HEADLINE
---
deskripsi gambar

Empat Jembatan Putus, Puluhan Rumah Terendam Akibat Banjir di Kawasan Wisata Cipanas

CIANJUR, (KC).- Musibah tanah longsor dan banjir melanda wilayah Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Puluhan rumah di tiga kecamatan tersebut terendam banjir. Sedikitnya lima jembatan yang merupakan sarana fital terputus akibat diterjang banjir. Bahkan dua orang meninggal dunia dan tiga lainya mengalami luka akibat rumah tertimbun tanah longsor.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, musibah tanah longsor dan banjir yang menyergab wilayah Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi, Jum'at (18/1/2013) tersebut terjadi setelah sebelumnya terjadi hujan lebat sekitar tiga jam. Akibatnya beberapa sungai diwilayah itu meluap hingga merendam beberapa rumah.

Di Kampung Jalimun RT 04/RW 13, Desa Cipanas, Kec. Cipanas, sedikitnya 40 rumah warga terendam akibat meluapnya aliran kali di wilayah tersebut. Bahkan ketinggian air mencapai hampir 1 meter. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa hanya kerugian meteri dan kontrakan milik Kholik yang dihuni Endin Sajidin mengalami rusak berat karena bagian belakang rumah jebol diterjang air. Akibatnya, hampir semua perabotan isi rumah hanyut dibawa air.

Sementara banjir juga merendam perumahan BTN anggota Yon Armed-5 Cipanas di kawasan villa Permata di Kampung Jukut Siil RT 03/RW 04, Desa Cikanyere, Kec. Sukaresmi. Setidaknya 51 rumah terendam luapan air dari sungai terdekat. Banjir tersebut mengakibatkan rusaknya perabot rumah tangga akibat terendam air.

Tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga mengakibatkan sejumlah jembatan ambrol. Seperti jembatan Longah di Kampung Simpang Mariwati, Desa Cikanyere, Kec. Sukaresmi. Jembatan tersebut terputus dan amblas. Akibatnya jalur utama yang menghubungkan Sukaresmi-Cipanas maupun sebaliknya terputus total. Warga yang bepergian harus melalui jalur alternatif melalui Simpang-Cibodas Kec. Pacet dengan jarak tempuh yang lebih jauh.

Hal serupa juga menimpa Jembatan Bengkok di Kampung Padarincang, Desa. Cibadak, Kec. Sukaresmi. Jembatan yang dibangun pada tahun 1998 itu juga ambruk akibat tidak kuat menahan terjangan banjir. Akibat ambruknya jembatan tersebut praktis jalan yang biasa menghubungkan Desa Palasari Kec. Cipanas dengan Desa Cibadak, Kec. Sukaresmi harus memutar dengan menggunakan jalan alternatif melalui Sukaharja, Desa Palasari-Puncak Resort.

Akses jalan yang menghubungkan Cibadak, Kec. Sukaresmi-Sukanagalih Kec. Pacet juga terputus akibat jembatan Curug Goong di Kampung Cibadak RT 03/RW 02, Desa Sukanagalih, Kec. pacet terpustus. Jembatan dengan panjang 15 meter dengan lebar 3 meter itu merupakan akses penting bagi warga.  Warga yang beraktivitas terpaksa harus menggunakan jalur alternatif melalui Punco-Hancet.

Jembatan lainya yang juga terputus akibat banjir yakni jembatan Orchid di Desa Palasari, Kec. Cipanas dan jembatan Kawungluwuk Hilir Kampung Nagrak juga tidak kuat menahan deras banjir. Akibatnya jembatan tersebut ambruk, para warga yang beraktivitas harus menggunakan jalan alternatif.

Wakil Bupati Cianjur Suranto mengatakan, Pemkab Cianjur akan segera membuatkan jembatan darurat agar aktivitas warga tidak terganggu. "Ini bencana alam kita tidak tahu kapan terjadi dan akan menimpa siapa. Pemkab akan bertindak cepat untuk menanganinya. Untuk jembatan yang terputus kita akan segera membangun jembatan darurat," kata Suranto saat meninjau lokasi banjir dan longsor.

Meski akan segera membangun jembatan darurat, penetapan tanggap darurat akibat banjir dan longsor belum dilakukan. "Kita masih fokus bagaimana menyelamatkan korban, terutama yang tertimpa longsor dan terkena banjir. Untuk tanggap darurat nanti pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang lebih tahu harus bertindak. Untuk jembatan yang roboh memang perlu dilakukan tanggap darurat," kata Wabub (KC-02)**.

Post a Comment