Pungutan Liar Mewarnai Kepulangan TKI Bermasalah ke Cianjur, Mereka di Minta 400 Real Oleh Oknum di Bandara
4:19:00 PM
Ilustrasi |
CIANJUR, (KC).- Pungutan liar mewarnai Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cianjur yang dideportasi dari Arab Saudi akibat overstay. Mereka rata-rata diminta sejumlah uang saat berada di bandara oleh oknum yang menjanjikan akan diantar sampai ketempat tujuan. Padahal pemulangan TKI bermasalah itu biayanya ditanggung oleh pemerintah.
Seperti yang diungkapkan Lilis, salah seorang TKI yang pulang karena sudah kadaluarsa ijin tinggalnya. Ia mengaku diminta oleh oknum yang dia sendiri tidak tahu apakah dari anggota kepolsian atau dari petugas dari BNP2TKI. Yang jelas dia mengaku diminta uang sebesar 400 real saat akan berangkat menuju Cianjur.
"Tidak hanya saya, saya rasa semua teman-teman juga banyak yang diminta uang yang sama. Saat itu dijanjikan akan diantar sampai kerumah. Ternyata tidak, cuma sampai Cianjur saja. Padahal kita ini pulang ke Indonesia bukan TKI yang berhasil, tapi bermasalah dan terpaksa menempuh pulang seperti ini," sesal Lilis yang terpaksa harus terdampar di Cianjur sebelum akhirnya di jemput keluarganya dari Bandung.
Adanya pungutan liar tersebut juga tidak ditampik oleh Kepala Seksi Kepala Seksi Bina Lembaga Usaha Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Ahmad Ubaidillah. Beberapa TKI yang sempat transit di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) itu seperti ketakutan saat dilakukan pendataan.
Usut punya usut ternyata rasa ketakutan para TKI itu cukup beralasan lantaran sebelum sampai di Cianjur telah diminta sejumlah oknum yang mengaku dari kepolisian. "Mereka sepertinya ketakutan akan diminta biaya lagi. Setelah kami tanya ternyata memang sebelum sampai di Cianjur pas di bandara sudah diminta sejumlah uang oleh oknum. Tapi setelah kami jelaskan bahwa kami tidak meminta sepeserpun dana, mereka baru memahami," kata Ubaidillah saat ditemui terpisah.
Menurut Ubaidillah, TKI asal Cianjur yang tiba Kamis (18/10/2012) malam sebanyak 43 orang. Dari jumlah tersebut 12 diantaranya merupakan balita. Mereka langsung dijemput oleh keluarganya masing-masing setelah transit di kantor P2TP2A. "Memang ada tiga TKI asal Bandung yang dititipkan ke Cianjur, tapi mereka juga sudah dijemput oleh keluarganya," katanya.
Menurut Ubaidillah, masih ada lagi TKI asal Cianjur yang bermasalah yang akan tiba. Namun pihaknya belum mengetahui persis berapa jumlahnya TKI yang akan tiba tersebut. "Kami dapat informasi malam ini (Jum'at, 19/10/2012) akan datang lagi sejumlah TKI. Tapi jumlahnya belum pasti, hanya informasi yang kami dapat menggunakan tiga mobil. Kami sedang menunggu," katanya (KC-02)**.
Seperti yang diungkapkan Lilis, salah seorang TKI yang pulang karena sudah kadaluarsa ijin tinggalnya. Ia mengaku diminta oleh oknum yang dia sendiri tidak tahu apakah dari anggota kepolsian atau dari petugas dari BNP2TKI. Yang jelas dia mengaku diminta uang sebesar 400 real saat akan berangkat menuju Cianjur.
"Tidak hanya saya, saya rasa semua teman-teman juga banyak yang diminta uang yang sama. Saat itu dijanjikan akan diantar sampai kerumah. Ternyata tidak, cuma sampai Cianjur saja. Padahal kita ini pulang ke Indonesia bukan TKI yang berhasil, tapi bermasalah dan terpaksa menempuh pulang seperti ini," sesal Lilis yang terpaksa harus terdampar di Cianjur sebelum akhirnya di jemput keluarganya dari Bandung.
Adanya pungutan liar tersebut juga tidak ditampik oleh Kepala Seksi Kepala Seksi Bina Lembaga Usaha Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Ahmad Ubaidillah. Beberapa TKI yang sempat transit di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) itu seperti ketakutan saat dilakukan pendataan.
Usut punya usut ternyata rasa ketakutan para TKI itu cukup beralasan lantaran sebelum sampai di Cianjur telah diminta sejumlah oknum yang mengaku dari kepolisian. "Mereka sepertinya ketakutan akan diminta biaya lagi. Setelah kami tanya ternyata memang sebelum sampai di Cianjur pas di bandara sudah diminta sejumlah uang oleh oknum. Tapi setelah kami jelaskan bahwa kami tidak meminta sepeserpun dana, mereka baru memahami," kata Ubaidillah saat ditemui terpisah.
Menurut Ubaidillah, TKI asal Cianjur yang tiba Kamis (18/10/2012) malam sebanyak 43 orang. Dari jumlah tersebut 12 diantaranya merupakan balita. Mereka langsung dijemput oleh keluarganya masing-masing setelah transit di kantor P2TP2A. "Memang ada tiga TKI asal Bandung yang dititipkan ke Cianjur, tapi mereka juga sudah dijemput oleh keluarganya," katanya.
Menurut Ubaidillah, masih ada lagi TKI asal Cianjur yang bermasalah yang akan tiba. Namun pihaknya belum mengetahui persis berapa jumlahnya TKI yang akan tiba tersebut. "Kami dapat informasi malam ini (Jum'at, 19/10/2012) akan datang lagi sejumlah TKI. Tapi jumlahnya belum pasti, hanya informasi yang kami dapat menggunakan tiga mobil. Kami sedang menunggu," katanya (KC-02)**.