Komisi III DPRD Cianjur Minta Pemda Lakukan Penelitian Kandungan Lain Pada Pasir Besi di Pesisir Pantai Selatan Cianjur
7:19:00 AM
CIANJUR, [KC].- Komisi III DPRD Cianjur mendesak agar eksekutif segera membentuk tim tekhnis untuk melakukan penelitian kandungan pasir besi disepanjang pesisir Cianjur selatan. Desakan tersebut disampaikan setelah Komisi III DPRD Cianjur melakukan kunjungan kerja ke pesisir selatan Cianjur.
"Dikhawatirkan ada kandungan lain yang tidak diketahui pemerintah Kabupaten Cianjur yang ada di pasir besi itu. Di Kabupaten Sukabumi, misalnya, dikabarkan terdapat kandungan emas yang bercampur dengan pasir besi di pesisir pantainya. Tidak menutup kemungkinan Cianjur bisa seperti itu," kata Ketua Komisi III DPRD Cianjur Rudi Syahdiar, Minggu (29/12).
Dikatakan Rudi, sebenarnya DPRD Cianjur ingin melakukan penelitian, namun karena tidak teranggarkan penelitian tersebut tidak bisa dilakukan. "Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap kegaitan penambangan pasir besi di Kabupaten Cianjur. Jangan sampai adanya aktivitas itu berdampak luas terutama masalah kesenjangan sosial," katanya.
Terkait kerusakan lingkungan yang disebut-sebut akibat adanya aktivitas penambangan pasir besi menurut Rudi, hasil dari pemantauannya lingkungan di pesisir pantai selatan belum mengalami kerusakan akibat adanya kegiatan penambangan pasir besi. "Untuk sementara belum ada kerusakan yang ditimbulkan termasuk juga kegiatan yang dilakukan PT Megatop Inti Selaras (PT MIS). Di lapangan kegiatan yang dilakukan perusahaan itu masih untuk jalur kapal terkait dengan pembangunan dermaga," ujar Rudi.
Dikatakan Rudi, pihaknya akan melakukan pengkajian terlebih dulu setelah mendapatkan data-data yang diperoleh di lapangan. Pasalnya berdasarkan pantauan di lapangan memang terlihat dan terdapat kegiatan pengerukan dan pembangunan. Pengerukan itu diketahui untuk akses masuknya kapal ke dermaga.
"Memang dermaga itu diharapkan secepatnya selesai karena adanya dermaga itu merupakan persyaratan pengerukan pasir besi. Kalaupun ada kerusakan jalan darat itu bukan karena kegiatan tersebut karena memang belum melakukan pengiriman pasir. Adapun informasi adanya pengangkutan kemungkinan dari laut. Tapi kebetulan waktu peninjauan memang tidak ada," kata Rudi [KC-02]***.
"Dikhawatirkan ada kandungan lain yang tidak diketahui pemerintah Kabupaten Cianjur yang ada di pasir besi itu. Di Kabupaten Sukabumi, misalnya, dikabarkan terdapat kandungan emas yang bercampur dengan pasir besi di pesisir pantainya. Tidak menutup kemungkinan Cianjur bisa seperti itu," kata Ketua Komisi III DPRD Cianjur Rudi Syahdiar, Minggu (29/12).
Dikatakan Rudi, sebenarnya DPRD Cianjur ingin melakukan penelitian, namun karena tidak teranggarkan penelitian tersebut tidak bisa dilakukan. "Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap kegaitan penambangan pasir besi di Kabupaten Cianjur. Jangan sampai adanya aktivitas itu berdampak luas terutama masalah kesenjangan sosial," katanya.
Terkait kerusakan lingkungan yang disebut-sebut akibat adanya aktivitas penambangan pasir besi menurut Rudi, hasil dari pemantauannya lingkungan di pesisir pantai selatan belum mengalami kerusakan akibat adanya kegiatan penambangan pasir besi. "Untuk sementara belum ada kerusakan yang ditimbulkan termasuk juga kegiatan yang dilakukan PT Megatop Inti Selaras (PT MIS). Di lapangan kegiatan yang dilakukan perusahaan itu masih untuk jalur kapal terkait dengan pembangunan dermaga," ujar Rudi.
Dikatakan Rudi, pihaknya akan melakukan pengkajian terlebih dulu setelah mendapatkan data-data yang diperoleh di lapangan. Pasalnya berdasarkan pantauan di lapangan memang terlihat dan terdapat kegiatan pengerukan dan pembangunan. Pengerukan itu diketahui untuk akses masuknya kapal ke dermaga.
"Memang dermaga itu diharapkan secepatnya selesai karena adanya dermaga itu merupakan persyaratan pengerukan pasir besi. Kalaupun ada kerusakan jalan darat itu bukan karena kegiatan tersebut karena memang belum melakukan pengiriman pasir. Adapun informasi adanya pengangkutan kemungkinan dari laut. Tapi kebetulan waktu peninjauan memang tidak ada," kata Rudi [KC-02]***.