Sejumlah Pungutan Masih Mewarnai Calon Jamaah Haji Cianjur
5:06:00 AM
CIANJUR, [KC],- Sejumlah pungutan terhadap calon jamaah haji masih mewarnai di Kabupaten Cianjur. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh para calon jamaah.
Seperti yang diungkapkan seorang jamaah asal Cipanas Kab. Cianjur. Dia sangat menyayangkan ada sejumlah pungutan diluar biaya ongkos naik haji (ONH). "Kami sangat menyayangkan adanya pungutan lain. Padahal semestinya kalau ada biaya tambahan apakah tidak bisa sekaligus digabungkan dengan satu pembayaran saja," kata seorang calon jamaah haji yang minta tidak disebut namanya.
Pihaknya mencontohkan adanya biaya vaksinasi yang dibebankan kepada para calon jamaah haji. Banyak calon jamaah yang tidak mengetahuinya besaran biayanya. "Coba tiba-tiba ada undangan untuk vaksinasi dan harus bayar. Kalu persiapan mungkin tidak masalah, tapi kalau tidak mungkin tidak akan jadi divaksinasi karena tidak bawa uang untuk membayarnya," kata jamaah yang merupakan pensiunan Kementerian Agama Cianjur itu.
Pungutan lainya juga terjadi untuk pengurusan pembuatan paspor. Para jamaah dibebankan biaya sebesar Rp 150 ribu. "Katanya untuk biaya pengurusaan paspor. Padahal kami para jamaah kalau ada biaya-biaya seperti itu diglobal saja, dengan pembauaran sekali, tidak dituntut seperti ini," katanya.
Ketua Forum Komunikasi KBIH Ustad Umar mengatakan, biaya tambahan dari para calon jamaah haji itu diperuntukkan buat pengurusan paspor. "Kalau paspor untuk biaya pemberangkatan dikolektifkan disepekati asal tidak lebih dari Rp 2,5 juta. Nilai Rp 150 ribu itu kami gunakan untuk sewa bus, makan para jamaah, bukan untuk biaya paspor karena paspor telah dibiayai oleh pemerintah sebesar Rp 255 ribu," kata Ustad Umar.
Kepala Seksi (Kasi) Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kab. Cianjur Hipni tidak menampik adanya biaya lain diluar biaya ONH. Untuk biaya vaksinasi pihaknya mengaku melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur. Sedangkan biaya untuk pengurusan paspor melalui BPIH.
"Memang benar ada biaya tambahan, tapi bukan domain kami. Untuk vaksinasi di Dinas Kesehatan dan biaya pengurusan paspor melalui BPIH. Semua itu ada aturanya. Tidak serta merta begitu saja," kata Hipni
Dikatakan Hipni, jumlah calon jamaah haji yang sudah diurus paspornya mencapai 1.156 jamaah. Sementara jamaah yang sebelumnya telah memiliki paspor mencapai sekitar 200 jamaah. "Kalau vaksinasi itu suatu keharusan juga selain paspor. Kita lakukan pemberian vaksinasi secara bergiliran diatur per wilayah kecamatan," tegasnya.
Pada musim haji tahun 2013 ini, Kabupaten Cianjur mendapatkan kuota pemberangkatan sebanyak 1.433 orang. Hanya saja setelah ada kebijakan dari pemerintah arab saudi yang mengurangi kuota untuk Indonesia seluruh kouta dari masing-masing Kabupaten/Kota dipangkas 20 persen.
"Jadinya yang dijadwalkan berangkat mencapai 1.146 orang. Sisanya masuk dalam daftar tunggu. Mudah-mudahan saja kuotanya tahun depan bisa ditambah, karena kalau dihitung calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu di Cianjur baru akan tuntas pada 2019 mendatang," tegasnya [KC-02]**.
Seperti yang diungkapkan seorang jamaah asal Cipanas Kab. Cianjur. Dia sangat menyayangkan ada sejumlah pungutan diluar biaya ongkos naik haji (ONH). "Kami sangat menyayangkan adanya pungutan lain. Padahal semestinya kalau ada biaya tambahan apakah tidak bisa sekaligus digabungkan dengan satu pembayaran saja," kata seorang calon jamaah haji yang minta tidak disebut namanya.
Pihaknya mencontohkan adanya biaya vaksinasi yang dibebankan kepada para calon jamaah haji. Banyak calon jamaah yang tidak mengetahuinya besaran biayanya. "Coba tiba-tiba ada undangan untuk vaksinasi dan harus bayar. Kalu persiapan mungkin tidak masalah, tapi kalau tidak mungkin tidak akan jadi divaksinasi karena tidak bawa uang untuk membayarnya," kata jamaah yang merupakan pensiunan Kementerian Agama Cianjur itu.
Pungutan lainya juga terjadi untuk pengurusan pembuatan paspor. Para jamaah dibebankan biaya sebesar Rp 150 ribu. "Katanya untuk biaya pengurusaan paspor. Padahal kami para jamaah kalau ada biaya-biaya seperti itu diglobal saja, dengan pembauaran sekali, tidak dituntut seperti ini," katanya.
Ketua Forum Komunikasi KBIH Ustad Umar mengatakan, biaya tambahan dari para calon jamaah haji itu diperuntukkan buat pengurusan paspor. "Kalau paspor untuk biaya pemberangkatan dikolektifkan disepekati asal tidak lebih dari Rp 2,5 juta. Nilai Rp 150 ribu itu kami gunakan untuk sewa bus, makan para jamaah, bukan untuk biaya paspor karena paspor telah dibiayai oleh pemerintah sebesar Rp 255 ribu," kata Ustad Umar.
Kepala Seksi (Kasi) Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kab. Cianjur Hipni tidak menampik adanya biaya lain diluar biaya ONH. Untuk biaya vaksinasi pihaknya mengaku melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur. Sedangkan biaya untuk pengurusan paspor melalui BPIH.
"Memang benar ada biaya tambahan, tapi bukan domain kami. Untuk vaksinasi di Dinas Kesehatan dan biaya pengurusan paspor melalui BPIH. Semua itu ada aturanya. Tidak serta merta begitu saja," kata Hipni
Dikatakan Hipni, jumlah calon jamaah haji yang sudah diurus paspornya mencapai 1.156 jamaah. Sementara jamaah yang sebelumnya telah memiliki paspor mencapai sekitar 200 jamaah. "Kalau vaksinasi itu suatu keharusan juga selain paspor. Kita lakukan pemberian vaksinasi secara bergiliran diatur per wilayah kecamatan," tegasnya.
Pada musim haji tahun 2013 ini, Kabupaten Cianjur mendapatkan kuota pemberangkatan sebanyak 1.433 orang. Hanya saja setelah ada kebijakan dari pemerintah arab saudi yang mengurangi kuota untuk Indonesia seluruh kouta dari masing-masing Kabupaten/Kota dipangkas 20 persen.
"Jadinya yang dijadwalkan berangkat mencapai 1.146 orang. Sisanya masuk dalam daftar tunggu. Mudah-mudahan saja kuotanya tahun depan bisa ditambah, karena kalau dihitung calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu di Cianjur baru akan tuntas pada 2019 mendatang," tegasnya [KC-02]**.