FPI Demo, Minta Ahmadiyah Dibubarkan
9:58:00 PM
FPI demo minta Ahmadiyah dibubarkan |
CIANJUR, (KC).- Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Cianjur melakukan aski demo didepan kantor Pemkab Cianjur jalan Siti Jenab, Senin (11/12/2012). Kedatangan massa FPI yang mengendarai puluhan sepeda motor sambil membawa berbagai spanduk dan poster tersebut menuntut agar keberadaan jamaah ahmadiyah Indonesia (JAI) dibubarkan.
Begitu tiba didepan pintu gerbang masuk Pemkab Cianjur yang sudah dalam kondisi tertutup, massa FPI langsung menggelar orasi. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Pemkab Cianjur bertindak tegas menyikapi kebaradaan JAI di Cianjur. Bahkan mereka mendesak dan menuntut Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh untuk mengeluarkan surat keputusan (SK) pembubaran JAI di Cianjur.
"Menyikapi JAI di Cianjur, Pemkab harus bisa bertindak tegas. Kalau tidak kami sendiri akan bertindak dengan cara kami. Kalau pemerintah tidak ingin kami yang bertindak, kami minte pemerintah bisa bertindak," kata Ketua DPW FPI Cianjur Awaludin disela aksinya.
Tidak hanya mendesak Pemkab Cianjur untuk bertindak tegas menyikapi masalah JAI, tapi juga aparat harus bisa berbuat yang sama. Pihaknya menilai keberadaan JAI di Cianjur saat ini sudah meresahkan masyarakat. "Hanya satu kata yang kami inginkan, bubarkan Ahmadiyah," tegas Awal.
Meski tidak sampai terjadi tindakan anarkis, aksi massa FPI ini mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan aparat baik dari kepolisian maupun dari anggota Satpol PP Cianjur. Setelah melakukan orasi didepan gerbang masuk Pemkab Cianjur, massa FPI melanjutkan aksinya dengan mendatangi Masjid Al Ghofur di Jalan Dr Muwardi (Bypass) yang dikenal sebagai tempat ibadah milik JAI. Massa meminta agar masjid tersebut tidak lagi digunakan oleh JAI.
Beruntung petugas yang sebelumnya sudah siaga berhasil menghalau massa sehingga tidak sampai melakukan hal yang tidak diinginkan. Massa FPI akhirnya membubarkan diri dengan tertib sambil mengendarai puluhan sepeda motor (KC-02)**.
Begitu tiba didepan pintu gerbang masuk Pemkab Cianjur yang sudah dalam kondisi tertutup, massa FPI langsung menggelar orasi. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Pemkab Cianjur bertindak tegas menyikapi kebaradaan JAI di Cianjur. Bahkan mereka mendesak dan menuntut Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh untuk mengeluarkan surat keputusan (SK) pembubaran JAI di Cianjur.
"Menyikapi JAI di Cianjur, Pemkab harus bisa bertindak tegas. Kalau tidak kami sendiri akan bertindak dengan cara kami. Kalau pemerintah tidak ingin kami yang bertindak, kami minte pemerintah bisa bertindak," kata Ketua DPW FPI Cianjur Awaludin disela aksinya.
Tidak hanya mendesak Pemkab Cianjur untuk bertindak tegas menyikapi masalah JAI, tapi juga aparat harus bisa berbuat yang sama. Pihaknya menilai keberadaan JAI di Cianjur saat ini sudah meresahkan masyarakat. "Hanya satu kata yang kami inginkan, bubarkan Ahmadiyah," tegas Awal.
Meski tidak sampai terjadi tindakan anarkis, aksi massa FPI ini mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan aparat baik dari kepolisian maupun dari anggota Satpol PP Cianjur. Setelah melakukan orasi didepan gerbang masuk Pemkab Cianjur, massa FPI melanjutkan aksinya dengan mendatangi Masjid Al Ghofur di Jalan Dr Muwardi (Bypass) yang dikenal sebagai tempat ibadah milik JAI. Massa meminta agar masjid tersebut tidak lagi digunakan oleh JAI.
Beruntung petugas yang sebelumnya sudah siaga berhasil menghalau massa sehingga tidak sampai melakukan hal yang tidak diinginkan. Massa FPI akhirnya membubarkan diri dengan tertib sambil mengendarai puluhan sepeda motor (KC-02)**.