Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh: Bantuan Rp 10 Juta/RT Dorong Swadaya Masyarakat
9:47:00 PM
CIANJUR, (KC).- Hasil evaluasi sementara terhadap program Rp 10 juta/Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Cianjur diketahui mengalami trend positif. Bahkan program yang merupakan janji politik Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh dan menyedot anggaran APBD Kabupaten Cianjur tahun 2012 lebih dari Rp 104 miliar itu juga dapat mendorong swadaya masyarakat hingga 300 %.
Menurut Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh, hasil dari evaluasi kunjungan yang dilakukan dalam sepekan terakhir terhadap beberapa wilayah kecamatan di Cianjur bagian selatan seperti di wilayah Kecamatan Leles, Agrabinta, Cibinong dan Tanggeung, hasil dari kucuran bantuan hibah untuk setiap RT tersebut sudah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
"Bantuan untuk RT ini dipandang efektif untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Cianjur. Hal ini bisa dibuktikan seperti diwilayah Tanggeung dari modal Rp 5 juta dalam pelaksanaan pembangunannya bisa mencapai Rp 12 juta. Bahkan dengan Rp 5 juta mampu membangun MCK, sumur bor, menyumbang masyarakat jompo, anak sekolah serta sarana-sarana umum lainnya yang ada di masyarakat. Secara tidak langsung ini bisa mendongkrak swadaya masyarakat hingga mencapai 300 %," kata bupati, Senin (12/11/2012).
Melihat salah satu keberhasilan berkat bantuan RT tersebut pihaknya mengharapkan tidak ingin kucuran dana bantuan hibah itu di salah gunakan, melainkan harus diaflikasikan berdasarkan pada sasaran Index Pembangunan Manusia ( IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. "Pada hakikatnya proses pembangunan yang sedang di laksanakan seluruhnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan cita – cita dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Cianjur," tegasnya.
Pihaknya juga merasa prihatin saat melihat kondisi infrastruktur jalan diwilayah Cianjur selatan yang kondisinya masih buruk. Kondisi tersebut akibat terbatasnya dana pemerintah dan kurangnya pemahaman akan pentingnya jalan dari masyarakat itu sendiri. "Bila jalan sudah bagus terkadang dari pengurusan, penggunaan jalan tidak diwaspadai," katanya.
Bupati dalam kunjungan kerjanya itu juga menyempatkan diri untuk menemui tenaga kesehatan terutama para bidan desa yang bertugas diwilayah terpencil jauh dari pusat kota Cianjur. Pada kesempatan tersebut bupati menerima keluhan dan masukan dari para bidan desa salah satunya mengenai inginnya dukungan lintas sektoral, Posyandu masih harus digiring oleh Puskesmas, untuk petugas secara jumlah penduduk cukup tetapi secara geografis masih kurang hal ini perlunya sarana transport yang seimbang.
"Saya mengingatkan kebanyakan masyarakat Cianjur masih lengah dalam menentukan anggaran belanja sehari-harinya. Berdasarkan hasil survei dimasyarakat bahwa masih lebih penting rokok di bandingkan kebutuhan pokok, cobalah untuk berhenti merokok, seefektif mungkin penggunaan pulsa, serta hati – hati dengan raskin harus tepat sasaran dalam pelaksanaannya," pintanya (KC-02)**.
Menurut Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh, hasil dari evaluasi kunjungan yang dilakukan dalam sepekan terakhir terhadap beberapa wilayah kecamatan di Cianjur bagian selatan seperti di wilayah Kecamatan Leles, Agrabinta, Cibinong dan Tanggeung, hasil dari kucuran bantuan hibah untuk setiap RT tersebut sudah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
"Bantuan untuk RT ini dipandang efektif untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Cianjur. Hal ini bisa dibuktikan seperti diwilayah Tanggeung dari modal Rp 5 juta dalam pelaksanaan pembangunannya bisa mencapai Rp 12 juta. Bahkan dengan Rp 5 juta mampu membangun MCK, sumur bor, menyumbang masyarakat jompo, anak sekolah serta sarana-sarana umum lainnya yang ada di masyarakat. Secara tidak langsung ini bisa mendongkrak swadaya masyarakat hingga mencapai 300 %," kata bupati, Senin (12/11/2012).
Melihat salah satu keberhasilan berkat bantuan RT tersebut pihaknya mengharapkan tidak ingin kucuran dana bantuan hibah itu di salah gunakan, melainkan harus diaflikasikan berdasarkan pada sasaran Index Pembangunan Manusia ( IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. "Pada hakikatnya proses pembangunan yang sedang di laksanakan seluruhnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan cita – cita dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Cianjur," tegasnya.
Pihaknya juga merasa prihatin saat melihat kondisi infrastruktur jalan diwilayah Cianjur selatan yang kondisinya masih buruk. Kondisi tersebut akibat terbatasnya dana pemerintah dan kurangnya pemahaman akan pentingnya jalan dari masyarakat itu sendiri. "Bila jalan sudah bagus terkadang dari pengurusan, penggunaan jalan tidak diwaspadai," katanya.
Bupati dalam kunjungan kerjanya itu juga menyempatkan diri untuk menemui tenaga kesehatan terutama para bidan desa yang bertugas diwilayah terpencil jauh dari pusat kota Cianjur. Pada kesempatan tersebut bupati menerima keluhan dan masukan dari para bidan desa salah satunya mengenai inginnya dukungan lintas sektoral, Posyandu masih harus digiring oleh Puskesmas, untuk petugas secara jumlah penduduk cukup tetapi secara geografis masih kurang hal ini perlunya sarana transport yang seimbang.
"Saya mengingatkan kebanyakan masyarakat Cianjur masih lengah dalam menentukan anggaran belanja sehari-harinya. Berdasarkan hasil survei dimasyarakat bahwa masih lebih penting rokok di bandingkan kebutuhan pokok, cobalah untuk berhenti merokok, seefektif mungkin penggunaan pulsa, serta hati – hati dengan raskin harus tepat sasaran dalam pelaksanaannya," pintanya (KC-02)**.