BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Rumah Sekda di Rusak Massa

Ilustrasi
CIANJUR, (KC).- Rumah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur Bachrudin Ali di Kampung Mekarsari (Babakan Nangka) Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur dirusak massa, Sabtu (6/10/2012) malam. Diduga aksi amuk massa tersebut dipicu lantaran salah seorang anak Bachrudin Ali menabrak seorang warga saat mengendarai mobil hingga tewas.

Akibat amuk massa tersebut sejumlah genteng dan kaca rumah milik pejabat Cianjur itu hancur berantakan. Demikian juga lima unit kendaraan yang terparkir areal pekarangan rumah juga rusak, salah satunya mobil dinasnya F 5 W.  Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena saat terjadinya amuk massa rumah sudah dalam keadaan kosong.

Tidak hanya itu, massa yang belakangan diketahui berasal dari Kampung Begod Desa/Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur juga melakukan perusakan terhadap Mapolsek Sukanagara. Diduga massa kesal, karena anak pejabat yang diduga menabrak warga tidak ditahan. Akibatnya genteng dan kaca Mapolsek hancur berantakan.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi perusakan yang dilakukan puluhan warga dengan mengendarai sepeda motor tersebut bermula saat Rif, pengemudi mobil Daihatsu Xenia, menabrak Nurhayati, (45), warga Kampung Sukajadi Desa/Kecamatan Sukanagara, Sabtu (6/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya warga tersebut mengalami luka serius dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.

Hanya saja saat dalam perjalanan menuju RSUD Cianjur korban keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Informasi meninggalnya korban dengan cepat tersiar kepada warga yang langsung berbondong-bondong ke Mapolsek Sukanagara untuk meminta pertanggungjawaban pelaku. Warga dan keluarga korban saat berada di Mapolsek Sukanagara mendapatkan informasi kalau pelaku tidak ditahan tapi perkaranya sudah dilimpahkan ke Mapolres Cianjur.

Karena kecewa, warga akhirnya berbondong-bondong mendatangi rumah Sekda Cianjur di Kampung Mekarsari (Babakan Nangka), Desa Gunungsari. Warga yang sudah terbakar emosi langsung melampiaskan amarahnya dengan melempari rumah termasuk sejumlah kendaraan yang terparkir diareal pekarangan rumah. Akibatnya genteng dan kaca rumah serta mobil hancur berantakan terkena lemparan batu.

Tidak puas dengan aksi perusakan di rumah Sekda, warga kembali lagi ke Mapolsek Sukanagara. Warga yang tersulut emosi itu kembali melakukan perusakan dengan melempari Mapolsek Sukanagara. Sejumlah genteng dan kaca Mapolsek hancur berantakan. "Memang benar, tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB terjadi perusakan rumah milik Sekda Cianjur dan Mapolsek Sukanagara," kata Yudi (35) seorang warga Sukanagara saat dihubungi, Minggu (7/10/2012).

Menurut Yudi, aksi perusakan yang dilakukan oleh warga tersebut diduga akibat kesal adanya seorang warga yang ditabrak mobil yang dikendarai anak pejabat.  "Memang pengemudi dan penumpang mobil itu sempat dibawa ke Mapolsek, saya juga sempat bertanya kepada salah seorang penumpangnya yang mengaku kerabat Bacrudin Ali. Mungkin karena kesal tidak ditahan, warga marah," tegasnya.

Beruntung saat kejadian perusakan rumah milik Sekda Cianjur tidak ada warga setempat yang melerai atau menghalang-halangi. Kalau sampai terjadi dimungkinkan bisa terjadi perang antar kampung. "Tidak ada warga yang menghalangi atau mencegah saat terjadi perusakan, mereka hanya melihat saja dari kejauhan. Kalau sampai warga disekitar tempat tinggal Sekda menghalang-halangi bisa rame, bisa-bisa perang antar kampung," katanya.

Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto melalui Kasubag Humas AKP Achmad Suprijatna mengatakan, aksi anarkistis warga diduga berawal dari sebuah kecelakaan lalu lintas di Sukanaraga yang melibatkan anak salah seorang pejabat teras di Pemkab Cianjur. Kasusnya termasuk pelakunya dilimpahkan ke Mapolres Cianjur.

"Kita belum pastikan pemicunya. Tapi jika merunut permasalahannya, kemungkinan dipicu kasus kecelakaan lalu lintas hingga ada seorang warga meninggal dunia. Kita memang menerima limpahan kasus kecelakaan dari Polsek Sukanagara yang disinyalir pelakunya merupakan anak salah seorang pejabat di Pemkab Cianjur. Semua kasus kecelakaan memang ditangani di Mapolres Cianjur. Kita memang mengamankan pelakunya di Polres Cianjur," kata Achmad saat dihubungi terpisah.

Pihaknya sangat menyayangkan terjadinya insiden perusakan. Padahal persoalan hukum kasus kecelakaan lalu lintas yang diduga melibatkan anak salah seorang pejabat penting di Pemkab Cianjur itu masih dalam proses penanganan hukum. "Sebenarnya kejadianya kan sore hari dan masih dalam proses pemeriksaan. Apalagi kasusnya sudah ditangani di Polres Cianjur," katanya.

Menurut Achmad, terjadinya aksi anarkis bukan menyelesaikan masalah tapi sebaliknya malah menambah masalah. Pihaknya juga mengaku belum bisa memanggil warga yang diduga terlibat dalam aksi perusakan. "Sata persatu permasalahannya akan kami selesaikan, untuk terlebih dahulu kita tangani dulu yang masalah kasus kecelakaan lalu lintasnya baru kemudian kita melakukan penyelidikan kasus anrkisme warga," paparnya.

Dia juga menghimbau keapda warga agar setiap menghdapi suatu persoalan untuk tidak main hakim sendiri. Sebab jika sudah mengarah kepada tindak pidana, tentu akan diproses sesuai dengan aturan hukum. "Jangan sampai hukum itu diabaikan dalam menyelesaikan permasalahan. Tapi semua persoalan itu bisa dilakukan dengan cara diplomatis, bukan dengan cara anarkis," tegasnya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.