HEADLINE
---

Pembahasan RAPBD Cianjur Gagal Dilaksanakan di Hotel

Ilustrasi
CIANJUR, (KC).- Rencana pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2013 Kabupaten Cianjur di salah satu hotel berbintang di Bandung akhirnya dibatalkan. Pembatalan tersebut diambil setelah adanya berbagai pertimbangan. Salah satunya akibat adanya sorotan dari lembaga Institute Social and Economic Development (Inside) Cianjur.

Setelah dibatalkan pembahasan RAPBD tersebut akhirnya dialihkan ke gedung DPRD Cianjur di jalan K.H. Abdullah bin. Hanya saja pembahasannya dilaksanakan pada malam harinya. Sejumlah aktivis Inside terlihat hadir menyaksikan pembahasan. Hanya saja pembahasan RAPBD tersebut hanya berlangsung singkat menyusul pihak dewan menskor pembahsan tersebut dengan alasan draf rancangan belum selesai dan dewan belum menerima draf tersebut.

Direktur Inside Cianjur, Yusep Somantri mengatakan, kegiatan pembahasan RAPBD oleh pihak eksekutif dan legsilatif yang rencananya akan di gelar di sebuah hotel mewah tersebut mencerminkan pemborosan uang Negara. Pihaknya merasa heran mengapa pembahasan RAPBD harus dilakukan di hotel diluar Cianjur. Dengan adanya rencana tersebut pihaknya menduga pihak legsilatif dan eksekutif melakukan kongkalingkong terkait perumusan APBD tahun 2013.

"Dengan adanya pembatalan rencana pembhasan RAPBD di hotel mewah, ini sangat menunjukkan adanya dugaan kongkalingkong antara pihak eksekutif dan legislatif. Kondisi seperti ini semakin menjustifikasi bahwa selama ini eksekutif dan legislatif Cianjur cenderung melakukan bersama-sama dan diam-diam membahas uang rakyat, yang semestinya pembahasan APBD harus transpraran," kata Yusep.

Dikatakan Yusep, dalam pembahasan RAPBD yang dilakukan pada malam hari itu,  pihak eksekutif dalam hal ini tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) tampak tidak serius untuk melakukan pembahasan. Kondisi ini terlihat dengan belum selesainya draf rancanngan yang akan dibahas, sehingga pembahasanpun akhirnya di skors sehari dengan alasan draf rancangan belum selesai dan dewan belum menerima drafnya.

"Beruntung pembahasannya tidak dilakukan di Bandung, tapi di Cianjur. Coba kalau jadi di Bandung, selain biayanya tinggi, ternyata persiapan bahan yang akan dibahasnyapun belum jadi, lalu apa yang mau dibahasnya jika kondisinya seperti itu. Yang jelas akan menghamburkan biaya saja, sementara manfaatnya tidak ada," katanya.

Pihaknya menduga apa yang terjadi antara legislatif dan eksekutif dalam melakukam pembahasan anggaran itu hanya sebuah trik saja. Dia mengaku menyaksikan sendiri pembahasanya  sehingga dengan keberadaan Inside keduanya jadi kurang leluasa dalam melakukan pembahasan. "Melihat kondisi ini kami akan terus melakukan pengawalan terhadap jalannya proses pembahasan, sehingga bisa menghasilkan APBD pada tahun 2013 nanti merupakan APBD yang pro rakyat bukan kepentingan segelintir orang apalagi hanya untuk kepentingan bupati dan keluarganya," tegas Yusep.

Sementara berdaarkan informasi yang diperoleh, tersiar kabar bahwa pihak eksekutif sebelum rapat anggaran sempat menawarkan anggaran damai untuk Banggar (Badan Anggaran) senilai Rp 315 juta. Entah buat apa anggaran yang ditawarkan pihak eksekutif tersebut, namun kabarnya tawaran tersebut ditolak pihak Banggar.

Secara terpisah Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto, membenarkan kalau rapat pembahasan RAPD tahun 2013 yang dilaksanakan di gedung DPRD Cianjur terpaksa dihentikan karena ketidaksiapan pihak eksekutif. Namun pihaknya membantah sinyelement adanya anggaran ratusan juta untuk mempermulus jalannya rapat.  "Saya rasa kabar itu tidak benar, hanya isu saja yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. Ini rapat terbuka dan bisa dilihat hasilnya," kata Gatot (KC-02)**.

Post a Comment