9.000 Pasukan Gabungan Dikerahkan Untuk Amankan Pilgub Jabar 2013
4:12:00 AM
CIANJUR, (KC).- Sedikitnya 9.000 personel gabungan dari TNI/ Polri, dan
Pemkab Cianjur dipersiapkan untuk mengamankan jalannya pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013 di
seluruh wilayah Kabupaten Cianjur.
Aparat gabungan tersebut akan diterjunkan untuk mengamankan di beberapa titik vital yang dianggap rawan seperti di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan titik-titik vital lainnya di Kabupaten Cianjur.
Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto melalui Wakapolres Kompol Rizal Martopo mengatakan pengamanan Pilgub Jabar 2013 merupakan bagian dari Operasi Lodaya Praja 2012 dalam rangka menciptakan kondusivitas, khususnya dalam pelaksanaan PIlgub pada 24 Februari 2013.
"Untuk pengamanan Pilgub 2013, selain kita mengerahkan aparat gabungan yang ada di Cianjur, kita juga mendapatkan bantuan personel dari Polda Jabar," kata Rizal seusai kegiatan simulasi pengamanan Pilgub Jabar 2013 di Mapolres Cianjur, Selasa (27/11/2012).
Salah satu titik rawan dalam pelaksanaan Pilguib Jabar di Cianjur menurut Rizal, terjadinya kericuhan di TPS, terutama saat pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan surat suara. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya akan menempatkan 1 orang personel di setiap TPS jika memang dinilai rawan. Namun jika situasinya kondusif, 1 orang personel disiapkan untuk mengamankan 5-6 TPS.
"Hanya saja kita belum mematakan TPS mana saja yang dianggap rawan. Kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena mungin saja ada perubahan jumlah maupun pergeseran TPS. Tapi yang jelas dimanapun TPS itu yang kami anggap rawan dan perlu pengamanan, kami siap mengamankan," tegasnya.
Simulasi Dilakukan
Sebelum diterjunkan langsung, aparat gabungan dari TNI/Polri dan Pemkab Cianjur melakukan simulasi pengamanan Pilgub Jabar 2013 yang dilaksanakan di Mapolres Cianjur Desa Nagrak, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Selasa (27/11/2012). Dalam simulasi tersebut digambarkan sejumlah warga ada yang tidak terdaftar sebagai hak pilih sehingga memprotes haknya ke petugas di TPS yang akhirnya berujung anarkistis.
Melihat gelagat yang tidak kondusif, puluhan personel dikerahkan untuk mengamankan aksi anarkistis warga. Terjadi bentrok antara massa dengan aparat kepolisian. Sementara massa lainnya terprovokasi dengan pemasangan pamflet yang menyudutkan salah satu calon. Akhirnya, aksi anarkistis warga berhasil diredam dan dibubarkan berkat kesigapan aparat gabungan (KC-02)**.
Aparat gabungan tersebut akan diterjunkan untuk mengamankan di beberapa titik vital yang dianggap rawan seperti di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan titik-titik vital lainnya di Kabupaten Cianjur.
Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto melalui Wakapolres Kompol Rizal Martopo mengatakan pengamanan Pilgub Jabar 2013 merupakan bagian dari Operasi Lodaya Praja 2012 dalam rangka menciptakan kondusivitas, khususnya dalam pelaksanaan PIlgub pada 24 Februari 2013.
"Untuk pengamanan Pilgub 2013, selain kita mengerahkan aparat gabungan yang ada di Cianjur, kita juga mendapatkan bantuan personel dari Polda Jabar," kata Rizal seusai kegiatan simulasi pengamanan Pilgub Jabar 2013 di Mapolres Cianjur, Selasa (27/11/2012).
Salah satu titik rawan dalam pelaksanaan Pilguib Jabar di Cianjur menurut Rizal, terjadinya kericuhan di TPS, terutama saat pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan surat suara. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya akan menempatkan 1 orang personel di setiap TPS jika memang dinilai rawan. Namun jika situasinya kondusif, 1 orang personel disiapkan untuk mengamankan 5-6 TPS.
"Hanya saja kita belum mematakan TPS mana saja yang dianggap rawan. Kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena mungin saja ada perubahan jumlah maupun pergeseran TPS. Tapi yang jelas dimanapun TPS itu yang kami anggap rawan dan perlu pengamanan, kami siap mengamankan," tegasnya.
Simulasi Dilakukan
Sebelum diterjunkan langsung, aparat gabungan dari TNI/Polri dan Pemkab Cianjur melakukan simulasi pengamanan Pilgub Jabar 2013 yang dilaksanakan di Mapolres Cianjur Desa Nagrak, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Selasa (27/11/2012). Dalam simulasi tersebut digambarkan sejumlah warga ada yang tidak terdaftar sebagai hak pilih sehingga memprotes haknya ke petugas di TPS yang akhirnya berujung anarkistis.
Melihat gelagat yang tidak kondusif, puluhan personel dikerahkan untuk mengamankan aksi anarkistis warga. Terjadi bentrok antara massa dengan aparat kepolisian. Sementara massa lainnya terprovokasi dengan pemasangan pamflet yang menyudutkan salah satu calon. Akhirnya, aksi anarkistis warga berhasil diredam dan dibubarkan berkat kesigapan aparat gabungan (KC-02)**.