CIANJUR, [KC].- Warga Kampung Cibeureum Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur yang keracunan makanan dirawat di rumah sakit berbeda. Mereka mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur dan di RSUD Cimacan.
"Yang mendapatkan perawatan di RSUD Cianjur sebanyak 100 orang dan sisanya 4 orang di RSUD Cimacan. Mereka kebanyakan mengalami gejala muntah, pusing dan diare. Banyak juga yang harus di infus," kata Kepala Desa Cibeureum, Heri Suherlan, Minggu (15/2/2015).
Dikatakan Heri, kejadian keracunan makanan tersebut berlangsung tidak bersamaan. Warga satu persatu mengeluhkan sakit pusing, muntah dan diare. "Mungkin karena panik, jadi mereka yang sebelumnya belum mengalami kejala, ikutan ke rumah sakit, karena merasa menyantap makanan nasi kuning," katanya.
Dokter jaga Iinstalasi Gawat Darurat (IGD)RSUD Cianjur yang menangani para korban keracunan, dr. Habyby Kusuma mengaku, saat warga datang ke IGD kondisinya terlihat lemah. Myoritas warga mengalami gejala muntah-muntah, pusing dan diare.
"Saat tiba di IGD sekitar pukul 20.00 WIB kondisinya memang sudah lemah. Rata-rata terlihat lemas akibat muntah-muntah. Sebagian langsung diinfus, akibat kekurangam cairan," kata Habyby.
Hasil dari pemeriksaan, dugaan para warga yang mengalami gejala muntah, pusing dan diare akibat keracunan. "Kalau keracunan dari apa, itu harus ada tes laoratorium tapi kemungkinan dari makanan. Tapi secara umum kondisi mereka sudah membaik. Hanya ada seorang anak berusia tujuh tahun yang kondisinya cukup parah. Mereka semua juga sudah bisa pulang," katanya.
Kebanyakan warga yang datang ke RSUD Cianjur rata-rata mengalami sock.Sehingga memunculkan sugesti dan membuat seperti kondisinya parah. "Ada dua orang warga yang kejang tapi hanya sugesti akibat kepanikan. Rata-rata mereka baik kondisinya," katanya [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
