Peringati Hari Buruh, Cianjur Gelar Apel Bersama
4:16:00 AM
CIANJUR, (KC).- Puncak peringatan hari buruh di Kab. Cianjur ditandai dengan apel bersama dengan aparat gabungan Polri, TNI, Dinas Sosial Tenagakerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Pengusaha, Perwakilan Serikat Pekerja di halaman Polres Cianjur Jalan KH. Abdullah bin Nuh, Rabu (1/5/2013).
Sementara para Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Suryakancana (Bem Unsur) lebih memilih menggelar aksi unjukrasa ke bundaran tugu ngaos, mamaos dan maenpo di Jalan KH. Abdullah bin Nuh. Bahkan mereka sempat menyandera truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melintas sebelum akhirnya dilepas.
Berdasarkan pantauan, apel bersama buruh dan aparat gabungan yang dilakukan di halaman Mapolres Cianjur berlangsung khidmat. Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto memimpin langsung jalannya apel bersama.
Menurut Kapolres, apel kebersamaan yang dilaksanakan dalam rangka hari buruh yang jatuh pada 1 Mei 2013, tentunya menjadi tonggak sejarah di Kabupaten Cianjur, dimana sebuah moment yang selama ini identik dengan bentuk-bentuk penggerakan massa, namun diwilayah Kab. Cianjur justru sebaliknya.
Sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi kata Kapolres, terlihat nyata, baik itu pemerintah, pengusaha dan pekerja saling mengemban misi yang sama dimana dalam upaya menciptakan kondusifitas diwilayah Kabupaten Cianjur. "Moment ini dijadikan acuan bahwa sejalan dengan program Gerbang Marhamah yang tengah kita bangun untuk mencapai keselarasan dan sinergitas kebersamaan dapat kita ciptakan," kata Kapolres.
Hari Buruh atau lebih dikenal dengan
May Day dibeberapa Kota/Kabupaten lain yang ada di seluruh Indonesia lanjut Kapolres, tentunya dimaknai dengan berbagai agenda dan aktifitas yang beragam. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Cianjur menyambut baik atas adanya beberapa perusahaan di Kabupaten Cianjur telah menyatakan akan melakukan berbagai kegiatan di internal lingkungan perusahaan yang dikemas dalam kegiatan social kemasyarakatan maupun kegiatan lain yang dapat dinikmati oleh para pekerja.
"Kondisi seperti ini jika dapat diteladani oleh pengusaha-pengusaha yang lain, bukan sesuatu yang tidak mungkin bahwa hubungan emosional dalam suatu komunitas social antara Pengusaha dan Pekerja dapat tercipta dan terbangun dengan sendirinya," tegasnya.
Kapolres juga meminta kepada para buruh agar selalu menjunjung nilai persaudaraan untuk mencapai keberhasilan, tempatkan dimanapun berada untuk senantiasa menjadi pribadi yang membawa sifat manfaat bagi semua.
"Kita tingkatkan solidaritas kesetia kawanan sesame dalam membangun harkat dan martabat, sehingga kita menjadi insan yang lebih terhormat," katanya.
Kepala Dinsosnakertrans Kab. Cianjur mengatakan, sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa peringatan hari buruh di Kab. Cianjur dirayakan dengan beberapa kegiatan positif dilingkungan perusahaan masing-masing selain digelar apel bersama.
"Kita juga berikan apresiasi kepada perwakilan para pengusaha yang tentunya telah memberikan hak-hak pra buruh sesuai dengan aturan perung-undangan. Ini merupakan salah satu bentuk bahwa pengusaha dan buruh merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan," katanya.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan sekitar 20 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (Bem) Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur memperingati hari buruh dengan melakukan aksi unjuk rasa. Mereka berangkat dengan long march dari kampus mereka di Jalan Pasir Gede Raya menuju bundaran tugu ngaos, mamaos dan maenpo persis di perempatan jalan Dr. Muwardi, Ir. H. Djuanda dan Jalan KH. Abdullah bin Nuh.
Setibanya di tempat yang dituju, para mahasiswa langsung menggelar orasi. Hampir 30 menit berorasi, aksi mahasiswa tersebut berjalan damai dibawah kawalan ketat aparat kepolisian. Tidak lama berselang akhirnya mereka membubarkan diri.
Dalam perjalanan, para mahasiswa yang melihat ada truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melintas, secara spontan para mahasiswa tersebut menghentikanya. Beberapa mahasiswa sempat naik keatas kendaraan dan melakukan orasi. Dalam orasinya mereka menilai bahwa kepemimpinan SBY-Boediono gagal. Kondisi itu mengindikasikan karut marutnya pemerintahan.
"Rencana kenaikan BBM menimbulkan gejolak bagi masyarakat. Makanya sebagai masyarakat kami menolak rencana kenaikan harga BBM itu, karena akan lebih menyengsarakan rakyat yang saat ini sudah sengsara," kata seorang mahasiswa.
Namun aksi 'penyanderaan' itu tidak berlangsung lama. Aparat kepolisan segera membubarkan aksi para mahasiswa yang sempat membuat macet beberapa saat arus lalu lintas itu (KC-02)**.
Sementara para Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Suryakancana (Bem Unsur) lebih memilih menggelar aksi unjukrasa ke bundaran tugu ngaos, mamaos dan maenpo di Jalan KH. Abdullah bin Nuh. Bahkan mereka sempat menyandera truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melintas sebelum akhirnya dilepas.
Berdasarkan pantauan, apel bersama buruh dan aparat gabungan yang dilakukan di halaman Mapolres Cianjur berlangsung khidmat. Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto memimpin langsung jalannya apel bersama.
Menurut Kapolres, apel kebersamaan yang dilaksanakan dalam rangka hari buruh yang jatuh pada 1 Mei 2013, tentunya menjadi tonggak sejarah di Kabupaten Cianjur, dimana sebuah moment yang selama ini identik dengan bentuk-bentuk penggerakan massa, namun diwilayah Kab. Cianjur justru sebaliknya.
Sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi kata Kapolres, terlihat nyata, baik itu pemerintah, pengusaha dan pekerja saling mengemban misi yang sama dimana dalam upaya menciptakan kondusifitas diwilayah Kabupaten Cianjur. "Moment ini dijadikan acuan bahwa sejalan dengan program Gerbang Marhamah yang tengah kita bangun untuk mencapai keselarasan dan sinergitas kebersamaan dapat kita ciptakan," kata Kapolres.
Hari Buruh atau lebih dikenal dengan
May Day dibeberapa Kota/Kabupaten lain yang ada di seluruh Indonesia lanjut Kapolres, tentunya dimaknai dengan berbagai agenda dan aktifitas yang beragam. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Cianjur menyambut baik atas adanya beberapa perusahaan di Kabupaten Cianjur telah menyatakan akan melakukan berbagai kegiatan di internal lingkungan perusahaan yang dikemas dalam kegiatan social kemasyarakatan maupun kegiatan lain yang dapat dinikmati oleh para pekerja.
"Kondisi seperti ini jika dapat diteladani oleh pengusaha-pengusaha yang lain, bukan sesuatu yang tidak mungkin bahwa hubungan emosional dalam suatu komunitas social antara Pengusaha dan Pekerja dapat tercipta dan terbangun dengan sendirinya," tegasnya.
Kapolres juga meminta kepada para buruh agar selalu menjunjung nilai persaudaraan untuk mencapai keberhasilan, tempatkan dimanapun berada untuk senantiasa menjadi pribadi yang membawa sifat manfaat bagi semua.
"Kita tingkatkan solidaritas kesetia kawanan sesame dalam membangun harkat dan martabat, sehingga kita menjadi insan yang lebih terhormat," katanya.
Kepala Dinsosnakertrans Kab. Cianjur mengatakan, sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa peringatan hari buruh di Kab. Cianjur dirayakan dengan beberapa kegiatan positif dilingkungan perusahaan masing-masing selain digelar apel bersama.
"Kita juga berikan apresiasi kepada perwakilan para pengusaha yang tentunya telah memberikan hak-hak pra buruh sesuai dengan aturan perung-undangan. Ini merupakan salah satu bentuk bahwa pengusaha dan buruh merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan," katanya.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan sekitar 20 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (Bem) Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur memperingati hari buruh dengan melakukan aksi unjuk rasa. Mereka berangkat dengan long march dari kampus mereka di Jalan Pasir Gede Raya menuju bundaran tugu ngaos, mamaos dan maenpo persis di perempatan jalan Dr. Muwardi, Ir. H. Djuanda dan Jalan KH. Abdullah bin Nuh.
Setibanya di tempat yang dituju, para mahasiswa langsung menggelar orasi. Hampir 30 menit berorasi, aksi mahasiswa tersebut berjalan damai dibawah kawalan ketat aparat kepolisian. Tidak lama berselang akhirnya mereka membubarkan diri.
Dalam perjalanan, para mahasiswa yang melihat ada truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melintas, secara spontan para mahasiswa tersebut menghentikanya. Beberapa mahasiswa sempat naik keatas kendaraan dan melakukan orasi. Dalam orasinya mereka menilai bahwa kepemimpinan SBY-Boediono gagal. Kondisi itu mengindikasikan karut marutnya pemerintahan.
"Rencana kenaikan BBM menimbulkan gejolak bagi masyarakat. Makanya sebagai masyarakat kami menolak rencana kenaikan harga BBM itu, karena akan lebih menyengsarakan rakyat yang saat ini sudah sengsara," kata seorang mahasiswa.
Namun aksi 'penyanderaan' itu tidak berlangsung lama. Aparat kepolisan segera membubarkan aksi para mahasiswa yang sempat membuat macet beberapa saat arus lalu lintas itu (KC-02)**.