin (22/10/2012).
Sementara itu Camat Cibinong Wodi Efyana mengatakan, saat ini pihak BPBD, Binamarga, TNI/Polri dan masyarakat terus berupaya membuka akses untuk menyingkirkan longsoran. Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, longsor yang menerjang empat desa diwilayahnya tersebut mengakibatkan 1 rumah panggung di Desa Hamerak rusak berat, 1 rumah lagi di Desa Wargaluyu dan beberapa rumah terancam.
"Kami sudah mengungsikan warga yang tinggal dilokasi yang terancam, termasuk warga yang rumahnya terkena longsor. Ada sekitar 8 KK yang telah diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena kawatir terjadi longsor susulan," kata camat saat dihubungi terpisah.
Pihaknya juga terus menghimbau kepada warga yang tinggal didaerah yang rawan longsor untuk selalu waspada apalagi jika terjadi hujan. "Kita terus lakukan himbauan, agar warga selalu waspada terhadap bencana longsor. Mereka sepertinya sudah faham, bila terjadi hujan lebat, mereka mengungsi ketetangga yang dirasa aman," tegasnya (KC-02)**.
Kepala BPBD Asep Suhara melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Yad Ahyad menuturkan, longsor yang terjadi diwilayah Kecamatan Cibinong berada diwilayah empat desa yakni Desa Hamerang, Desa Wargaluyu, Desa Ciburial, dan Desa Sukajadi. Saat ini tim relawan dari BPBD Cianjur tengah berada dilokasi untuk melakukan pendataan maupun memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Berdasarkan data sementara di Desa Hamerang kerusakan terjadi pada 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 8 rusak ringan. Lokasi longsor cukup sulit dijangkau seperti di Desa Hamerang dan Wargaluyu, tim harus berjalan kaki. Sementara untuk Desa Ciburial dan Cibinong belum bisa terassesment. Jadi kami belum bisa memastikan jumlah KK (kepala keluarga) yang menjadi korban,” kata Asep, Senin (22/10/2012).
Sementara itu Camat Cibinong Wodi Efyana mengatakan, saat ini pihak BPBD, Binamarga, TNI/Polri dan masyarakat terus berupaya membuka akses untuk menyingkirkan longsoran. Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, longsor yang menerjang empat desa diwilayahnya tersebut mengakibatkan 1 rumah panggung di Desa Hamerak rusak berat, 1 rumah lagi di Desa Wargaluyu dan beberapa rumah terancam.
"Kami sudah mengungsikan warga yang tinggal dilokasi yang terancam, termasuk warga yang rumahnya terkena longsor. Ada sekitar 8 KK yang telah diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena kawatir terjadi longsor susulan," kata camat saat dihubungi terpisah.
Pihaknya juga terus menghimbau kepada warga yang tinggal didaerah yang rawan longsor untuk selalu waspada apalagi jika terjadi hujan. "Kita terus lakukan himbauan, agar warga selalu waspada terhadap bencana longsor. Mereka sepertinya sudah faham, bila terjadi hujan lebat, mereka mengungsi ketetangga yang dirasa aman," tegasnya (KC-02)**.