Iklan

iklan

Ratusan Pekerja Outsourching PLN Cianjur Mogok, Tuntut Kesejahteraan dan Pengangkatan Menjadi Pegawai Tetap

Friday, November 1, 2013 | 5:50:00 AM WIB Last Updated 2013-10-31T22:50:37Z
Para pekerja terlihat hanya duduk duduk
CIANJUR, [KC].- Sedikitnya 300 pekerjaa kontrak di PT. PLN (Persero) Cainjur, Kamis (31/10/2013), melakukan aksi mogok kerja menuntut kesejahteraan dan status mereka diangkat menjadi pekerja tetap. Para pekerja tersebut mendesak manajemen perusahaan memerhatikan nasib mereka yang dinilai terabaikan. Padahal keberadaanya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Berdasarkan pantauan, aksi dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Para pekerja yang berasal dari Pegurus Unit Kerja (PUK) di wilayah Cianjur itu berkumpul di Kantor Area Pelayanan Jaringan (APJ) PLN Cianjur di Jalan Dr. Muwardi (by Pass). Mereka yang datang sambil bawa berbagai poster itu langsung menggelar orasi.

Meski dibawah kawalan aparat kepolisian aksi berjalan damai. Dari spanduk dan poster yang dibawa, semuanya berisikan keluhan dan tuntutan terkait kesejahteraan dan status kerja mereka. Hampir satu jam berorasi, para pekerja itu masuk kedalam aula PLN dan menggelar istighosah.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Ridwan didampingi Bidang Advokasi Asep Caca mengatakan, aksi yang mogok kerja yang dilakukan para pekerja kontrak PLN tersebut merupakan aksi secara nasional. "Aksi ini juga dilakukan secara nasional, kita mogok selama dua hari terhitung sejak Kamis (31/10) hingga Jum'at (1/11)," kata Ridwan saat ditemui disela aksi.

Dikatakannya, salah satu tuntutan dalam mogok nasional itu diantaranya meminta agar pihak manajemen PLN menaikkan upah minimum sebesar 50 %, jalankan jaminan kesehatan 2014, hapuskan outsourching dan angkat menjadi karyawan tetap BUMN.

"Dengan cara begini mudah-mudhan para direksi PLN bisa terketuk hatinya. Kami demo secara baik dan kami juga tidak mau terprovokasi dengan phak lain. Tuntutan kami jelas, kalau kondisinya seperti ini, lebih baik dijajah negara lain daripada negara sendiri. Kalau negara lain jelas kita perang, kalau negeri sendiri ya seperti ini," katanya.

Para pekerja yang melakukan aksi mogok kerja tersebut ada diantaranya yang sudah bekerja hingga 30 tahun lebih. Namun statusnya hanya sebagai pekerja kontrak. Demikian juga kesejahteraanya hanya diberikan berdasarkan upah minimum regional (UMR).

"Apakah seperti ini yang namanya memanusiakan manusia. PLN itu perusahaan besar, kami bekerja dengan sungguh-sungguh. Kami bukan borongan tapi kami dijual belikan dengan upah minimum," paparnya.

Pihaknya juga mengakui, saat akan menggelar aksi mogok kerja tersebut, beberapa pekerja mendapatkan intimidasi dari oknum manajemen PLN. Mereka mengancam akam mengeluarkan para pekerja. "Memang kita akui, intimidasi itu ada. Kami diancam akan dipecat. Tapu kami bersatu untuk memperjuangkan hak bersama, kesejahteraan dan pengangkatan menjadi pegawai tetap harga mati," tandasnya.

Hal itu juga dikuatkan dengan rekomendasi DPR RII saat menggelar dengar pendapat. DPR merekomendasikan untuk pengangkatan sebagai karyawan. "Menteri BUMN sudah menyatakan, apapun hasilya panja DPR akan dilaksanakan. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan. Mudah-mudahan dengan aksi ini ada kejelasan," katanya.

Sementara itu pihak PT PLN APJ Cianjur belum bisa dimintai keterangannya. Tidak ada satupun manajemen PLN yang mau memberikan keterangan terkait aksi mogok pekerja outsourching tersebut [KC-02]***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ratusan Pekerja Outsourching PLN Cianjur Mogok, Tuntut Kesejahteraan dan Pengangkatan Menjadi Pegawai Tetap

Trending Now

Iklan

iklan