Komitmen Herman Agar Guru Honorer Lebih Sejahtera
11:38:00 AM
CIANJUR, [KC],- Tingkat kesejahteraan guru honorer di Kabupaten Cianjur dinilai masih sangat minim. Karena itu, Bakal Calon Bupati Cianjur periode 2016-2021, Herman Suherman siap membantu para guru honorer untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Kualitas dan mutu pendidikan, tentunya tergantung dari kualitas dan mutu para pendidiknya. Tidak hanya bagi kalangan guru berstatus PNS saja, tapi juga bagi guru-guru berstatus non PNS (honorer/sukwan)," kata Herman saat silaturahmi dengan guru honorer di Kecamatan Sukanagara, Senin (27/04/2015).
Menurutnya, dengan meningkatnya kesejahteraan guru honorer, maka tingkat pendidikan pun diyakini akan semakin berkualitas. Kami tentunya banyak berharap agar guru honorer harus lebih diperhatikan dalam hal kesejateraannya. Minimal, honor yang mereka terima bisa disesuaikan dengan UMK (upah minimum kabupaten) atau akan membuat kebijakan dana pensiun untuk guru honor."Hal itu untuk meningkatkan kinerja guru lebih profesioanl, sehingga pendidikan pun semakin berkualitas,” tutur Herman.
Herman menyebutkan, jumlah guru berstatus PNS maupun honorer/sukwan di Kabupaten Cianjur sekitar 35 ribu orang. Namun Herman belum bisa menyebutkan secara persentase jumlah guru berstatus PNS maupun honorer/sukwan.
“Mereka tersebar di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur. Pihaknya berharap momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei mendatang, bisa menjadi tonggak adanya keberpihakan bagi guru-guru honorer.
"Jika belum ada yang diangkat jadi PNS, kami berharap agar segera diakomodasi,” tegasnya.
Bertepatan Hardiknas, menurut Herman, pelaksanaannya kelihatannya dimeriahkan di masing-masing kecamatan. Malahan tak sedikit yang menggelar berbagai macam perlombaan seni, olahraga, maupun jalan santai.
“Hardiknas tahun ini kelihatannya memang lebih semarak. Mudah-mudahan semaraknya peringatan ini diikuti juga dengan peningkatan kesejahteraan guru honorer atau sukwan,” terangnya.
Luky Ramansyah (29), salah seorang guru honorer di Kecamatan Sukanagara, mengaku, tingkat kesejahteraan guru sukwan atau honorer memang masih terbilang minim. Dia merasakan sendiri bagaimana harus membanting tulang untuk menutupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Karena jika hanya mengandalkan dari honor mengajarnya di sekolah dasar, tidak akan pernah cukup.
“Saya belum tahu apakah nanti ada kebijakan pengangkatan jadi PNS atau tidak. Makanya saya banyak menggarap pekerjaan lain di luar tugas sebagai guru honorer saat ini,” paparnya.
Guru-guru Sukwan di Sukanagara sangat berharap, melalui Kang Herman bisa memperjuangkan kesejahteraan Sukwan. "Kang Herman memang sangat peduli terhadap guru Sukwan. Kami sangat mendukung pencalonan beliau untuk menjadi Bupati Cianjur lima tahun mendatang. Karena beliau memperhatikan nasib kami," imbuhnya. [KC.13/Den]***
"Kualitas dan mutu pendidikan, tentunya tergantung dari kualitas dan mutu para pendidiknya. Tidak hanya bagi kalangan guru berstatus PNS saja, tapi juga bagi guru-guru berstatus non PNS (honorer/sukwan)," kata Herman saat silaturahmi dengan guru honorer di Kecamatan Sukanagara, Senin (27/04/2015).
Menurutnya, dengan meningkatnya kesejahteraan guru honorer, maka tingkat pendidikan pun diyakini akan semakin berkualitas. Kami tentunya banyak berharap agar guru honorer harus lebih diperhatikan dalam hal kesejateraannya. Minimal, honor yang mereka terima bisa disesuaikan dengan UMK (upah minimum kabupaten) atau akan membuat kebijakan dana pensiun untuk guru honor."Hal itu untuk meningkatkan kinerja guru lebih profesioanl, sehingga pendidikan pun semakin berkualitas,” tutur Herman.
Herman menyebutkan, jumlah guru berstatus PNS maupun honorer/sukwan di Kabupaten Cianjur sekitar 35 ribu orang. Namun Herman belum bisa menyebutkan secara persentase jumlah guru berstatus PNS maupun honorer/sukwan.
“Mereka tersebar di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur. Pihaknya berharap momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei mendatang, bisa menjadi tonggak adanya keberpihakan bagi guru-guru honorer.
"Jika belum ada yang diangkat jadi PNS, kami berharap agar segera diakomodasi,” tegasnya.
Bertepatan Hardiknas, menurut Herman, pelaksanaannya kelihatannya dimeriahkan di masing-masing kecamatan. Malahan tak sedikit yang menggelar berbagai macam perlombaan seni, olahraga, maupun jalan santai.
“Hardiknas tahun ini kelihatannya memang lebih semarak. Mudah-mudahan semaraknya peringatan ini diikuti juga dengan peningkatan kesejahteraan guru honorer atau sukwan,” terangnya.
Luky Ramansyah (29), salah seorang guru honorer di Kecamatan Sukanagara, mengaku, tingkat kesejahteraan guru sukwan atau honorer memang masih terbilang minim. Dia merasakan sendiri bagaimana harus membanting tulang untuk menutupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Karena jika hanya mengandalkan dari honor mengajarnya di sekolah dasar, tidak akan pernah cukup.
“Saya belum tahu apakah nanti ada kebijakan pengangkatan jadi PNS atau tidak. Makanya saya banyak menggarap pekerjaan lain di luar tugas sebagai guru honorer saat ini,” paparnya.
Guru-guru Sukwan di Sukanagara sangat berharap, melalui Kang Herman bisa memperjuangkan kesejahteraan Sukwan. "Kang Herman memang sangat peduli terhadap guru Sukwan. Kami sangat mendukung pencalonan beliau untuk menjadi Bupati Cianjur lima tahun mendatang. Karena beliau memperhatikan nasib kami," imbuhnya. [KC.13/Den]***