Puluhan Sopir Angkutan Umum Cianjur-Bogor Ontrog Dishubkominfo, Minta Penertiban Angkutan Mikro Bus
7:13:00 PM
CIANJUR, (KC).- Puluhan pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam
Persatuan Pengemudi Cianjur Bogor (PPCB) mendatangi kantor Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten
Cianjur, di Jalan Raya Bandung, Kamis (31/1/2013). Kedatangan puluhan
pengemudi tersebut tidak lain untuk meminta kejelasan mengenai
penertiban angkutan mikro bus (roda enam) yang diduga telah melakukan
pelanggaran.
Berdasarkan pantauan, puluhan pengemudi yang menggunakan angkutan umum yang sehari hari menjadi tulang punggung untuk mengais rejeki itu tiba di Dishubkominfo sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung memarkirkan kendaraan didepan kantor Dishubkominfo. Tidak lama berselang sekitar 30 pengemudi itu berkumpul dan menggelar orasi.
Dalam orasinya mereka kembali mempertanyakan kejelasan trayek beberapa angkutan mikro bus (roda enam) yang saat ini dinilai semakin bertambah. Mereka menuntut agar Dishubkominfo bisa bertindak tegas menertibkan beroperasinya angkutan mikro bus diluar trayek yang diizinkan.
Disaat tengah menggelar orasi, beberapa petugas memfasilitasi untuk dilakukan dialog dengan jajaran Dishubkominfo. Namun ditolak oleh para pengemudi lantaran yang diajak hanya melalui perwakilan mereka. Para pengemudi keukeuh ingin berdialog secara bersama-sama tidak melalui perwakilan. Mereka meminta, agar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Cianjur, Aban Sobandi menemui mereka di halaman parkir.
"Kita ingin berdialog disini, biar para pejabat itu menemui kita sambil berpanas-panasan. Jangan hanya bisanya duduk diruang ber AC saja. Biar mereka merasakan panas-panasan," teriak beberapa pengemudi.
Akhirnya Kepala Dihubkominfo Aban Sobandi bersedia menemui para pengemudi untuk berdialog. Namun dialog pun berlangsung alot dan panas karena pihak Dishubkominfo tidak memberikan jawaban memuaskan. "Kita datang kesini, kita korbankan tidak bekerja, kita korbankan anak istri di rumah tidak makan, tapi jawabannya yang kita sangat tunggu ternyata tidak memuaskan,” katanya.
Ketua Umum PPCB Amir Tajudin mengatakan, para pengemudi Cianjur-Bogor ingin melihat izin trayek jalan beroperasinya mikro bus roda enam. Selama ini para pengemudi melihat fakta di lapangan jumlah armada mikro bus yang beroperasi tidak sesuai dengan jumlah yang dijanjikan pada saat terjadi kesepakatan antara pihak pengusaha dan para pengemudi.
"Harus ada kejelasan dulu, sesuai dengan perjanjian dulu PO Marita tidak akan menambah armadanya sebanyak 13 unit armada. Tapi sekarang jumlahnya mencapai lebih dari 40 unit. Kondisi ini jelas sangat merugikan pengemudi karena mereka (PO Marita) menarik juga para penumpang dekat yang semestinya merupakan ladang pengemudi Cianjur - Bogor," jelasnya.
Pihaknya berharap, melihat kondisi yang terjadi saat ini, sudah selayaknya dicsarikan solusi. Para pengemudi juga meminta agar Dishubinfokom turun ke lapangan untuk melihat langsung jumlah armada mikro bus. "Sudah seharusnya Dishubkomonfo turun langsung melihat kondisi dilapangan dan harus berani menertibkan langsung mikro bus yang memang tidak memiliki izin trayek operasional,” tegasnya.
Secara terpisah Kepala Dishubkominfo Aban Sobandi, berharap persoalan yang dihadapi para pengemudi segera ada keputusanya. "Tidak semudah membalikan telapak tangan mencari solusinya. Kami sudah berupaya menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para pengemudi dengan melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Hingga saat ini belum ada jawabannya dari pihak provinsi," kilah Aban.
Sementara menurut Sekretaris Dishubkominfo Kabupaten Cianjur, Yudi Ferdian mengatakan, berdasarkan informasi dari Dirjen Perhubungan Darat, jumlah armada PO Marita yang beroperasi sebanyak 28 unit. Namun dia mengaku belum memiliki data resminya, karena masih menunggu surat resmi dari provinsi. "Kami tidak berkewenangan mengeluarkan data karena itu kewenangan Dirjen Hubungan Darat Provinsi Jabar,” katanya (KC-02)**.
Berdasarkan pantauan, puluhan pengemudi yang menggunakan angkutan umum yang sehari hari menjadi tulang punggung untuk mengais rejeki itu tiba di Dishubkominfo sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung memarkirkan kendaraan didepan kantor Dishubkominfo. Tidak lama berselang sekitar 30 pengemudi itu berkumpul dan menggelar orasi.
Dalam orasinya mereka kembali mempertanyakan kejelasan trayek beberapa angkutan mikro bus (roda enam) yang saat ini dinilai semakin bertambah. Mereka menuntut agar Dishubkominfo bisa bertindak tegas menertibkan beroperasinya angkutan mikro bus diluar trayek yang diizinkan.
Disaat tengah menggelar orasi, beberapa petugas memfasilitasi untuk dilakukan dialog dengan jajaran Dishubkominfo. Namun ditolak oleh para pengemudi lantaran yang diajak hanya melalui perwakilan mereka. Para pengemudi keukeuh ingin berdialog secara bersama-sama tidak melalui perwakilan. Mereka meminta, agar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Cianjur, Aban Sobandi menemui mereka di halaman parkir.
"Kita ingin berdialog disini, biar para pejabat itu menemui kita sambil berpanas-panasan. Jangan hanya bisanya duduk diruang ber AC saja. Biar mereka merasakan panas-panasan," teriak beberapa pengemudi.
Akhirnya Kepala Dihubkominfo Aban Sobandi bersedia menemui para pengemudi untuk berdialog. Namun dialog pun berlangsung alot dan panas karena pihak Dishubkominfo tidak memberikan jawaban memuaskan. "Kita datang kesini, kita korbankan tidak bekerja, kita korbankan anak istri di rumah tidak makan, tapi jawabannya yang kita sangat tunggu ternyata tidak memuaskan,” katanya.
Ketua Umum PPCB Amir Tajudin mengatakan, para pengemudi Cianjur-Bogor ingin melihat izin trayek jalan beroperasinya mikro bus roda enam. Selama ini para pengemudi melihat fakta di lapangan jumlah armada mikro bus yang beroperasi tidak sesuai dengan jumlah yang dijanjikan pada saat terjadi kesepakatan antara pihak pengusaha dan para pengemudi.
"Harus ada kejelasan dulu, sesuai dengan perjanjian dulu PO Marita tidak akan menambah armadanya sebanyak 13 unit armada. Tapi sekarang jumlahnya mencapai lebih dari 40 unit. Kondisi ini jelas sangat merugikan pengemudi karena mereka (PO Marita) menarik juga para penumpang dekat yang semestinya merupakan ladang pengemudi Cianjur - Bogor," jelasnya.
Pihaknya berharap, melihat kondisi yang terjadi saat ini, sudah selayaknya dicsarikan solusi. Para pengemudi juga meminta agar Dishubinfokom turun ke lapangan untuk melihat langsung jumlah armada mikro bus. "Sudah seharusnya Dishubkomonfo turun langsung melihat kondisi dilapangan dan harus berani menertibkan langsung mikro bus yang memang tidak memiliki izin trayek operasional,” tegasnya.
Secara terpisah Kepala Dishubkominfo Aban Sobandi, berharap persoalan yang dihadapi para pengemudi segera ada keputusanya. "Tidak semudah membalikan telapak tangan mencari solusinya. Kami sudah berupaya menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para pengemudi dengan melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Hingga saat ini belum ada jawabannya dari pihak provinsi," kilah Aban.
Sementara menurut Sekretaris Dishubkominfo Kabupaten Cianjur, Yudi Ferdian mengatakan, berdasarkan informasi dari Dirjen Perhubungan Darat, jumlah armada PO Marita yang beroperasi sebanyak 28 unit. Namun dia mengaku belum memiliki data resminya, karena masih menunggu surat resmi dari provinsi. "Kami tidak berkewenangan mengeluarkan data karena itu kewenangan Dirjen Hubungan Darat Provinsi Jabar,” katanya (KC-02)**.