CIANJUR, (KC).- Akses utama jalan yang menghubungkan ke Cianjur selatan sempat terputus beberapa saat akibat terjadinya longsor tebing Cadas Hideung di Kampung Cadas Hideung, Desa Sindangkerta, Kecamatan Pageleran, Kabupaten Cianjur, Jum'at (30/11/2012) sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian longsor tersebut merupakan kedua kalinya dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya pada Selasa (2011/2012) longsor juga mengakibatkan arus lalu lintas ke wilayah Cianjur selatan atau sebaliknya terhambat.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut. Masyarakat dibantu aparat TNI/Polri berupaya menyingkirkan material longsoran berupa bebatuan, tanah, pohon dan akara-akaran yang sempat menutupi bahu jalan setinggi 3 meter. Dalam waktu lebih dari satu jam, material longsoran berhasil disingkirkan meski dengan menggunakan alat seadanya.
Arus lalu lintas kembali bisa berjalan meski harus bergantian karena masih ada longsoran yang menutup sebagian jalan. Aparat kepolisian dari sektor Pagelaran terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas. Kondisi jalan yang licin akibat masih adanya sisa bekas tanah longsoran, membuat petugas berkali-kali menghimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati.
Kasubag Humas Polres Cianjur AKP Achmad Suprijatna didampingi Kapolsek Pagelaran AKP Sudarman mengatakan, longsor yang terjadi di Cada Hideung tersebut untuk kedua kalinya dalam satu bulan terakhir. Berkat kesigapan masyarakat dan aparat terkait berhasil mengatasi longsor.
"Ini memang kedua kalinya terjadi, Cadas Hideung memang dikenal daerah yang rawan longsor. Makanya kita tak henti-hentinya selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada jika melintas disekitar Cadas Hideung, karena sewaktu-waktu bisa terjadi longsor. Apalagi kalau belakangan curah hujan cukup tinggi, bahaya longsor sewaktu-waktu bisa mengancam," kata Achmad Suprijatna.
Pihaknya berharap, melihat potensi terjadinya longsor diwilayah Cianjur selatan cukup tinggi, pihak Pemkab untuk segera menempatkan beberapa alat berat disekitar wilayah yang dipetakan rawan terjadi tanah longsor. Hal itu sebagi antisipasi bila sewaktu-waktu musibah longsor terjadi, sehingga memudahkan penangananya.
"Kami berharap Pemkab Cianjur dan unsur terkait penanggulangan bencana agar mewaspadai terjadinya musibah longsor. Alat-alat berat harus disiagakan dibeberapa titik yang rawan longsor agar memudahkan penanganan bila terjadi musibah," harapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Ahmad Suhara mengungkapkan, pihaknya selalu menghimbau kepada seluruh camat untuk selalu waspada dan menggerakkan linmas di desa-desa agar selalu waspada akan terjadinya bahaya longsor dan banjir. Informasi yang cepat bisa menjadi salah satu acuan untuk penanganan yang cepat pula bila terjadi bencana.
"Penanganan yang cepat terhadap longsor yang terjadi di Cadas Hideung ini tidak terlepas dengan informasi yang cepat dan akurat. Sehingga kesiap siagaan terhadap terjadinya bencana alam dimusim penghujan ini bisa terus ditingkatkan," kata Asep Ahmad Suhara saat dihubungi terpisah.
Menurut Asep, semua wilayah kecamatan di Cianjur selatan masuk dalam pemetaan rawan bencana alam longsor dan banjir. Sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus terus dilakukan apalagi saat terjadi hujan turun. "Kita selalu menghimbau kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana untuk selalu waspada, kalau diperlukan lebih baik menghindar sementara bila terjadi hujan," paparnya (KC-02)**.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut. Masyarakat dibantu aparat TNI/Polri berupaya menyingkirkan material longsoran berupa bebatuan, tanah, pohon dan akara-akaran yang sempat menutupi bahu jalan setinggi 3 meter. Dalam waktu lebih dari satu jam, material longsoran berhasil disingkirkan meski dengan menggunakan alat seadanya.
Arus lalu lintas kembali bisa berjalan meski harus bergantian karena masih ada longsoran yang menutup sebagian jalan. Aparat kepolisian dari sektor Pagelaran terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas. Kondisi jalan yang licin akibat masih adanya sisa bekas tanah longsoran, membuat petugas berkali-kali menghimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati.
Kasubag Humas Polres Cianjur AKP Achmad Suprijatna didampingi Kapolsek Pagelaran AKP Sudarman mengatakan, longsor yang terjadi di Cada Hideung tersebut untuk kedua kalinya dalam satu bulan terakhir. Berkat kesigapan masyarakat dan aparat terkait berhasil mengatasi longsor.
"Ini memang kedua kalinya terjadi, Cadas Hideung memang dikenal daerah yang rawan longsor. Makanya kita tak henti-hentinya selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada jika melintas disekitar Cadas Hideung, karena sewaktu-waktu bisa terjadi longsor. Apalagi kalau belakangan curah hujan cukup tinggi, bahaya longsor sewaktu-waktu bisa mengancam," kata Achmad Suprijatna.
Pihaknya berharap, melihat potensi terjadinya longsor diwilayah Cianjur selatan cukup tinggi, pihak Pemkab untuk segera menempatkan beberapa alat berat disekitar wilayah yang dipetakan rawan terjadi tanah longsor. Hal itu sebagi antisipasi bila sewaktu-waktu musibah longsor terjadi, sehingga memudahkan penangananya.
"Kami berharap Pemkab Cianjur dan unsur terkait penanggulangan bencana agar mewaspadai terjadinya musibah longsor. Alat-alat berat harus disiagakan dibeberapa titik yang rawan longsor agar memudahkan penanganan bila terjadi musibah," harapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Ahmad Suhara mengungkapkan, pihaknya selalu menghimbau kepada seluruh camat untuk selalu waspada dan menggerakkan linmas di desa-desa agar selalu waspada akan terjadinya bahaya longsor dan banjir. Informasi yang cepat bisa menjadi salah satu acuan untuk penanganan yang cepat pula bila terjadi bencana.
"Penanganan yang cepat terhadap longsor yang terjadi di Cadas Hideung ini tidak terlepas dengan informasi yang cepat dan akurat. Sehingga kesiap siagaan terhadap terjadinya bencana alam dimusim penghujan ini bisa terus ditingkatkan," kata Asep Ahmad Suhara saat dihubungi terpisah.
Menurut Asep, semua wilayah kecamatan di Cianjur selatan masuk dalam pemetaan rawan bencana alam longsor dan banjir. Sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus terus dilakukan apalagi saat terjadi hujan turun. "Kita selalu menghimbau kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana untuk selalu waspada, kalau diperlukan lebih baik menghindar sementara bila terjadi hujan," paparnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.