Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah didampingi Sekretarisnya, Jum'ati mengatakan, di Kabupaten Cianjur saat ini terdapat sekitar 1.246 SD. Dari jumlah tersebut kondisi bangunannya yang layak sekitar 70 persen, 30 persen sisanya dalam kondisi rusak sedang dan berat.
"Kita terus berupaya bagaimana caranya agar kerusakan bangunan sekolah itu bisa terus berkurang. Anggaran yang ada memang masih kurang memadai untuk menutup kekurang RKB dan kerusakan bangunan yang ada," kata Cecep saat ditemui disela kegiatan Olimpiade Paud tingkat Kabupaten di Lapang Badak Putih Cianjur, Selasa (10/3/2015).
Dikatakan Cecep, untuk menutup kekurang RKB bagi SD saja membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit. Saat ini kebutuhan RKB dibiayai dari APBN, APBD dan Block Gran. "Tapi semuanya belum bisa menutuk kekurangan itu. Rata-rata kita hanya mampu membangun RKB sebanyak 50 unit, sementara kebutuhannya masih banyak," kata Cecep.
Tidak hanya masalah kekurang RKB, kerusakan bangunan sekolah juga menjadi persoalan untuk segera harus ditangani. Kerusakan bangunan yang ada masih terbilang tinggi mencapai 30 persen dari jumlah sekolah sebanyak 1.246 SD.
"Untuk mengatasi kerusakan kita setiap tahun hanya mendapatkan rata-rata 54 ruang kelas, itu masih sangat jauh dari kebutuhan. Karena kerusakan bangunan disetiap sekolah itu bervariatif, tidak hanya satu ruang kelas kebanyakan lebih," kata Cecep.
Untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak dibutuhkan waktu sekitar 30 tahun. Karena kondisi anggaran yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah kerusakan yang ada. "Butuh waktu lama untuk menjadikan sekolah SD di Cianjur bangunannya layak dan baik," kata Cecep tanpa mau menyebut anggaran pertahunnya untuk perbaikan ruang kelas [KC-02]**.
