Seorang PNS di Cianjur Terjangkit HIV/AIDS
5:03:00 AM
CIANJUR, (KC).- Seorang PNS dilingkungan Pemkab Cianjur dinyatakan positiv mengidap virus HIV/AIDS. Kepastian tersebut setelah pihak Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur menerima data dari konselor. Hanya saja pihak KPA tidak bersedia mengungkap identitas PNS yang terjangkit HIV/AID baik di intansi mana bekerjanya maupun identitas namanya.
Sekretaris KPA Kabupaten Cianjur H. Hilman mengatakan, mengenai data identitas pihaknya tidak bisa membeberkan dengan jelas, karena ada ketentuan yang harus merahasiakan identitas penderita HIV/AIDS. "Kita tidak bisa menjelaskan nama maupun alamat dan tempat bekerja PNS yang positif terjangkit HIV/AIDS, yang pasti ada seorang PNS dilingkungan Pemkab Cianjur yang terjangkit," kata H. Hilman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/10/2012).
Dijelaskan H. Herman, kurun waktu 2001 hingga bulan September 2012, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur mencapai 283 orang penderita dan hingga bulan September 2012 sudah 32 orang yang meninggal. "Pada tahun 2012 ini berdasarkan data yang ada pada kami, sudah ada satu orang penderita yang meninggal dunia," jelasnya.
Para penderita HIV/AIDS setiap tahunya di Kabupaten Cianjur trendnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 ini tercatat sudah mencapai 30 orang penderita yang dinyatakan positif menderita penyakit yang mematikan itu. "Kita sebenarnya prihatin melihat kondisi seperti ini, tapi bagaimana lagi upaya pencegahan sudah terus kita lakukan, tapi semuanya kembali kepada diri masing-masing," tegasnya.
Jumlahnya penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur yang mencapai 283 orang penderita, kebanyakan penderita ternyata berasal dari wanita pekerja seks (WPS) yang mencapai 26 persen. Lebih mengejutkan lagi berdasarkan data yang ada ternyata kalangan ibu rumah tangga juga mendominasi yang jumlahnya menjadi 24 persen.
"Untuk penderita dari kalangan ibu rumah tangga ternyata sangat tinggi. Ini bisa disebabkan dari suaminya atau dari istrinya sendiri. Kemungkinan akibat gaya hidup yang menjadi salah satu penyebab maraknya ibu rumah tangga terjangkit HIV/AIDS. Selain itu sisanya penderita masyarakat umum," jelasnya (KC-02)**.
Sekretaris KPA Kabupaten Cianjur H. Hilman mengatakan, mengenai data identitas pihaknya tidak bisa membeberkan dengan jelas, karena ada ketentuan yang harus merahasiakan identitas penderita HIV/AIDS. "Kita tidak bisa menjelaskan nama maupun alamat dan tempat bekerja PNS yang positif terjangkit HIV/AIDS, yang pasti ada seorang PNS dilingkungan Pemkab Cianjur yang terjangkit," kata H. Hilman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/10/2012).
Dijelaskan H. Herman, kurun waktu 2001 hingga bulan September 2012, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur mencapai 283 orang penderita dan hingga bulan September 2012 sudah 32 orang yang meninggal. "Pada tahun 2012 ini berdasarkan data yang ada pada kami, sudah ada satu orang penderita yang meninggal dunia," jelasnya.
Para penderita HIV/AIDS setiap tahunya di Kabupaten Cianjur trendnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 ini tercatat sudah mencapai 30 orang penderita yang dinyatakan positif menderita penyakit yang mematikan itu. "Kita sebenarnya prihatin melihat kondisi seperti ini, tapi bagaimana lagi upaya pencegahan sudah terus kita lakukan, tapi semuanya kembali kepada diri masing-masing," tegasnya.
Jumlahnya penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur yang mencapai 283 orang penderita, kebanyakan penderita ternyata berasal dari wanita pekerja seks (WPS) yang mencapai 26 persen. Lebih mengejutkan lagi berdasarkan data yang ada ternyata kalangan ibu rumah tangga juga mendominasi yang jumlahnya menjadi 24 persen.
"Untuk penderita dari kalangan ibu rumah tangga ternyata sangat tinggi. Ini bisa disebabkan dari suaminya atau dari istrinya sendiri. Kemungkinan akibat gaya hidup yang menjadi salah satu penyebab maraknya ibu rumah tangga terjangkit HIV/AIDS. Selain itu sisanya penderita masyarakat umum," jelasnya (KC-02)**.