SEJUMLAH MENTERI DI ASIA BERTEMU DI YOGYAKARTA UNTUK MEMBAHAS DAMPAK BENCANA
1:02:00 PM
JAKARTA,(KC),- Lebih dari 1.200 partisipan termasuk 49 pejabat setingkat Menteri dan delegasi tingkat tinggi dari Asia akan berkumpul Selasa depan di Yogyakarta, Indonesia, dalam acara Konferensi Tingkat Menteri se-Asia untuk Pengurangan Risiko Bencana yang kelima (Fifth Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction-AMCDRR). Dampak dan kerugian bencana di seluruh wilayah akan menjadi agenda utama.
Tahun lalu, negara-negara Asia mendominasi daftar negara-negara yang terkena dampak bencana paling tinggi di dunia. Dari total 302 bencana besar, 137 bencana terjadi di Asia dan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari 294 milyar dolar AS dari total estimasi 366 milyar dolar AS. Peristiwa banjir yang luas telah mengganggu penghidupan jutaan penduduk, terutama di Thailand, Filipina, Pakistan, dan Cina.
Konferensi tersebut adalah pertemuan pertama dari para pejabat setingkat Menteri untuk mempertimbangkan kelanjutan dari persetujuan dunia pertama yang komprehensif dalam pengurangan risiko bencana. Kesepakatan yang dituangkan dalam Kerangka Aksi Hyogo atau Hyogo Framework for Action (2005-2015) itu mempunyai semangat “Membangun Ketangguhan Bangsa-bangsa dan Komunitas-komunitas dalam Kebencanaan.”, disingkat HFA yang mulai berlaku setelah tsunami 2004 di Asia. Konferensi tersebut akan membahas bagaimana meningkatkan aksi di tingkat local dan mendiskusikan persetujuan pasca-2015 yang baru berdasarkan pembelajaran di sejumlah wilayah hingga kini.
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menerima Global Champion untuk Pengurangan Risiko Bencana di bulan November 2011 oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, akan secara resmi membuka Konferensi pada 23 Oktober 2012, yang diselenggarakan bersama oleh UN Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia.
Margareta Wahlström, Kepala dari UNISDR, mengatakan: “Banyak dari semangat dan inspirasi untuk persetujuan pengurangan risiko bencana yang pertama kali di dunia diterima secara universal--Kerangka Aksi Hyogo--berasal dari Asia. Persetujuan tersebut ditanda-tangani, diperdebatkan, dan disetujui sebagai tanggapan dari pengalaman tragis dari tsunami Asia. Banyak negara di kawasan ini menunjukkan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian dari bencana akibat cuaca. Namun semuanya masih berjuang dengan kerugian ekonomi dan dampak pada lapangan pekerjaan, perumahan dan tempat tinggal, industri, pendidikan dan kesehatan. Kemajuan yang nyata dalam penurunan angka kemiskinan tergantung pada pembangunan ketangguhan menghadapi bencana.”
“Konferensi ini adalah sebuah kesempatan membuat sumbangan yang penting/berarti untuk pengembangan kerangka pengurangan risiko bencana pasca-2015 dan memastikan bahwa selama kita terus melaksanakan HFA kita memiliki dampak yang nyata dalam mengurangi kerugian dan membangun ketangguhan menghadapi bencana di tingkat daerah.”
Konferensi Tingkat Menteri se-Asia yang kelima ini akan membahas tiga tema utama: mengintegrasikan pengurangan risiko bencana di tingkat lokal dan mengadaptasikan perubahan iklim ke rencana pembangunan nasional; mengkaji risiko di daerah dan pembiayaan; dan memperkuat tata kelola risiko daerah dan kemitraan.
Pada program market place, panitia AMCDRR mengundang pemerintah negara-negara Asia, lembaga PBB, LSM internasional dan nasional, media, sektor swasta, masyarakat lokal serta pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam ajang pameran yang mengangkat tema 'Hidup Harmonis dengan Bencana Melalui Koordinasi di Tingkat Nasionaldan Sub-nasional'. Pameran ini merupakan ajang untuk mempromosikan praktik-praktik pengurangan risiko bencana dalam konteks kearifan lokal, inisiatif lokal, serta kemitraan bersama di tingkat lokal. Pameran digelar di dual okasi yang berbeda, Jogja Expo Center (JEC), Jalan Raya Janti dan Hotel Royal Ambarukmo, Jalan Laksda Adisucipto 81. Hanya pameran di Hotel Ambarukmo yang dapat dikunjungi oleh masyarakat dan terbuka mulai 22 – 25 Oktober 2012.
Rangkaian kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono. Penyelenggaraan AMCDRR akan diikuti oleh 1005 delegasi dari 73 negara, perwakilan lembaga-lembaga PBB, organisasi donor, organisasi non pemerintah, dan media. ";;Sejauh ini sudah 71 negara yang mengkonfirmasi kehadiran,";; katanya..(KC01)
Pada program market place, panitia AMCDRR mengundang pemerintah negara-negara Asia, lembaga PBB, LSM internasional dan nasional, media, sektor swasta, masyarakat lokal serta pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam ajang pameran yang mengangkat tema 'Hidup Harmonis dengan Bencana Melalui Koordinasi di Tingkat Nasionaldan Sub-nasional'. Pameran ini merupakan ajang untuk mempromosikan praktik-praktik pengurangan risiko bencana dalam konteks kearifan lokal, inisiatif lokal, serta kemitraan bersama di tingkat lokal. Pameran digelar di dual okasi yang berbeda, Jogja Expo Center (JEC), Jalan Raya Janti dan Hotel Royal Ambarukmo, Jalan Laksda Adisucipto 81. Hanya pameran di Hotel Ambarukmo yang dapat dikunjungi oleh masyarakat dan terbuka mulai 22 – 25 Oktober 2012.
Rangkaian kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono. Penyelenggaraan AMCDRR akan diikuti oleh 1005 delegasi dari 73 negara, perwakilan lembaga-lembaga PBB, organisasi donor, organisasi non pemerintah, dan media. ";;Sejauh ini sudah 71 negara yang mengkonfirmasi kehadiran,";; katanya..(KC01)
Sumber : Pusdatin dan Humas BNPB