HEADLINE
---

Lagi ........ TKW Cianjur Disiksa Majikan

PENYIKSAAN Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur lagi-lagi terjadi dan terulang. Kali ini dialami Siti Patonah (29) warga Kampung Pasir Badak RT 06/RW 02, Desa Mekarjaya Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur. TKW yang bekerja selama 2,3 tahun di Abudabi Arab Saudi itu pulang ke kampung halamanya dengan kondisi sakit.

Anak dari pasangan suami istri (pasutri) ‎​Ibunya  Imih (55) dan Toyyib (60) itu selama bekerja menjadi TKW selalu mendapatkan siksaan dari majikannya dengan sebab yang tidak jelas. Bahkan ia sempat ditendang hingga mengakibatkan ginjalnya terasa sakit yang amat sangat.

Informasi yang berhasil dihiun menyebutkan, Siti berangkat menjadi TKW bermaksud ingin memperbaiki ekonomi keluarga. Ia berangkat melalui jasa sponsor yang kemudian memberangkatkanya secara resmi melalui PT. Timur Mandiri sebuah perusahaan pengerah jasa  tenaga kerja. Siti berangkat pada 24 Desember 2012 dengan tujuan Abudabi Arab Saudi.

Selama bekerja, sempat korban menghubungi pihak keluarga dan mengakui mendapatkan siksaan dari majikannya. "Itu setelah tujuh bulan bekerja, katanya majikannya sangat galak dan mudah emosi, sering Siti disiksa tanpa sebab yang jelas," kata Nedi (45) kakak iparnya saat ditemui sejumlah awak media, Rabu (22/4/2015).

Dikatakan Nedi, saat menghubungi pihak keluarga itulah, majikannya tahu dan telponnya dirampas. Korban selanjutnya hilang kontak. Baru pada pertengahan April 2015 pulang ke kampung halamannya. Korban dipulangkan oleh majikannya setelah kontrak kerja selama 2 tahun berakhir.

"Saat pulang kerumah kondisinya memprihatinkan, ia mengeluh sakit dibagian ginjalnya. Itu akibat ditendang oleh majikannya," kata Nedi yang selalu mendampingi Siti saat dibawa berobat ke RSUD Cianjur.

Pihak keluarga hanya berharap pemerintah bisa membantu atas nasib yang menimpa Siti. Terutama pihak perusahaan yang memberangkatkannya. "Kami hanya bisa berharap ada yang peduli dan bisa membantu kesulitan yang kami hadapi. Kondisi Siti saat ini sakit perlu biaya untuk berobat," kata Nedi seraya menambahkan selama bekerja Siti sempat mendapatkan gaji.

Sementara Deni Supriatna, selaku penyalur Siti mengaku selama ini sudah berupaya menyampaikan kondisi Siti saat bekerja mendapatkan perlakuan tidak semestinya. Siti seringkali mendapatkan siksaan dari majikannya ke perusahaan yang memberangkatkannya. Namun upaya tersebut tidak direspon oleh perusahaan.

"Saya beberapa kali sampaikan kondisi Siti saat menjadi TKW, tapi pihak perusahaan tidak merespon apapun. Bahkan mengatakan bahwa Siti baik-baik saja. Saya akan terus berupaya melobi pihak perusahaan agar ada tanggungjawabnya, tapi saya juga harus mendengar kemauan keluarganya seperti apa," kata Deni [KC-02]**.
Post a Comment