HEADLINE
---

Ribuan Surat Keterangan Domisili Untuk Dukungan Calon Independen Pilgub Jabar Diduga Palsu

CIANJUR, (KC).- Daftar dukungan untuk calon independen Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2013 pasangan Calon independen Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana (Dikdik-Mansur) diduga banyak yang palsu. Dugaan data dukungan palsu tersebut terungkap saat para Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan ferivikasi faktual atas dukungan calon independen, Sabtu (8/12/2012).

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, sejak Sabtu (8/12/2012) para petugas PPS di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur yang wilayahnya terdapat dukungan calon independen melakukan ferivikasi faktual. Fervikasi tersebut dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cianjur harus selesai dalam tiga hari kedepan Senin (10/12/2012).

Saat melakukan ferivikasi faktual, para PPS terkejut saat melihat data dukungan yang dilampirkan kebanyakan menggunakan identitas surat keterangan domisili. Tidak hanya itu, dalam data nama dukungan diduga tanda tangan pendukungnya palsu.

"Kita juga sempat kaget saat menyaksikan data dukungan semuanya menggunakan surat keterangan domisili. Padahal banyak masyarakat yang masih memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah kami cocokkan dengan surat keterangan domisili yang dikeluarkan dari pemerintah desa ternyata jauh berbeda," kata Ketua PPS Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Budi (40) saat ditemui, Sabtu (8/12/2012).

Menurut Budi, temuan tersebut kemudian diklarifikasi kepada Kepala Desa. Ternyata Kepala Desa juga kaget dan tidak pernah merasa mengeluarkan surat keterangan domisili. Bhakan Kepala Desa Wangunjaya Oleh Ahmadi menginginkan agar PPS tidak melakukan ferivikasi faktual lantaran datanya diduuga palsu.

"Memang sepintas saja sudah kelihatan kalau surat keterangan domisili itu diduga palsu. Dari kop surat di kolom alamat sudah berbeda terus stempel juga berbeda. Hanya tanda tangan memang sama, tapi sepertinya di scane," katanya.

Tidak hanya surat keterangan domisili yang diduga palsu, tanda tangan data dukungan juga diduga palsu. Bahkan nama dukungan sepertinya tidak diklarifikasi kepada yang bersangkutan apakah mendukung atau tidak. "Banyak masyarakat yang tidak pernah merasa mendukung, tapi namanya tercantum dalam data dukungan," katanya.

Untuk itu, pihaknya berencana tidak akan melakukan ferivikasi faktual terhadap dukungan calon independen. Selain ada permintaan dari Kepala Desa, data dukungan tersebut diduga palsu. "Saya akan membuat berita acaranya, termasuk Kepala Desa juga akan membuat berita acara mengenai dugaan pemalsuan," katanya.

Ketua Panwaslu Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Beni Gunawan mengaku sudah mendapatkan informasi adanya dukungan calon independen diduga datanya palsu. Saat ini anggota panwas tengah mengumpulkan data untuk menjadi bukti awal menindak lanjutinya.

"Kami sudah mendapatkan informasi dan anggota panwas baik di kecamatan atau tingkat desa sudah terjun langsung untuk mengawal ferivikasi faktual yang dilakukan PPS," katanya.

Diwilayah kecamatan Cugenang hanya tersebar di tiga desa daftar nama dukungan bagi calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari jalur independen. "Hanya ada tiga desa yang terdapat dukungan independen, jumlahnya mencapai sekitar 11 ribu lebih," katanya (KC-02)**.
Post a Comment