Truk Fuso Terguling Setelah Menabrak Tembok Rumah, Dua Orang Sopir dan Kernet Truk Tewas Tergencet
5:00:00 PM
CIANJUR, (KC).- Diduga remnya blong, truk fuso fuso nopol B 9802 DB,
bermuatan tepung terigu menabrak tembok rumah warga di Jalan Raya
Sukabumi, tepatnya di Kampung Bangbayang, Desa Bangbayang, Kecamatan
Gebrong, Kabupaten Cianjur, Jum'at (16/11/2012). Akibatnya sopir dan
krenet truk tewas ditempat akibat tergencet bodi kendaraan.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa kecelakaan tunggal yang menimpa truk fuso sarat muatan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu truk yang dikemudikan M Ali warga Bogor, melaju dalam kecepatan tinggi dari arah Sukabumi menuju Cianjur kota. Ketika memasuki tikungan tajam dan jalan menurun tepatnya di Kampung Bangbayang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong laju truk sulit dikendalikan.
Sopir truk berupaya mengendalikan kendaraanya, diduga remnya blong truk tersebut sulit dikendalikan dan akhirnya menabrak pohon. Truk sarat muatan tersebut baru berhanti setelah menabrak rumah warga dan terguling dengan muatan berhamburan kebadan jalan.
"Tadinya saya mau menyebrang jalan, tapi pas noleh kekiri saya melihat ada truk berjalan zig zag, saya sempat memperhatikan sopir truk itu dari kejauhan terlihat panik. Melihat itu saya langsung berbalik dan berlari ke pinggir," kata Dadang (37) salah seorang warga yang ada disekitar lokasi kejadian.
Benturan keras terdengar beberapa meter akibat hantaman truk sarat muatan itu ke tembok rumah warga. Hal itu memncing warga berhamburan untuk mendekati lokasi kejadian. Kondisi truk ringsek terbagi menjadi tiga bagian. Sopir dan krenet truk Anas, terjepit di bagian kabin yang terpisah dari body truk. Kondisinya sangat mengenaskan, keduanya tewas seketika dilokasi kecelakaan.
Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cianjur yang tiba dilokasi beberapa saat setelah kejadian, dibantu oleh warga berupaya mengeluarkan tubuh sopir dan krenet truk yang tergencep body kendaraan. Karena menggunakan alat seadanya, satu jam kemudian, jasad keduanya baru berhasil dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
Akibat peristiwa kecelakaan tunggal tersebut, menyebabkan arus kendaraan baik dari arah Sukabumi ke Cianjur dan sebaliknya sempat tersendat hingga sekitar tiga jam. Bahkan kemacetan arus lalu lintas diperkirakan mencapai sekitar tiga kilometer. Petugas lalu lintas terlihat sibuk untuk mengurai kemacetan, baru kemudian bisa berjalan normal, setelah satu unit mobil Derek dari Lakalantas Polres Cianjur, berhasil menepikan bodi truk, bagian mesin dan kabin, ke tepi jalan.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Sadewo mengatakan, peristiwa kecelakaan yang menimpa truk foso hingga mengakibatkan dua orang meninggal itu diduga akibat rem blong. Selain itu, menurut Kasatlantas, kondisi truk pengangkut tepung terigu itu dalam kondisi tidak layak jalan. Hanya saja tetap dipaksakan untuk beroprasi angkutan.
"Dari keterang saksi kami kami mintai keteranganya truk sempat berjalan zigzag dan lepas kendali, hingga akhirnya menghantam pohon, dan baru berhenti setelah menabrak rumah warga. Dalam peristiwa itu dua orang yakni sopir dan kernet truk tewas tergencet dan jasadnya tersimpan di ruang jenazah RSUD Cianjur sebelum diambil keluarganya," jelasnya (KC-02)**.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa kecelakaan tunggal yang menimpa truk fuso sarat muatan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu truk yang dikemudikan M Ali warga Bogor, melaju dalam kecepatan tinggi dari arah Sukabumi menuju Cianjur kota. Ketika memasuki tikungan tajam dan jalan menurun tepatnya di Kampung Bangbayang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong laju truk sulit dikendalikan.
Sopir truk berupaya mengendalikan kendaraanya, diduga remnya blong truk tersebut sulit dikendalikan dan akhirnya menabrak pohon. Truk sarat muatan tersebut baru berhanti setelah menabrak rumah warga dan terguling dengan muatan berhamburan kebadan jalan.
"Tadinya saya mau menyebrang jalan, tapi pas noleh kekiri saya melihat ada truk berjalan zig zag, saya sempat memperhatikan sopir truk itu dari kejauhan terlihat panik. Melihat itu saya langsung berbalik dan berlari ke pinggir," kata Dadang (37) salah seorang warga yang ada disekitar lokasi kejadian.
Benturan keras terdengar beberapa meter akibat hantaman truk sarat muatan itu ke tembok rumah warga. Hal itu memncing warga berhamburan untuk mendekati lokasi kejadian. Kondisi truk ringsek terbagi menjadi tiga bagian. Sopir dan krenet truk Anas, terjepit di bagian kabin yang terpisah dari body truk. Kondisinya sangat mengenaskan, keduanya tewas seketika dilokasi kecelakaan.
Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cianjur yang tiba dilokasi beberapa saat setelah kejadian, dibantu oleh warga berupaya mengeluarkan tubuh sopir dan krenet truk yang tergencep body kendaraan. Karena menggunakan alat seadanya, satu jam kemudian, jasad keduanya baru berhasil dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
Akibat peristiwa kecelakaan tunggal tersebut, menyebabkan arus kendaraan baik dari arah Sukabumi ke Cianjur dan sebaliknya sempat tersendat hingga sekitar tiga jam. Bahkan kemacetan arus lalu lintas diperkirakan mencapai sekitar tiga kilometer. Petugas lalu lintas terlihat sibuk untuk mengurai kemacetan, baru kemudian bisa berjalan normal, setelah satu unit mobil Derek dari Lakalantas Polres Cianjur, berhasil menepikan bodi truk, bagian mesin dan kabin, ke tepi jalan.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Sadewo mengatakan, peristiwa kecelakaan yang menimpa truk foso hingga mengakibatkan dua orang meninggal itu diduga akibat rem blong. Selain itu, menurut Kasatlantas, kondisi truk pengangkut tepung terigu itu dalam kondisi tidak layak jalan. Hanya saja tetap dipaksakan untuk beroprasi angkutan.
"Dari keterang saksi kami kami mintai keteranganya truk sempat berjalan zigzag dan lepas kendali, hingga akhirnya menghantam pohon, dan baru berhenti setelah menabrak rumah warga. Dalam peristiwa itu dua orang yakni sopir dan kernet truk tewas tergencet dan jasadnya tersimpan di ruang jenazah RSUD Cianjur sebelum diambil keluarganya," jelasnya (KC-02)**.