BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Terkait Dugaan raskin Tidak Layak Konsumsi di Sindangbarang, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Cianjur Siap Ganti JIka Ada Bukti Fisik

CIANJUR, (KC).- Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Cianjur siap mengganti beras rakyat miskin (raskin) jika ditemukan beras yang didistribusikan dalam kondisi tidak layak konsumsi. Hanya saja pihak Bulog mewanti-wanti agar pihak desa selalu memerhatikan tata cara penyimpanan beras rskin itu agar kualitasnya tetap terjaga. Apalagi saat ini mulai terjadi musim hujan.

"Kami juga meminta pihak desa yang menerima distribusi raskin agar sama-sama bisa menjaga kwalitas raskin, satu diantaranya dengan melakukan penyimpanan yang benar," kata Kepala Gudang Semi Permanen (GSP) Panembong Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Cianjur, Destia Usma Putra.

Pihaknya mengakui, sampai saat ini belum menerima adanya laporan adanya raskin yang tidak layak dikonsumsi terutama dari wilayah Kecamatan Sindangbarang. "Kalau ada yang seperti itu kami pada prinsipnya akan siap mengganti, tetapi harus ada bukti fisiknya dulu. Apa yang rame dimedia massa di Sindangbarang, sampai saat ini kami belum mendapatkan laporan dan bukti fisiknya," tegasnya.

Menurut Destia, seblum raskin didistribusikan, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan yakni diantaranya melakukan pengecekan terhadap kwalitas raskin tersebut. Jika ternyata ditemukan atau dianggap tidak layak, tidak akan didistribusikan. "Sebenarnya mekanisme penyaluran raskin ini cukup ketat, ada tahapan pengecekan dulu. Termasuk jika sudah didistribusikan ke titik distribusi juga dilakukan pengecekan kembali. Jika semuanya tidak ada masalah, pihak desa menandatangani berita acara serah terima (BAST). Dengan begitu, berarti semua pengelolaan dan tanggungjawab sudah diserahkan ke pihak desa. Tapi kita terus memantaunya," katanya.

Adanya dugaan kualitas raskin di wilayah Kecamatan Sindangbarang yang dinilai warga tidak layak konsumsi bisa disebebkan beberapa faktor.  Diantaranya akibat penyimpanannya yang sembarang atau bisa dimungkinkan beras yang didistribusikan kewarga merupakan stok lama yang tersimpan di desa lantaran telah datang stok yang baru.

"Inilah perlunya saling menjaga, cara menyimpanya jangan sampai langsung ditaruh di lantai tapi diberikan alas agar tidak lembab. Apalagi saat ini musim penghujan, jelas tingkat kelembabanya cukup tinggi. Tidak hanya itu cara menimbangnya juga harus benar," katanya.

Sejauh ini stok berasi di GSP Panembong mencukupi hingga 3 bulan ke depan. Saat ini saja tersedia hampir 1.500 ton. Dalam beberapa hari ke depan akan kembali dipasok sebesar 2.500 ton. Sementara di Cianjur terdapat dua GSP, yakni Panembong dan Karangtengah. Dari GSP Panembong, ke Kecamatan Sindangbarang sudah disalurkan sebanyak hampir 80 ton.
"Secara keseluruhan penyerapan sendiri sudah mencapai sekitar 85% atau kalau dirata-ratakan setiap bulannya tersalurkan sebanyak 1.000 ton," paparnya (KC-02)**.


Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.