Iklan

iklan

Pengrajin Lambit Gasol Perlu Sentuhan Pemerintah

Tuesday, March 11, 2014 | 11:22:00 AM WIB Last Updated 2014-03-18T03:20:51Z
BIASANYA kalau ibu-ibu rumah tangga berkumpul selalu 'ngarumpi' atau membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, tapi tidak demikian dengan ibu-ibu yang ada diwilayah Desa Gasol Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Tidak diketahui pasti kapan dimulai, yang pasti ibu-ibu rumah tangga diwilayah Desa Gasol tersebut memanfaatkan waktu berkumpulnya atau senggangnya untuk membuat Lambit (jala ikan).

Selain hasilnya bisa menambah penghasilan dalam rumah tangganya, kegiatan ibu-ibu tersebut juga sebagai ajang tali silaturahmi antar tetangga. Sayangnya kegiatan yang secara turun temurun itu belum banyak mendapat sentuhan dari pemerintah. Sehingga pembuatan Lamit tersebut masih menguntungkan bagi pemilik modal.

Menurut Ener Rohati (47) warga Kampung Nagrak RT 03/RW 01 Desa Gasol, kegiatan merajut lambit tersebut merupakan kegiatan secara turun menurun. Biasanya dilakukan oleh ibu-ibu saat memiliki waktu senggang dirumah atau sambil mengasuh anak.

"Semua ibu-ibu disini (Kampung Nagrok) bisa membuat Lambit. Kalau tidak bisa akan malu, makanya diwilayah Desa Gasol ini disebut sebagai daerah pembuat Lambit," kata Ener saat ditemui disela aktivitasnya di Kampung Nagrok, Selasa (11/3/2014).

Menurut Ener, dalam satu hari setiap ibu-ibu mampu membuat Lamit sebanyak empat buah. Untuk membuatnya diperlukan bahan benang satu ikat dengan harga Rp 1.500.-. Sedangkan harga jual lamit perbuahnya hanya Rp 1.200,-.

"Memang kalau melihat keuntungan yang kami dapat sangat minim. Bayangkan saja satu orang hanya mampu membuat empat buah. Sedangkan harga jualnya hanya Rp 1.200 per buah. Berarti kalau dihitung sama modal hanya mempunyai keuntungan sebesar Rp 3.300,- per hari," katanya.

Pihaknya mengakui, selama ini hasil rajutan Lamitnya selalu diborong oleh pengepul. Untuk menaikkan harga pihaknya mengaku sangat kesulitan. "Selaku pengrajin memang sulit, ini saja harga Rp 1.200 per lamit baru saja naik, tadinya cuma Rp 1.000,-. Kita ingin ada perhatian dari pemerintah terhadap nasib kami ini," harapnyam [KC-02]***.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengrajin Lambit Gasol Perlu Sentuhan Pemerintah

Trending Now

Iklan

iklan