Wakil Ketua DPRD Cianjur Saep Lukman: Hijaukan Lahan Gundul Dengan Kayu Endemik dan Kopi
10:14:00 PM
CIANJUR, (KC).- Banyaknya lahan kritis di Jawa Barat menjadi bahaya besar bagi kelestarian lingkungan. Kondisi tersebut harus secara serius mendapatkan penanganan. Karena kalau tidak akan menjadi bencana bagi kelestarian lingkungan khususnya di Kab. Cianjur.
"Saya berharap ada upaya serius dari semua pihak, mislnya dengan membangun gerakan penghijauan terpadu dengan menanam kayu endemik dan kopi yg bisa berdampak ekonomis disela-selanya," kata Ketua Departemen Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup (ESDM-LH) DPD PDI Perjuangan Jabar, Jum'at ( 26/4/2013).
Dikatakan Saep, berdasarkan data yang diperolehnya di Cianjur ada lebih dari 3000 hektar lahan yang kondisinya sangat kritis. Ini bisa beresiko bagi masa depan lingkungan hidup, mengundang petaka dan bencana di masa depan.
"Bayangkan saja Cipanas dan Pacet dalam tahun-tahun belakangan ini bisa banjir badang disertai longsor, padahal daerah itu adalah termasuk kawasan hijau," ungkap Saep yang juga Wakil Ketua DPRD Kab Cianjur ini.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Cianjur lainnya, mulai dari Utara hingga ke Selatan. "Melihat kondisi seperti itu saya tergerak mencoba mendirikan komunitas tani di sekitar hutan dan lahan kritis itu dengan mendorong mereka menjaga hutan dan lahan," katanya.
Disebutkannya, bila dimanfaatkan dan didorong oleh kebijakan yang memadai penanaman pohon endemik dan kopi robusta kate di sekitar lahan kritis akan sangat baik dan mensejahtrakan masyarakat dan petani. Saat ini Saep tengah melakukan konsolidasi dan penyadaran terhadap warga sekitar lahan kritis.
"Sambutannya luar biasa meskipun kadang kita harus berada di pinggir hutan berhari-hari. Kita harapkan masyarakat bisa terbangun kesadarannya terutama untuk menghijaukan lahan kritis dan menjaganya," katanya (KC-02)**.
"Saya berharap ada upaya serius dari semua pihak, mislnya dengan membangun gerakan penghijauan terpadu dengan menanam kayu endemik dan kopi yg bisa berdampak ekonomis disela-selanya," kata Ketua Departemen Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup (ESDM-LH) DPD PDI Perjuangan Jabar, Jum'at ( 26/4/2013).
Dikatakan Saep, berdasarkan data yang diperolehnya di Cianjur ada lebih dari 3000 hektar lahan yang kondisinya sangat kritis. Ini bisa beresiko bagi masa depan lingkungan hidup, mengundang petaka dan bencana di masa depan.
"Bayangkan saja Cipanas dan Pacet dalam tahun-tahun belakangan ini bisa banjir badang disertai longsor, padahal daerah itu adalah termasuk kawasan hijau," ungkap Saep yang juga Wakil Ketua DPRD Kab Cianjur ini.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Cianjur lainnya, mulai dari Utara hingga ke Selatan. "Melihat kondisi seperti itu saya tergerak mencoba mendirikan komunitas tani di sekitar hutan dan lahan kritis itu dengan mendorong mereka menjaga hutan dan lahan," katanya.
Disebutkannya, bila dimanfaatkan dan didorong oleh kebijakan yang memadai penanaman pohon endemik dan kopi robusta kate di sekitar lahan kritis akan sangat baik dan mensejahtrakan masyarakat dan petani. Saat ini Saep tengah melakukan konsolidasi dan penyadaran terhadap warga sekitar lahan kritis.
"Sambutannya luar biasa meskipun kadang kita harus berada di pinggir hutan berhari-hari. Kita harapkan masyarakat bisa terbangun kesadarannya terutama untuk menghijaukan lahan kritis dan menjaganya," katanya (KC-02)**.