Sejatinya bukanlah perkara mudah menggaet pasangan ini. Aneka aspek mesti diperhitungkan untuk menentukan siapa calon wakil bupatinya pada panggung pilkada Cianjur yang akan digelar 9 Desember ini. Tentu saja pertimbangan ini bukan sebatas daya ungkit untuk pemenangan, melainkan tingkat kemungkinan harmonis dalam membangun Cianjur ke depan jika ditakdirkan terpilih. “Harmonisasi dalam membangun itu sangat penting ,” kata Suranto, di rumah pribadinya, Selasa (20/5).
Memang kalau urusan komunikasi terus berlangsung dengan siapa pun dan dengan partai mana pun. Malah Wakil Bupati Cianjur ini mengaku, sudah ada beberapa nama dikantongnya yang dipertimbangkan untuk menjadi pendampingnya. Siapa nama-nama dimaksud, Suranto enggan menyebutkannya dengan alasan terlalu dini, sehubungan dinamika politik masih berlangsung dan tingkat perubahannya masih tinggi.
“Ya, kalau nama-nama yang dipertimbangkan, itu saja yang ada di publik, Anda juga tahu sendiri lah…,” kilahnya. Lagi pula penentuan calon wakil bupati yang akan mendampinginya ini tidak dilakukannya sendiri, melainkan harus disepakati partai pengusungnya. Sedangkan partai mana yang akan menjadi kendaraan politik Suranto, belum pasti. Mantan Direktur RSUD Cianjur ini baru melamar ke sejumlah partai yakni PDI Perjuangan, Garindra, PKB, PPP, dan Hanura.
Namun siapapun yang akan mendampinginya nanti, ia berharap figur pilihannya memiliki semangat yang sama yakni perubahan. Tanpa ada kesamaan semangat ia pesimis percepatan pembangunan Cianjur bisa terwujud, jika ia terpilih menjadi bupati.”Saya maupun partai pendukung nanti meyakini kesamaan semangat antara cabup dan cawabup ini sebuah keharusan guna memenangi pilkada dan membangun Cianjur ke depan,” pungkasnya. [KC.10]***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.