Mantan TKI Yang Dideportasi Akan Diberi Pelatihan
4:40:00 PM
CIANJUR, (KC).- Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten
Cianjur yang dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi akibat masa izinya
kadaluarsa akan diupayakan untuk diberikan pelatihan keterampilan.
Dengan dibekali keterampilan tersebut diharapkan para mantan TKI itu
bisa berwirausaha.
"Kita akan upayakan untuk diberi pelatihan keterampilan. Pelatihan ini sebagai bentuk memberdayakan mantan TKI, apalagi mereka bisa dibilang mayoritas merupakan TKI yang belum berhasil dan pulangnya ke Cianjur juga dibiayai oleh pemerintah karena tersandung masalah izin tinggal dan penyebab lainya," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra, Rabu (24/10/2012).
Menurut Sumitra, ada sekitar 186 TKI asal Kabupaten Cianjur yang baru-baru ini dipulangkan setelah empat hari empat malam melakukan aksi demo di KBRI Arab Saudi. Para TKI ini semuanya sudah sampai kerumahnya masing-masing setelah dijemput oleh pihak keluarga setibanya di Cianjur.
"Kalau melihat kondisinya mayoritas memprihatinkan, makanya kita akan upayakan mereka itu dibekali dengan ketrampilan. Dalam waktu dekat ini kita ada program untuk pelatihan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerjasama dengan salah satu bank swasta itu direncanakan akan dihadiri langsung Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Radjasa. Mereka akan kita upayakan untuk diikutkan," tegasnya.
Salah satu tujuan pelatihan tidak lain sebagai bentuk pemberdayaan warga, khususnya mantan dan calon TKI di wilayahnya masing-masing. "Kemungkinan secara bertahap, kita juga akan upayakan mencari bentuk lain, tidak hanya satu pelatihan ini saja. Mudah-mudahan dengan bekal keahlian ini mereka bisa berwirausaha," harapnya.
Secara terpisah Yoyo (29) sorang mantan TKI asal Cipanas menyambut baik rencana pihak Dinsosnakertrans untuk memberikan pelatihan ketrampilan kepada mantan TKI khususnya yang dideportasi. "Wah ini kabar baik, karena saya sudah bertekad tidak akan lagi mau bekerja menjadi TKI apalagi di Arab Saudi. Pokoknya trauma, sangat tidak enak," kata Yoyo yang sudah empat tahun menjadi TKI di Arab Saudi dan baru bisa pulang setelah dideportasi (KC-02)**.
"Kita akan upayakan untuk diberi pelatihan keterampilan. Pelatihan ini sebagai bentuk memberdayakan mantan TKI, apalagi mereka bisa dibilang mayoritas merupakan TKI yang belum berhasil dan pulangnya ke Cianjur juga dibiayai oleh pemerintah karena tersandung masalah izin tinggal dan penyebab lainya," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra, Rabu (24/10/2012).
Menurut Sumitra, ada sekitar 186 TKI asal Kabupaten Cianjur yang baru-baru ini dipulangkan setelah empat hari empat malam melakukan aksi demo di KBRI Arab Saudi. Para TKI ini semuanya sudah sampai kerumahnya masing-masing setelah dijemput oleh pihak keluarga setibanya di Cianjur.
"Kalau melihat kondisinya mayoritas memprihatinkan, makanya kita akan upayakan mereka itu dibekali dengan ketrampilan. Dalam waktu dekat ini kita ada program untuk pelatihan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerjasama dengan salah satu bank swasta itu direncanakan akan dihadiri langsung Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Radjasa. Mereka akan kita upayakan untuk diikutkan," tegasnya.
Salah satu tujuan pelatihan tidak lain sebagai bentuk pemberdayaan warga, khususnya mantan dan calon TKI di wilayahnya masing-masing. "Kemungkinan secara bertahap, kita juga akan upayakan mencari bentuk lain, tidak hanya satu pelatihan ini saja. Mudah-mudahan dengan bekal keahlian ini mereka bisa berwirausaha," harapnya.
Secara terpisah Yoyo (29) sorang mantan TKI asal Cipanas menyambut baik rencana pihak Dinsosnakertrans untuk memberikan pelatihan ketrampilan kepada mantan TKI khususnya yang dideportasi. "Wah ini kabar baik, karena saya sudah bertekad tidak akan lagi mau bekerja menjadi TKI apalagi di Arab Saudi. Pokoknya trauma, sangat tidak enak," kata Yoyo yang sudah empat tahun menjadi TKI di Arab Saudi dan baru bisa pulang setelah dideportasi (KC-02)**.