HEADLINE
---
deskripsi gambar

Rumah Pendamping PKH Dibobol Maling

CIANJUR, [KC].- Maling satroni rumah seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Nia Sugiantara (41) di Kampung Sukawening RT 05/RW 04 Desa Sukamantri Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Rabu (3/6/2015).

Pelaku yang berjumlah dua orang mengenakan penutup kepala serta bersenjatakan golok tersebut berhasil menggondol sejumlah barang berharaga. Ditaksir kerugian mencapai jutaan rupiah.

Menurut penuturan korban Nia Sugiantara, pelaku pencurian masuk kedalam rumah setelah berhasil mencongkel jendela rumah bagian belakang. Pelaku masuk kedalam rumah yang dihuni oleh lima orang itu sekitar pukul 01.30 WIB.

"Saat itu saya mendengar seperti benda jatuh dibagian belakang rumah. Saya sempat perhatikan sesaat. Begitu saya menolah dan kembali lagi melihat arah suara, tiba-tiba seorang pelaku sudah didekat saya sambil menodongkan goloknya. Saya diancam untuk tidak berteriak, kalau tidak menurut akan dibunuh," kata Nia yang terlihat masih trauma terhadap kejadian yang menimpanya, Kamis (4/6/2015).

Mendapatkan ancaman senjata tajam, Nia hanya bisa pasrah meski sempat berteriak. Pelaku memintanya untuk menutup mata. Ia masih sempat melihat seorang pelaku lagi yang jiga mengenakan penutup kepala mengancam penghuni lainya. Setelah penghuni rumah tidak berdaya, pelaku mengacak-acak isi rumah untuk mencari barang yang berharga.

"Saya benar-benar tidak berdaya, pokoknya shock, badan gemetar saat pelaku membentak saya sambil menodongkan golok. Pelaku meminta hand phone saya dan meminta uang. Saya hanya bisa pasrah, karena kalau melawan pasti kejadiannya akan lain, mereka semuanya bersenjata," katanya.

Sejumlah barang yang berhasil dibawa pelaku berupa tas wanita yang berisikan dompet, STNK sepeda motor, KTP dan sejumlah uang. Selain itu pelaku juga berhasil membawa 4 buah hand phone dan sebuah note book. "Waktu itu saya belum tidur, lagi nge sms san sama teman. Tiba-tiba ada kejadian," kata Nia.
Ia menduga, para pelaku sebelumnya telah mengincar kondisi rumah. Karena biasanya rumah tidak pernah sepi, teman-teman adiknya suka menginap. "Rumah memang dalam kondisi tidak seperti biasanya, sepertinya para pelaku sudah mengincar. Saya yakin mereka bukan orang jauh, mungkin saja resedivis," jelasnya.
Para pelaku memiliki ciri tubuhnya kurus dan tinggi. Mereka memiliki logat sunda yang kental. "Mungkin kalau dengar suaranya saya masih bisa mengenali. Orangnya tinggi dan berbadan kurus. Kalau mukanya tertutup penutup kepala dengan kain sarung, hanya kelihatan matanya saja," kata Nia.

Pihaknya mengaku masih beruntung, saat kejadian ia belum mengambil uang pensiunan orang tuanya. Kalau sudah diambil, sudah barang tentu kerugian akan lebih besar lagi. "Tadinya hari Senin itu mau mengambil uang pensiuanan bapak saya, tapi ada halangan dan baru akan diambil hari Rabu, coba kalau sudah diambil, uang pensiunan bapak saya pasti diambil juga sama pelaku," paparnya.

Kapolsek Karangtengah, Kompol Darmaji membenarkan ada kejadian pencurian. Pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Masih kita dalami, mudah-mudahan bisa terungkap dan pelakunya bisa kami tangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya [KC-02]**








Post a Comment