Direktur Lokatmala Institute Eko Wiwid: Banyaknya Kasus Terbengkalainya Situs-Situs Akibat Penelitian Tidak Tuntas
9:45:00 AM
Eko Wiwid |
CIANJUR, (KC).- Fenomena Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kec. Campaka, Kab. Cianjur dalam satu tahun terakhir banyak menyita perhatian publik. Penelitian yang dilakukan Tim Terpadu Penelitian Mandiri yang dibentuk pemerintah dan beberapa pendapat ahli mengenai Situs Megalitikum Gunung Padang membuat rakyat Indonesia khususnya Cianjur menjadi penasaran akan kebenarannya.
Kehebohan Situs Megalitikum Gunung Padang menjadikan juga banyak kalangan tertarik pada situs tersebut, termasuk eksploitasi politik praktis. Dari segudang pendapat, namun sampai saat sekarang masih tidak jelas juntrungannya. Ada apa dibalik semua misteri itu?.
Demikian ditegaskan Direktur Lokatmala Institute Eko Wiwid. Pihaknya mendesak pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta para Peneliti yang sebelumnya membuat heboh rakyat untuk menuntaskan penelitian hingga rakyat Indonesia paham soal Situs Megalitikum Gunung Padang secara utuh. Jangan sampai situs tersebut menjadi bahan ekspolitasi politik.
"Banyaknya kasus terbengkalainya situs-situs akibat penelitian tidak tuntas.Libatkan potensi rakyat secara utuh dalam segla hal penelitian gunung padang dan pengelolaan situs tersebut dan menolak intervensi bangsa asing terhadap Gunung Padang," kata Eko, Kamis (4/4/2013).
Selain itu pihaknya juga mendesak Kementrian Pariwisata, untuk pengendalikan kawasan Gunung Padang bukan menjadi kawasan wisata "latah" yang berorietasi pada ekploitasi yang berdampak pada rusaknya kearifan lokal sekitar situs dan berdampak pada ekologi/lingkungan hidup.
"Jadikan kawasan Gunung Padang area pendidikan rakyat tentang sejarah kebudyaan bangasa. Segera lakukan tata kelola kawasan Gunung Padang yang berbasis pada kearifan lokal rakyat Gunung Padang dan kelestarian lingkungan," tegasnya (KC-02)**.
Kehebohan Situs Megalitikum Gunung Padang menjadikan juga banyak kalangan tertarik pada situs tersebut, termasuk eksploitasi politik praktis. Dari segudang pendapat, namun sampai saat sekarang masih tidak jelas juntrungannya. Ada apa dibalik semua misteri itu?.
Demikian ditegaskan Direktur Lokatmala Institute Eko Wiwid. Pihaknya mendesak pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta para Peneliti yang sebelumnya membuat heboh rakyat untuk menuntaskan penelitian hingga rakyat Indonesia paham soal Situs Megalitikum Gunung Padang secara utuh. Jangan sampai situs tersebut menjadi bahan ekspolitasi politik.
"Banyaknya kasus terbengkalainya situs-situs akibat penelitian tidak tuntas.Libatkan potensi rakyat secara utuh dalam segla hal penelitian gunung padang dan pengelolaan situs tersebut dan menolak intervensi bangsa asing terhadap Gunung Padang," kata Eko, Kamis (4/4/2013).
Selain itu pihaknya juga mendesak Kementrian Pariwisata, untuk pengendalikan kawasan Gunung Padang bukan menjadi kawasan wisata "latah" yang berorietasi pada ekploitasi yang berdampak pada rusaknya kearifan lokal sekitar situs dan berdampak pada ekologi/lingkungan hidup.
"Jadikan kawasan Gunung Padang area pendidikan rakyat tentang sejarah kebudyaan bangasa. Segera lakukan tata kelola kawasan Gunung Padang yang berbasis pada kearifan lokal rakyat Gunung Padang dan kelestarian lingkungan," tegasnya (KC-02)**.