Ribuan Buruh Garmen Demo, Tuntut Peningkatan Kesejahteraan
6:57:00 PM
CIANJUR, (KC).- Sedikitnya 1.200 buruh PT Best Sejati Konesia di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi KM 5, Kampung Jati, RT 02/RW 01, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (12/2/2013) menggelar aksi unjuk rasa didepan tempat kerja mereka. Para buruh tersebut menuntut pihak manajemen untuk memberikan kesejahteraan.
Berdasarkan pantauan, ribuan buruh yang biasanya masuk kerja itu, terlihat hanya berkumpul didepan lokasi perusahaan yang selama ini menjadi tempat mata pencaharian mereka. Mereka lebih memilih duduk-duduk sambil mendengarkan buruh lainya yang melakukan orasi menuntut kesejahteraan.
Dalam orasinya, para buruh meminta peningkatan kesejahteraan yang dirasakan masih minim. Meski berlangsung aman, aksi ribuan buruh tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Koordinator Aksi Riki mengatakan, aksi unjuk rasa terpaksa dilakukan lantaran pihak perusahaan tempatnya bekerja dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan para buruh.“Pihak perusahaan tempat kami bekerja kami nilai tidak transaparan mulai dari masalah gaji, jaminan asuransi, kesehatan hingga uang lembur. Utamanya soal uang lembur yang tidak jelas hitung-hitungannya,” kata Riki disela aksi.
Sebelum menggelar aksi unjuk rasa, pihaknya mengaku telah berupaya untuk meminta kejelasan dari pihak perusahaan, namun hingga saat ini tidak ada realisasinya. “Ini terpaksa kami lakukan, karena upaya baik kami tidak mendapatkan kejelasan apalagi mengabulkan permintaan kami. Terpaksa kami sepakat melakukan aksi mogok kerja," tegasnya.
Hal tidak jauh berbeda juga diungkapkan seorang petugas keamanan pabrik, Neneng. Dia mengakujika gaji yang diterimanya selama ini masih dibawah upah minimum kabupaten (UMK). Pihaknya meminta agar pihak perusahaan membubarkan diri, jika tidak dapat memenuhi tuntutan para karyawannya yakni memberikan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur Sumitra yang memfasilitasi pihak buruh dengan pihak perusahaan membenarkan adanya tuntutan dari buruh soal peningkatan kesejahteraan. Berdasarkan hasil musyarawah, antara pihak buruh, perusahaan yang difasilitasi Dinsosnakertrans, pihak perusahaan berniatan untuk memenuhi tuntutan para buruh.
“Tuntutannya soal kenaikan gaji, kejelasan uang lembur, kemudian asuransi kesehatan dan lainnya. Tapi tadi, berdasarkan hasil kesepakatan, pihak perusahaan berencana akan memenuhi tuntutan tersebut. Kita akan terus memantau, hingga pihak perusahaan memenuhi tuntutan karyawannya,” tegasnya (KC-02)**.
Berdasarkan pantauan, ribuan buruh yang biasanya masuk kerja itu, terlihat hanya berkumpul didepan lokasi perusahaan yang selama ini menjadi tempat mata pencaharian mereka. Mereka lebih memilih duduk-duduk sambil mendengarkan buruh lainya yang melakukan orasi menuntut kesejahteraan.
Dalam orasinya, para buruh meminta peningkatan kesejahteraan yang dirasakan masih minim. Meski berlangsung aman, aksi ribuan buruh tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Koordinator Aksi Riki mengatakan, aksi unjuk rasa terpaksa dilakukan lantaran pihak perusahaan tempatnya bekerja dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan para buruh.“Pihak perusahaan tempat kami bekerja kami nilai tidak transaparan mulai dari masalah gaji, jaminan asuransi, kesehatan hingga uang lembur. Utamanya soal uang lembur yang tidak jelas hitung-hitungannya,” kata Riki disela aksi.
Sebelum menggelar aksi unjuk rasa, pihaknya mengaku telah berupaya untuk meminta kejelasan dari pihak perusahaan, namun hingga saat ini tidak ada realisasinya. “Ini terpaksa kami lakukan, karena upaya baik kami tidak mendapatkan kejelasan apalagi mengabulkan permintaan kami. Terpaksa kami sepakat melakukan aksi mogok kerja," tegasnya.
Hal tidak jauh berbeda juga diungkapkan seorang petugas keamanan pabrik, Neneng. Dia mengakujika gaji yang diterimanya selama ini masih dibawah upah minimum kabupaten (UMK). Pihaknya meminta agar pihak perusahaan membubarkan diri, jika tidak dapat memenuhi tuntutan para karyawannya yakni memberikan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur Sumitra yang memfasilitasi pihak buruh dengan pihak perusahaan membenarkan adanya tuntutan dari buruh soal peningkatan kesejahteraan. Berdasarkan hasil musyarawah, antara pihak buruh, perusahaan yang difasilitasi Dinsosnakertrans, pihak perusahaan berniatan untuk memenuhi tuntutan para buruh.
“Tuntutannya soal kenaikan gaji, kejelasan uang lembur, kemudian asuransi kesehatan dan lainnya. Tapi tadi, berdasarkan hasil kesepakatan, pihak perusahaan berencana akan memenuhi tuntutan tersebut. Kita akan terus memantau, hingga pihak perusahaan memenuhi tuntutan karyawannya,” tegasnya (KC-02)**.
