HEADLINE
---
deskripsi gambar

Wabub Cianjur Tinjau Lokasi Penjualan Hewan Korban, Hewan Korban di Cianjur Diperiksa Ketat

Wabub Cianjur H. Suranto periksa hewan qurban
CIANJUR, (KC).- Penjualan hewan qurban diwilayah Cianjur dipastikan dalam kondisi sehat dan layak untuk dikonsumsi. Kepastian tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati (wabub) Cianjur, dr. H. Suranto saat melakukan peninjau disalah satu tempat penjualan hewan korban di bilangan Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Jum'at (19/10/2012).

Turut mendampingi wabub, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Mahani, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Himam Haris, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Niswan Purwenti. "Kami akan terus mengawasi setiap hewan qurban yang didistribusikan dari luar kota  dengan mengecek kesehatan fisik hewan termasuk juga akan selalu memeriksa surat/ijin dari dinas terkait," kata H. Suranto.

Tindakan pemeriksaan terhadap hewan korban dari luar kota Cianjur dengan super ketat tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi masuknya penyakit hewan yang menular ke manusia maupun ke hewan lain. "Tujuannya untuk memberikan ketenangan masyarakat bahwa hewan kurban yang dibeli oleh konsumen betul-betul sehat dan terdaftar di dinas terkait baik itu dari tahap sebelum pengiriman sampai pada tahap penerimaan di wilayah Cianjur. Selain itu juga secara langsung tingkat ekonomi pedagang hewan kurban menjadi meningkat pula karena hewan kurban jualannya terjamin," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Mahani, mengungkapkan, untuk memeriksa kesehatan hewan qurban yang ada di Cianjur pihaknya telah menerjunkan tim khusus. Tim tersebut sudah tersebar dibeberapa titik untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan korban apakah sehat atau tidak.

"Tim sudah kami terjunkan jauh-jauh hari, hingga saat ini tim kami belum menemukan laporan adanya hewan yang tidak sehat atau sakit yang dijual oleh para pedagang. Sesuai dengan protap (prosedur tetap), hewan juga akan diperiksa kesehatannya pada saat akan penyembelihan," jelasnya.

Seorang pedagang hewan korban, Ending Suparman (33) warga Kampung Caringin, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur , yang setiap tahunnya berjualan hewan qurban menyambut positif dengan adanya bentuk perhatian dari pemerintah Kabupaten Cianjur. Adanya peninjauan sekaligus pemeriksaan hewan qurban dapat dipastikan kembali bahwa hewan jualannya yakin sehat dan terdaftar di dinas terkait.

"Ini sangat positif, paling tidak dengan adanya pemeriksaan seperti ini yang dilakukan ahlinya bisa diketahui apakah hewan itu sehat atau tidak dan layak atau tidak untuk dikonsumsi. Apalagi dengan pencantuman registrasi membuat kami para pedagang yakin tidak ragu dalam menjual hewan korban," tegasnya.

Bentuk kepuasan atas pemeriksaan hewan oleh Dinas Peternakan juga dirasakan pula oleh pejual hewan qurban lainya. Hendi (32) warga Bayubud ini mengaku pemeriksaan kesehatan hewan qurban dengan ketat ini sangat bermanfaat bagi para pedagang. Apalagi hewan qurban yang dijualnya kebanyakan berasal dari luar daerah Cianjur. Untuk Sapi didatangkan dari daerah Wonosobo Jawa Tengah dan untuk Kambing dari Kabupaten Garut.

"Kita menyambut baik dengan adanya pemeriksaan kesehatan hewan qurban ini. Makanya kami menjual dengan harga yang bervariasi diantaran harga sapi bisa kita jual mulai Rp 9,5 juta sampai Rp 20 juta per ekor. Sedangkan untuk harga domba mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 2,5 juta per ekornya. Demikian pula rata-rata hewan yang terjual mencapai 3 sampai 5 ekor setiap harinya," jelasnya (KC-02)**.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads