Jalan Rusak Pemkab Malah Beli Rumah Dinas Sekda Seharga Rp 4,5 Miliar
5:29:00 AM
CIANJUR, (KC).- Sungguh bertolak belakang disaat masyarakat mengeluhkan banyaknya infrastruktur jalan hampir diseluruh wilayah Kab. Cianjur, Pemkab Cianjur dengan entengnya malah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,5 miliar untuk sekedar pengadaan fasilitas rumah dinas Sekeratris Daerah Cianjur.
Berdasarkan penelusuran, rumah dinas untuk Sekda tersebut berupa rumah mewah bergaya villa berlantai dua di Jalan Terusan Pangeran Hidayatulloh, Kampung Limbangansari Desa Limbangansari Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
Rumah tersebut dibeli Pemkab Cianjur dari R Atie Gandakusumah seharga lebih kurang Rp4,5 miliar pada tahun 2012 lalu di atas tanah seluas 978 meter persegi dengan luas bangunan 751 meter persegi.
Pembelian rumdis Sekda tersebut dibenarkan Sekda Cianjur, Bachrudin Ali. Menurutnya, sumber dana untuk pembelian rumah tersebut berasal dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp2 miliar, sedangkan dari APBD hampir sekitar Rp3 miliar.
"Berdasarkan nilai taksiran pihak konsultan penaksir harga, ditambah dengan perhitungan dari pihak Dinas Tarkim, ditambah nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dan keterangan dari Kepala Desa harga rumah diperoleh sekitar Rp 4,9 M. Namun karena pihak pemilik menawarkan harga di bawah itu jadi nilainya sepakat sebesar Rp 4,5 M," kata Bachrudin.
Bachrudin Ali, mempersilahkan menghubungi bagian umum untuk lebih jelas mengenai besaran anggaran pembeliam rumdin.
Meskipun sudah layak ditempati, namun Sekda Kabupaten Cianjur, Bachrudin Ali sendiri terkesan ogah menempatinya. Bahkan di akui Sekda, terkait pengadaan ini sempat diprotes juga, pasalnya spesifikasi untuk ukuran Sekda dinilai terlalu besar.
"Saya menempati rumah tersebut sewaktu-waktu saja. Lagian saya sebentar lagi juga mau purnabakti, jadi nanti untuk Sekda yang akan datang sajalah yang menikmati penuh," tegasnya.
Bachrudin menyebutkan, pembayaran untuk rumah tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Awalnya pembelian ada dua opsi bangunan, yakni bangunan dan rumah di Jalan Rumah Sakit serta di Jalan Pangeran Hidayatulloh.
"Namun dengan berbagai dasar pertimbangan, akhirnya dipilih bangunan dan tanah yang di Jalan Pangeran Hidayatulloh yang lokasinya memang lebih strategis dan representative," katanya (KC-02/nk)**.