2.000 Warga Cianjur Terserang TBC
5:04:00 AM
CIANJUR, (KC).- Sedikitnya 2.000 warga Cianjur terjangkit TBC (Tuberculosis) selama kurun waktu 2012. Jumlah tersebut berdasarkan estimasi yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Cianjur terhadap jatuhnya para korban. Hanya saja sebagian besar penyakit yang menyarang paru itu berhasil ditangani.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Nirwan Purwenti didampingi Kepala Bidang (Kabid)Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Agus Haris mengatakan, kalau dilihat dari junlah estimasi penderita TBC di Kabupaten Cianjur terbilang cukup tinggi. Hanya saja tingkat penanganan penyakit tersebut juga cukup baik dibandingkan dengan beberapa daerah di Jawa Barat.
"Kalau dari jumlah penderitanya memang cukup tinggi, tapi kami berhasil melakukan penanganan penderitanya hingga mencapai 87 persen, sementara secara nasional baru mencapai 85 persen. Ini termasuk prestasi di Jawa Barat, sehingga kita dijadikan pailot project dalam penanganan penyakit TBC," kata Nirwan yang dibenarkan Agus Haris saat dihubungi, Minggu (23/12/2012).
Para penderita TBC kebanyakan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi tidak sedikit mereka berasal dari keluarga mamu. "Penularan penyakit ini terbilang cukup cepat, satu berbanding sepuluh artinya satu orang penderita bisa menyebarkan ke sepuluh orang disekitarnya," katanya.
Salah satu pencegahan untuk tidak terjangkit TBC adalah dengan memberlakukan pola hidup bersih sehat (PHBS). "PHBS merupakan salah satu kuncinya, jangan sampai misalnya menggunakan tempat yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita tanpa dilakukan pencucian yang bersih. Ini sangat berbahaya," tegasnya.
Dari jumlah penderita TBC di Cianjur, angka kematian kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan keberhasilan dalam melakukan penanganannya. "Kalaupun sampai penderita TBC ada yang meninggal, berdasarkan kasus yang terjadi mereka merupakan penderita orang dalam HIV/AIDS (ODH). Karena yang bersangkutan saat diobati TB parunya tidak sembuh-sembuh," tegasnya (KC-02)**.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Nirwan Purwenti didampingi Kepala Bidang (Kabid)Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Agus Haris mengatakan, kalau dilihat dari junlah estimasi penderita TBC di Kabupaten Cianjur terbilang cukup tinggi. Hanya saja tingkat penanganan penyakit tersebut juga cukup baik dibandingkan dengan beberapa daerah di Jawa Barat.
"Kalau dari jumlah penderitanya memang cukup tinggi, tapi kami berhasil melakukan penanganan penderitanya hingga mencapai 87 persen, sementara secara nasional baru mencapai 85 persen. Ini termasuk prestasi di Jawa Barat, sehingga kita dijadikan pailot project dalam penanganan penyakit TBC," kata Nirwan yang dibenarkan Agus Haris saat dihubungi, Minggu (23/12/2012).
Para penderita TBC kebanyakan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi tidak sedikit mereka berasal dari keluarga mamu. "Penularan penyakit ini terbilang cukup cepat, satu berbanding sepuluh artinya satu orang penderita bisa menyebarkan ke sepuluh orang disekitarnya," katanya.
Salah satu pencegahan untuk tidak terjangkit TBC adalah dengan memberlakukan pola hidup bersih sehat (PHBS). "PHBS merupakan salah satu kuncinya, jangan sampai misalnya menggunakan tempat yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita tanpa dilakukan pencucian yang bersih. Ini sangat berbahaya," tegasnya.
Dari jumlah penderita TBC di Cianjur, angka kematian kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan keberhasilan dalam melakukan penanganannya. "Kalaupun sampai penderita TBC ada yang meninggal, berdasarkan kasus yang terjadi mereka merupakan penderita orang dalam HIV/AIDS (ODH). Karena yang bersangkutan saat diobati TB parunya tidak sembuh-sembuh," tegasnya (KC-02)**.