PNM Gelar Pelatihan Bagi 250 Pelaku UKM di Cianjur
4:46:00 PM
CIANJUR, (KC).- Sedikitnya 250 orang pelaku usaha mikro kecil (UMK) di Kabupaten Cianjur yang merupakan nasabah dari unit Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Permodalan Nasional Mandiri (PNM) mengikuti pelatihan dan pendampingan (capacity building), Sabtu (20/10/2012) yang diselenggarakan di salah satu rumah makan Jalan Dr. Muwardi by Pass Cianjur. Kegiatan tersebut selain untuk mendorong para pelaku UKM bisa terus maju dan berinovasi juga merupakan ajang tali silaturahmi antar sesama pelaku UKM.
Pemimpin Cabang PNM Bandung Kindaris mengatakan, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNM sangat konsekwen dalam melakukan pengembangan UMKM. Salah satu upaya yang dlakukan adalah mendorong dan menanamkan motivasi bisnis kepada para pelaku UMK melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan kepada para nasabah oleh Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
"Komitmen kami adalah membantu pelaku UMK, khususnya di Jawa Barat untuk terus berinovasi dan menggunakan segala potensinya dalam mengembangkan bisnisnya agar semakin sukses," kata Kindaris saat ditemui di salah satu rumah makan dibilangan Jalan Dr. Muwardi by Pass Cianjur, Sabtu (20/12/2012).
Program capacity building melalui PKU tersebut dilakukan bersifat reguler maupun bersifat klasterisasi kepada para nasabah diseluruh cabang PNM di Indonesia. Terhitung sejak 2010 hingga saat ini PNM telah melakukan pelatihan UMK kepada 6.231 nasabah UlaMM.
"Salah satu bentuk kontribusi kami terhadap perkembangan UMKM adalah kami mengimplemntasikan dengan program PKU ini. Selain menjadi keunggulan PNM dengan pesaingnya, program ini merupakan wujud tanggung jawab kami dalam membantu program pemerintah yang semakin pro terhadap kemajuan UMKM nasional," katanya.
Sementara itu Kepala Divisi PKU Arief Mulyadi mengatakan, program PKU merupakan competitive advantage PNM karena membentuk loyalitas nasabah dan juga sangat mendukung kinerja bisnis pembiayaan PNM. "Kinerja pembiayaan PNM Cabang Bandung sangat baik. Hal ini membuktikan pembiayaan disertai pendampingan usaha menjadikan PNM kompetitif di tengah persaingan. Hal ini berbanding lurus dengan semakin berkembangnya UMKM di Jabar yang terkenal kreatif dan inovatif," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada hingga September 2012, lanjut Arif, PNM Cabang Bandung yang memiliki 7 cluster (Leuwi Panjang, Cimahi, Sukabumi, Cianjur, Cileunyi, Garut, dan Ciamis) serta 43 unit ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp336 miliar dengan total nasabah 7.336 orang.
"Untuk di Kabupaten Cianjur sendiri kita telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 45 milyar dalam kurun waktu tiga tahun kurang. Jumlah nasabah kita sudah mencapai sekitar 700 orang dan yang hadir dalam kegiatan yang kita lakukan saat ini sekitar 30 persennya," katanya.
Hingga saat ini PNM memiliki jaringan sebanyak 580 kantor pelayanan yang terdiri dari 477 unit UlaMM, 22 kantor cabang, 5 cabang pembantu, dan 76 klaster dengan sebaran jangkauan di 2.247 kecamatan di 22 provinsi. "Kita rencanakan di tahun 2013, PNM akan menambah minimal 100 unit ULaMM. Hingga akhir September 2012, total penyaluran pembiayaan mikro lewat ULaMM mencapai Rp2,6 triliun. Adapun target pembiayaan ULaMM pada 2012 sebesar Rp3,11 triliun atau naik 39% dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp2,23 triliun," pungkasnya (KC-02)**.
Pemimpin Cabang PNM Bandung Kindaris mengatakan, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNM sangat konsekwen dalam melakukan pengembangan UMKM. Salah satu upaya yang dlakukan adalah mendorong dan menanamkan motivasi bisnis kepada para pelaku UMK melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan kepada para nasabah oleh Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
"Komitmen kami adalah membantu pelaku UMK, khususnya di Jawa Barat untuk terus berinovasi dan menggunakan segala potensinya dalam mengembangkan bisnisnya agar semakin sukses," kata Kindaris saat ditemui di salah satu rumah makan dibilangan Jalan Dr. Muwardi by Pass Cianjur, Sabtu (20/12/2012).
Program capacity building melalui PKU tersebut dilakukan bersifat reguler maupun bersifat klasterisasi kepada para nasabah diseluruh cabang PNM di Indonesia. Terhitung sejak 2010 hingga saat ini PNM telah melakukan pelatihan UMK kepada 6.231 nasabah UlaMM.
"Salah satu bentuk kontribusi kami terhadap perkembangan UMKM adalah kami mengimplemntasikan dengan program PKU ini. Selain menjadi keunggulan PNM dengan pesaingnya, program ini merupakan wujud tanggung jawab kami dalam membantu program pemerintah yang semakin pro terhadap kemajuan UMKM nasional," katanya.
Sementara itu Kepala Divisi PKU Arief Mulyadi mengatakan, program PKU merupakan competitive advantage PNM karena membentuk loyalitas nasabah dan juga sangat mendukung kinerja bisnis pembiayaan PNM. "Kinerja pembiayaan PNM Cabang Bandung sangat baik. Hal ini membuktikan pembiayaan disertai pendampingan usaha menjadikan PNM kompetitif di tengah persaingan. Hal ini berbanding lurus dengan semakin berkembangnya UMKM di Jabar yang terkenal kreatif dan inovatif," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada hingga September 2012, lanjut Arif, PNM Cabang Bandung yang memiliki 7 cluster (Leuwi Panjang, Cimahi, Sukabumi, Cianjur, Cileunyi, Garut, dan Ciamis) serta 43 unit ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp336 miliar dengan total nasabah 7.336 orang.
"Untuk di Kabupaten Cianjur sendiri kita telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 45 milyar dalam kurun waktu tiga tahun kurang. Jumlah nasabah kita sudah mencapai sekitar 700 orang dan yang hadir dalam kegiatan yang kita lakukan saat ini sekitar 30 persennya," katanya.
Hingga saat ini PNM memiliki jaringan sebanyak 580 kantor pelayanan yang terdiri dari 477 unit UlaMM, 22 kantor cabang, 5 cabang pembantu, dan 76 klaster dengan sebaran jangkauan di 2.247 kecamatan di 22 provinsi. "Kita rencanakan di tahun 2013, PNM akan menambah minimal 100 unit ULaMM. Hingga akhir September 2012, total penyaluran pembiayaan mikro lewat ULaMM mencapai Rp2,6 triliun. Adapun target pembiayaan ULaMM pada 2012 sebesar Rp3,11 triliun atau naik 39% dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp2,23 triliun," pungkasnya (KC-02)**.
marginnya ok, tidak hanya profit ada jasa management berupa pelatihan buat balad PNM pokoke muantaaap...
bener kata wowo mun teu ngakal moal ngakeul....
skrg aku tau seperti apa PNM itu
Bravo PNM & ULaMM.....