Guru Cianjur Diduga Juga Menjadi Korban Oknum Guru Olahraga Yang Bisa Membantu Kenaikan Golongan
7:40:00 PM
CIANJUR, (KC).- Tidak hanya warga Tasikmalaya yang menjadi korban tindakan Tar yang dikabarkan bisa membantu kenaikan golongan dari IVA ke IVB, di Kab. Cianjur juga tidak menutup kemungkinan banyak yang mengalami hal serupa. Dugaan tersebut diperkuat didasarkan dengan pengakuan salah seorang guru yang mengaku dibantu oleh Tar. Bahkan ditempat sekolahnya mengajar ada tiga orang guru yang meminta bantuan oknum guru olahraga tersebut.
Seperti yang diungkapkan Gunawan (52) seorang guru yang mengajar di SDN Sayang Semper di Gang Semboja, Kel. Sayang, Kec/Kab. Cianjur. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan itu mengaku telah dibantu oleh rekannya untuk mengurus kenaikan golongan kepangkatan. Dia merasa tertarik karena Dinas Pendidikan dinilai belum bisa memfasilitasi, sementara berkat jasa rekanya tersudah sudah ada beberapa guru yang berhasil naik golongan.
"Kalau persyaratan semuanya kami lengkapii seperti yang ditentukan. Kami sendiri yang mebuat seperti melampirkan SK terakhir IV A, PAK terakhir, Karpeg, Ijazah terakhir, bikin karya tulis yang memuat maksimal dua judul, DP3 kami semua lengkapi. Bahkan berkas-berkas tersebut juga ada rekomendasi dari Dinas Pendidikan Cianjur yang ditandatangani oleh waktu itu Sekretaris Disdik Gunawan Jamhur," kata Gunawan.
Dikatakan Gunawan, berkas persyaratan untuk pengajuan kenaikan golongan tersebut dia serahkan pada awal tahun 2012 silam bersama dua rekannya sesasama guru ditempatnya mengajar. Setelah menunggu sikan lama akhirnya dia mendapatkan kabar kalau berkas pengajuan kenaikan golongan dari IVA ke IVB sudah diproses di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Kita sempat menanyakan sudah sejauh mana berkas yang kami sampaikan tindak lanjutnya. Belakangan saya mendapatkan kabar kalau sudah diproses. Untuk memastikan saya mencoba membuka website BKN. Ternyata data saya dan rekan saya sudah ada. Kami coba print data tersebut, untuk menjadi bukti," jelasnya.
Didalam website BKN tertera jelas bahwa kenaikan golongan itu TMT per 1 Oktober 2012. "Tidak hanya saya dua rekan saya yang sama-sama mengajukan TMTnya juga sama. Tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Saya tidak tahu mandek di provinsi atau di Cianjur. Apa mungkin data yang diunggah melalui website resmi BKN palsu. Saya lagi menelusuri masalah itu," katanya.
Pihaknya membantah kalau dirinya diminta sejumlah uang oleh Tar untuk mengurus kenaikan golongan. Dia mengaku hanya disuruh melengkapi berkas dan tidak diminta untuk menyetorkan sejumlah uang. "Saya sama sekali belum memberikan sejumlah uang. Jangankan ratusan ribu, Rp 5 ribu saja saya tidak pernah. Saya tidak tahu kalau di Tasikmalaya ada pungutan untuk pengurusan kenaikan golongan itu," kilahnya.
Gunawan juga tidak bisa memastikan berapa jumlah guru di Cianjur yang mengajukan kenaikan golongan melalui jasa Tar. Hanya saja ditempatnya mengajar ada tiga guru termasuk dirinya. Dia menunjuk seorang guru yang pernah dibantu Tar berhasil naik golongan. "Saya tidak tahu berapa guru di Cianjur yang mengajukan kenaikan golongan ini, mungkin saja banyak. Karena setahu saja ada beberapa guru yang telah berhasil naik golongan seperti Kepsek SDN Sayang II ibu Enuy Suminar," tegasnya.
Hanya saja Kepsek SDN Sayang II Enuy Suminar saat dikonfirmasi membantah kalau kenaikan golongan dirinya berkat jasa Tar. "Itu tidak benar, saya ingin naik golongan hasil pengajuan sendiri. Semua persyaratannya juga saya urus sendiri melalui jalur resmi. Saya naik golongan pada TMT 2010 lalu. Kalau keberhasilan saya itu berkat bantuan seseorang guru yang berinisal Tar itu sama sekali tidak benar," jelasnya.
Kapusbindik Cabang Dinas Pendidikan Kec. Cianjur Nandang Kosasih secara terpisah mengaku sudah melayangkan surat panggilan ke oknum guru olahraga beinisial Tar untuk menghadapnya. Hanya saja hingga sore hari, rencana untuk bertemu dengan Tar untuk dilakukan klarifikasi belum berhasil.
"Memang rencananya hari ini Tar akan dihadapkan oleh Kepala Sekolah SDN Sayang Semper ke saya, tapi sampai sore ini belum juga berhasil. Saya masih menunggu, saya minta waktu untuk menjelskanya. Nanti kalau sudah ketemu dan hasil klarifikasinya akan saya sampaikan," tegasnya.
Diberitakan, ratusan guru di Tasikmalaya diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum guru olahraga di Cianjur berinisial Tar. Para guru tersebut telah menyetorkan sejumlah uang yang nilainya berkisar Rp 6-8 juta untuk biaya pengurusan kenaikan golongan dari IVA ke IV B. Namun sudah satu tahun berlalu, kenaikan golongan yang diharapkan bisa mereka dapatkan, sampai saat ini belum terbukti (KC-02)**.