Wakil Ketua DPRD Cianjur Saep Lukman: Pemkab Harus Segera Membangun Jembatan Cibengang
7:32:00 AM
CIANJUR,(KC).- Harapan Warga Kampung Ciakar, Desa Girimukti,
Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur agar Pemkab Cianjur segera
kembali membangun jembatan gantung diatas sungai Cibengang yang roboh
terbawa arus sangat dinantikan. Karena jembatan setinggi 25 meter di
atas sungai yg cukup dalam ini menjadi satu-satunya akses jalan keluar
masuk ke kampung tersebut.
Akibat robohnya jembatan Ciakar diatas sungai Cibengang yang dibangun warga pada sekitar tahun 1980 tersebut setidaknya 571 warga termasuk anak-anak usia sekolah menjadi terisolir. Sejumlah siswa terpaksa masih meliburkan diri terutama saat air sungai Cbengang meluap seiring dengan masuknya musim penghujan akhir-akhir ini.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Saep Lukman, mendesak Pemkab Cianjur harus sesegera mungkin membangun jembatan Cibengang yang telah mengisolir dua kampung di Desa Girimukti Sindangbarang ini.
"Kami telah berupaya maksimal mendesak Pemkab Cianjur segera turun tangan, tapi karena waktu yg terbatas dalam APBD 2012 Pemkab Cianjur katanya baru akan mengerjakan pembangunan kembali jembatan yang rusak itu awal tahun 2013," kata Saep saat mengunjungi jembatan Gantung Sungai Cibengang di Kampung Ciakar Desa Girimukti Sindangbarang.
Pihaknya berharap dinas terkait di lingkungan Pemkab Cianjur bisa melakukan proyeksi dan prioritas bagi pembangunan kembali jembatan cibengang ini. "Kita kasihan sama warga yang cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya , harga-harga kebutuhan pokokpun merangkak naik dan mulai tak terjangkau karena ongkos angkutnya menjadi sangat mahal," sambung Saep yang dibenarkan Kepala Desa Girimukti Sindangbarang, Aep Sudarja.
Berdasarkan data yang berhasil didapatnya, ada sekitar 76 lokasi jembatan gantung di wilayah Cianjur selatan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal jembatan seperti itu sangat penting bagi daerah Cianjur selatan yang dikelilingi oleh banyak aliran sungai-sungai besar dan curam.
"Kondisi jembatan gantung di Cianjur selatan hampir seluruh bangunan banyak yang rusak dan membahayakan penggunanya. Ini disebabkan karena Pemkab Cianjur tak punya prioritas dalam melakukan pembangunan infrastruktur," kata Saep.
Secara terpisah Kepala Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Aep Sudarja membenarkan kondisi memprihatinkan sejumlah jembatan gantung di wilayah Cianjur selatan. Terutama diwilayhnya hampir seluruh jembatan gantung yang ada kondisinya banyak yang rusak dan membahayakan penggunanya.
Pihaknya berharap Pemkab Cianjur dan DPRD Cianjur lebih memperhatikan wilayah Cianjur selatan. Selama ini Cianjur selatan seolah-olah seperti dianaktirikan. "Kami minta pemerintah lebih memperhatikan warga pedesaan , sehingga pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan bisa lebih diutamakan dalam APBD Cianjur Tahun 2013," harapnya.
Sementara menurut Mukhsin Ketua RW di Kampung Ciakar, akibat jembatan gantung Cibengang roboh terbawa arus, warga yang akan pergi ke balai desa Girimukti atau ibu kota Kecamatan Sindangbarang warga terpaksa harus memutar mengelilingi tebing curam dengan jalan yang tak pernah tersentuh aspal melalui Desa Cikankareng, Kecamatan Cibinong. Alhasil untuk mencapai balai desa warga harus menempuh sekitar 80 KM atau bila naik kendaraan ojek ongkosnya bisa mencapai Rp 150 ribu pulang pergi.
Tidak hanya itu anak-anak yang masih mengenyam pendidikan di SD dan SMP sudah dua pekan ini terpaksa libur karena lokasi sekolah ada di seberang kampung dan harus melalui jembatan gantung yang roboh itu. "Sedikitnya ada 62 anak usia sekolah dasar dan 32 anak yg duduk di bangku SMP yang terpaksa meliburkan diri akibat terisolirnya kampung Ciakar dan Cikarut ini," katanya (KC-02)**
Akibat robohnya jembatan Ciakar diatas sungai Cibengang yang dibangun warga pada sekitar tahun 1980 tersebut setidaknya 571 warga termasuk anak-anak usia sekolah menjadi terisolir. Sejumlah siswa terpaksa masih meliburkan diri terutama saat air sungai Cbengang meluap seiring dengan masuknya musim penghujan akhir-akhir ini.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Saep Lukman, mendesak Pemkab Cianjur harus sesegera mungkin membangun jembatan Cibengang yang telah mengisolir dua kampung di Desa Girimukti Sindangbarang ini.
"Kami telah berupaya maksimal mendesak Pemkab Cianjur segera turun tangan, tapi karena waktu yg terbatas dalam APBD 2012 Pemkab Cianjur katanya baru akan mengerjakan pembangunan kembali jembatan yang rusak itu awal tahun 2013," kata Saep saat mengunjungi jembatan Gantung Sungai Cibengang di Kampung Ciakar Desa Girimukti Sindangbarang.
Pihaknya berharap dinas terkait di lingkungan Pemkab Cianjur bisa melakukan proyeksi dan prioritas bagi pembangunan kembali jembatan cibengang ini. "Kita kasihan sama warga yang cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya , harga-harga kebutuhan pokokpun merangkak naik dan mulai tak terjangkau karena ongkos angkutnya menjadi sangat mahal," sambung Saep yang dibenarkan Kepala Desa Girimukti Sindangbarang, Aep Sudarja.
Berdasarkan data yang berhasil didapatnya, ada sekitar 76 lokasi jembatan gantung di wilayah Cianjur selatan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal jembatan seperti itu sangat penting bagi daerah Cianjur selatan yang dikelilingi oleh banyak aliran sungai-sungai besar dan curam.
"Kondisi jembatan gantung di Cianjur selatan hampir seluruh bangunan banyak yang rusak dan membahayakan penggunanya. Ini disebabkan karena Pemkab Cianjur tak punya prioritas dalam melakukan pembangunan infrastruktur," kata Saep.
Secara terpisah Kepala Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Aep Sudarja membenarkan kondisi memprihatinkan sejumlah jembatan gantung di wilayah Cianjur selatan. Terutama diwilayhnya hampir seluruh jembatan gantung yang ada kondisinya banyak yang rusak dan membahayakan penggunanya.
Pihaknya berharap Pemkab Cianjur dan DPRD Cianjur lebih memperhatikan wilayah Cianjur selatan. Selama ini Cianjur selatan seolah-olah seperti dianaktirikan. "Kami minta pemerintah lebih memperhatikan warga pedesaan , sehingga pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan bisa lebih diutamakan dalam APBD Cianjur Tahun 2013," harapnya.
Sementara menurut Mukhsin Ketua RW di Kampung Ciakar, akibat jembatan gantung Cibengang roboh terbawa arus, warga yang akan pergi ke balai desa Girimukti atau ibu kota Kecamatan Sindangbarang warga terpaksa harus memutar mengelilingi tebing curam dengan jalan yang tak pernah tersentuh aspal melalui Desa Cikankareng, Kecamatan Cibinong. Alhasil untuk mencapai balai desa warga harus menempuh sekitar 80 KM atau bila naik kendaraan ojek ongkosnya bisa mencapai Rp 150 ribu pulang pergi.
Tidak hanya itu anak-anak yang masih mengenyam pendidikan di SD dan SMP sudah dua pekan ini terpaksa libur karena lokasi sekolah ada di seberang kampung dan harus melalui jembatan gantung yang roboh itu. "Sedikitnya ada 62 anak usia sekolah dasar dan 32 anak yg duduk di bangku SMP yang terpaksa meliburkan diri akibat terisolirnya kampung Ciakar dan Cikarut ini," katanya (KC-02)**