HEADLINE
---

Gempa Sukabumi, Masyarakat Cianjur Selatan Berhamburan Keluar Rumah

CIANJUR, (KC).- Masyarakat yang tinggal dipesisir wilayah Cianjur selatan sempat panik saat terjadi gempa berkekuatan 5.5 SR, pada Sabtu (10/11/2012) pukul 13:05:24 WIB. Lokasi gempa 7.79 LS, 106.52 BT (85 km Barat daya Kab. Sukabumi-Jabar); 96 km Barat daya Cianjur-Jabar; 103 km Barat daya Kota Sukabumi- Jabar; 131 km Barat daya Bandung-Jabar; 184 km Barat daya Jakarta.

Meski hanya beberapa detik, gempa tersebut sempat membuat masyarakat yang tengah beristirahat berhamburan keluar rumah. Beberapa diantaranya sempat ada yang sampai menangis akibat panik. Namun setelah beberapa saat, warga masyarakat kembali tenang dan masuk kedalam rumah masing-masing.

"Memang getaran dirasakan cukup kuat, saya saja sampai limbung saat akan keluar rumah. Banyak warga yang panik saat terjadi gempa. Semuanya pada keluar rumah hingga cukup lama, kawatir ada gempa susulan," kata Dedi Sekretaris Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang saat dihubungi, Sabtu (10/11/2012).

Meski terasa cukup kuat getarannya, namun pihaknya mengaku belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan rumah atau lainya. "Saat ini saya sedang mencari informasi dampak dari gempa itu, apakah ada kerusakan atau tidak. Tapi sampai saat ini saya belum menerima adanya laporan kerusakan," katanya.

Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan pusat gempa berkedalaman 10 km berada di dasar laut Samudera Hindia di sebelah utara zona subduksi lempeng Samudera Hindia dan Eurasia. Sutopo mengatakan, gempa terasa cukup keras beberapa detik di Cianjur dan Tasikmalaya. Masyarakat merespon keluar dari rumah saat merasakan guncangan gempa. Gempa juga dirasakan lemah di Bandung.

Hingga saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, BPBD Sukabumi dan BPBD Jawa Barat masih melakukan pemantauan dan pendataan.

Sutopo mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terkait banyaknya kejadian gempa di Indonesia. Gempa tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Korban akibat gempa menurutnya, bukan karena gempa tetapi bangunannya yang tidak tahan gempa. (KC-02/net)**.
Post a Comment