BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Untuk Memastikan Ketersedian Sembako Menjelang Ramadhan, Wabub Suranto Sidak ke Pasar Muka

CIANJUR, [KC].- Untuk memastikan ketersedian bahan kebutuhan pokok menjelang ramadhan, Wakil Bupati Kabupaten Cianjur, H. Suranto melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional Muka Cianjur, Rabu (10/6/2015). Orang nomor dua di Cianjur itu datang ke pasar didamping Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur Judi Adi Nugroho.

Dalam sidak itu, Suranto dan Disperindag Kabupaten Cianjur yang juga didampingi Kepala Seksi Bina Perlindungan Konsumen, Dendi Irawan, menyempatkan diri untuk berbincang dengan sejumlah pedagang.

Muflih (50), seorang pedagang ayam menuturkan, harga ayam potong negeri per kilogramnya saat ini masih stabil. Meskipun naik, kenaikan itu tidak terlalu signifikan. Dari harga minggu lalu Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp33 ribu perkilogram.

"Sudah seminggu ini naik. Tapi saya tidak berani banting harga. Beberapa pedagang ada yang sudah menurunkan harga menjadi Rp30 ribu. Itu kan mematikan pedagang lain," ujar Muflih di sela-sela sidak.

Kepada awak media, Suranto menyatakan, berdasarkan hasil sidak tersebut, diketahui belum ada lonjakan harga yang cukup signifikan. Selain itu, untuk stok sejumlah kepokmas juga masih cukup aman.

Dengan keadaan tersebut, lanjut Suranto, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa harga-harga bakal naik drastis jelang bulan puasa yang tinggal sepekan lagi.

"Ada memang yang naik, tapi itu kisarannya masih 5-10 persen saja. Kalau itu memang masih wajar-wajar saja," ucap Suranto kepada awak media.

Selanjutnya, Suranto pun menyebut bahwa dirinya sudah menginstruksikan secara kepada Disperindag Kabupaten Cianjur untuk terus melakukan pemantauab dan pengawasan ketat, baik terhadap fluktuasi harga maupun stok komoditi pasar tersebut.

Harapannya, ketika terjadi lonjakan harga yang sangat mencolok, maka bisa langsung ditangani. Selain itu, bisa juga dilakukan penelusuran dan dicari penyebab dari naiknya harga-harga tersebut.
"Artinya, pemantauan dan pengawasan akan terus dilakukan, terutama di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Induk Cianjur, Pasar Muka dan Pasar Cipanas," jelas dia.

Seandainya, lanjut Suranto, jika memang terjadi kenaikan harga yang cukup mencolok, pihaknya pun bakal membuat langkah strategis guna menstabilkan harga-harga kepokmas. Salah satu caranya adalah dengan melakukan operasi pasar.

"Tapi itu jika memang sangat diperlukan dan dinilai bahwa kenaikan harga sudah tidak masuk akal," ujar dia.

Disinggung berkenaan dengan kemungkinan adanya komoditi pangan dan produk-produk kadaluwarsa atau tidak layak konsumsi, Suranto menegaskan, bakal membentuk tim khusus untuk menagani hal tersebut.

"Nanti ada tim khusus dari Disperindag dan Dinas Kesehatan untuk memantau dan mengawasi itu," tegas dia.

Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho menambahkan, sudah berkomunikasi dengan pihak dan dinas terkait untuk pengawasan dan pemantauan. Kalaupun memang nantinya ditemukan adanya komoditi dan produk yang tidak layak konsumsi, maka pihaknya pun akan memberikan tindakan tegas.

"Pasti ada tindakan tegas untuk itu. Itu kan merugikan konsumen. Sudah ada Undang-undang perlindungan konsumen yang menegaskan hal itu, baik pelanggarannya maupun hukumnya," tegas Judi.

Untuk kenaikan harga-harga, jelas Judi, faktor psikologis dan mekanisme pasar memang sangat menentukan. Ketika permintaan melonjak dan stok berkurang, maka secara otomatis mendongkrak kenaikan harga-harga.

"Kalau keadaan seperti itu memang sulit untuk dikendalikan. Karena memang itu adalah mekanisme pasar. Ketika permintaan tinggi dan stok berkurang, maka harga juga pasti naik," pungkas Judi [KC-02/gp]**















Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.