BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Wabup Cianjur, dr. Suranto Layat Keluarga Siti Nuraisah

CIANJUR,[KC],- Wakil Bupati Cianjur,  dr. Suranto, melayat  keluarga  almarhumah  Siti  Nuraisah, warga Kp. Tegallega,  Desa Limbangansari, Kec. Cianjur, yang meninggal di Arab Saudi. Tenaga Kerja Wanita (TKW) berusia 31 tahun ini meregang nyawa di negeri   real  diduga akibat penganiayaan majikannya.      

Suranto diterima ayah korban  Otang Dimyati (62)  dan adik ipar korban, Lukmanul Hakim (29), di Kp Tegallega itu,  Jum’at (22/5). Kepada keluarga  korban, Suranto mengungkapkan bela sungkawanya, dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. “Ya, inilah takdir, kita semua harus bersabar, dan kita do’akan semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” kata  Suranto, kepada keluarga almahumah.

Kabarnya korban meninggal dunia  diduga setelah disekap dan dianiaya selama enam tahun oleh majikannya.  Pihak keluarga mendapatkan informasi dari Kemenlu bahwa Aisah, panggilan sehari-harinya, dirawat di RS Khamis Musleit Arab, meninggal dunia Selasa (19/5). Menurut Lukmanul Hakim, korban yang berangkat 2008 lalu  dikebumikan di negeri orang, dengan menguasakan kepada  Kemenlu. Pihaknya sendiri  mengetahui adanya dugaan penganiayaan dari laporan Kemenlu.    

Kabar tragis yang menimpa TKW Cianjur  akibat  penganiayaan oknum majikan di Arab atau negara tetangga  acapkali terjadi. Bahkan terdapat pula TKW  yang  tidak diketahui rimbanya di negeri orang itu. Namun tragedi  TKW Cianjur di luar negeri   tidak menimbulkan efek jera.  Terus saja warga Cianjur, terutama dari pelosok,  berbondong-bondong ingin menjadi buruh migran. Iming-iming gaji menggiurkan menghapuskan rasa takut.

Salah satu pemicu keinginan mengais rezeki di luar negeri ini, sebut Suranto, masih terbatasnya lapangan kerja di kampung halamannya. Sedangkan untuk bekerja di sektor tertentu mereka tidak bisa, sehubungan keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Dengan minimnya SDM ini  kebanyakan  TKW asal Cianjur hanya mampu  menjadi pembantu rumah tangga, itupun dengan keterampilan alakadarnya.

Oleh karena itulah salah satu solusinya, lanjut Suranto,  menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya di pelosok yang bisa  diakses oleh SDM warga sekitar.  Potensi pertanian di wilayah Cianjur selatan, misalnya,  bisa  dijadikan salah satu katup pengaman, agar  calon tenaga kerja tidak perlu jauh-jauh ke kota, apalagi luar negeri untuk  mencari nafkah. “Jadi yang harus dilakukan menciptakan gula di pelosok pedesaan,” ujar Suranto yang akan mencalonkan  sebagai Bupati Cianjur 2015-2021.[KC.10]**

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.