CIANJUR, [KC].- Sebanyak 22 petugas pemadam kebakaran (damkar) dan 15 petugas siaga bencana yang berstatus tenaga honorer dilingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur akan segera mendapatkan jaminan kesehatan. Mereka akan didaftarkan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Achmad Suhara, mengatakan, rencana pemberian jaminan kesehatan itu saat ini tengah dibahas antara pihaknya dan para tenaga honorer. Pembahasan itu menyangkut besarnya biaya premi untuk BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan setiap bulannya.
"Kami tidak bisa putuskan sendiri, kami akan kumpulkan mereka dan rembukan untuk membicarakan besarnya premi yang harus dibayarkan. Karena sampai saat ini belum ada anggaran dari APBD untuk itu," kata Asep ketika ditemui di kantor DPRD Kabupaten Cianjur, Rabu (10/9).
Dikatakan Asep, rencananya untuk membayarkan biaya premi akan diambil dari jatah honor atau tunjangan lainya. Masalah itulah kata Asep yang sedang dirembukkan dan dibahas bersama agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena tujuan diikutsertakan BPJS Kesehatan itu untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer di lingkungan BPBD Kabupaten Cianjur bukan malah sebaliknya.
"Kita ingin mereka bisa dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan, ketika teman-teman sakit bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Itu yang akan kami rintis untuk peningkatan kesejahteraan terutama perlindungan kesehatan teman-teman tenaga non pegawai negeri sipil," ujar Asep.
Melihat pekerjaan yang penuh resiko dan tanggungjawab yang diemban, para pegawai Damkar dan Siaga Bencana, sudah selayaknya mereka mendapatkan jaminan kesehatan. Apalagi pekerjaan mereka pun masuk kategori yang ada di dalam peraturan kementerian dalam negeri (permendagri) tentang pekerjaan berisiko tinggi.
"Atas dasar Permendagri itulah, makanya kami akan datang ke bupati dan mengusulkan agar ada perbedaan tunjangan dibandingkan dengan tenga honorer yang melaksanakan tugas biasa. Perbedaan itu bukan karena beban kerja tapi pekerjaan yang beresiko tinggi," kata Asep.
Sejauh ini, bupati kata Asep memiliki respon yang cukup bagus terkait dengan perbedaan tunjangan bagi petugas damkar dan petugas siaga bencana. "Kita tinggal menghitung berapa kebutuhannya. Jika tidak ada aral melintang usulan itu akan direalisasikan pada 2015," katanya.
Sejauh ini, kata Asep, BPBD Kabupaten Cianjur belum membutuhkan personil tambahan terutama untuk petugas damkar. Menurutnya, penambahan petugas damkar baru dilakukan jika ada penambahan armada dan pos baru. Rencananya BPBD Kabupaten Cianjur memang berencana membuka pos damkar di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Gekbrong.
"Kami sedang mengupayakan ke kementerian dalam negeri untuk meminta penambahan dua mobil damkar. Per pos nanti ada 15 orang berarti kalau bertambah dua pos dan dua mobil minimal ada tambahan 30 personil. Mudah-mudahan ususlan ini bisa terealisasi," katanya [KC-02/g]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.