Harga Bawang Merah Melambung, Tembus Harga Rp 42 Ribu Per Kilogram
5:14:00 AM
CIANJUR, (KC).- Harga bawang merah di disejumlah pasar tradisional di Cianjur melambung selangit. Bawang merah yang biasanya dijual Rp 14.000,- per kilogram, sudah tiga hari terakhir harganya naik mencapai 300 persen atau menembus angka Rp 42.000,- per kilogram. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh para pedagang maupun para pembeli.
Menurut penuturan Asep (49) pedagang dipasar Induk Cianjur, tidak hanya harga bawang merah yang mengalami kenaikan cukup tinggi, bawang putih juga mengalami hal yang sama meski kenaikanya tidak setinggi dengan bawang putih. Harga bawang putih yang biasanya hanya sekitar Rp 20.000,- per kilogram saat ini menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Selain itu, lanjut Asep, harga cabe rawit dan borkoli juga mengalami kenaikan. Untuk cabe rawit yang tadinya hanya berkisar Rp 20.000,- per kilogram, saat ini menembus harga Rp 60.000,- per kilogram. Demikian juga dengan borkoli yang tadinya Rp 15.000,- per kilogram kini naik menjadi Rp 20.000,- per kilogram.
"Tapi ada yang mengalami penurunan harga sangat drastis yakni jeruk limo yang tadinya harganya Rp 60.000.- per kilogram, kini Rp 5.000,- per kilogram saja tidak laku," kata Asep saat ditemui di pasar Induk Cianjur, Minggu (10/3/2013).
Naiknya harga jual bawang merah dan bawang putih serta jenis lainya itu membuat para pedagang kesulitan untuk menjual secara eceran. Karena konsumen yang berbelanja, belinya suka ngecer. "Susah ngecernya, biasanya beli Rp 1.000 saja kita masih bisa layani, sekarang susah. Tidak hanya itu dengan naiknya harga otomatis pedagang juga harus menambah modal, sementara keuntungan malah menurun," paparnya.
Menurut Asep, naiknya harga bawang merah disebabkan daerah penghasil bawang merah di Brebes Jawa Tengah banyak yang gagal panen akibat hujan. Sehingga mempengaruhi jumlah produksi yang ada. Sementara konsumen masih sama. "Terbatasnya stok dan larangan impor yang membuat harga naik. Kalau didaerah Brebes Jawa Tengah tidak terjadi gagal panen, kemungkinan harga masih normal," paparnya.
Pihaknya tidak bisa memprediksikan sampai kapan kenaikan harga bawang merah dan putih tersebut akan berlangsung. "Saya tidak tahu sampai kapan, saya dan pedagang lainya hanya berharap agar situasi ini bisa kembali normal seperti biasa," harapnya.
Siti Hasilah (36) warga Sukamanah, Kec. Cugenang mengaku terkejut saat akan beli bumbu dapur salah satunya bawang merah dengan harga yang sangat mahal. "Saya tadinya tidak percaya, saat dikasih tahu kalau harga bawang lagi mahal. Ternyata benar, biasanya saya beli Rp 5.000,- saja sudah banyak, sekarang malah tidak bisa. Kalaupun dikasih jumlahnya sangat sedikit," paparnya (KC-02)**.