CIANJUR, [KC].- Puluhan jurnalis yang bertugas liputan di wilayah Kabupaten Cianjur
melakukan aksi unjuk rasa ke perusahaan peternakan ayam PT QL di Kampung
Panaruban, Desa/Kecamatan Haurwangi, Kab. Cianjur, Rabu (30/9). Aksi
para kuli tinta tersebut dipicu akibat tindakan sewenang-wenang yang
dilakukan oleh oknum Satpam diperusahaan ayam bertelor tersebut.
Mengawali
aksinya, sejumlah wartawan liputan wilayah Cianjur itu datang dengan
membawa sejumlah poster menolak aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum
Satpam. Mereka bahkan menggelar teatrikal dengan berbaring didepan
gerbang masuk PT. QL. Hal itu menandakan bahwa masih adanya kekerasaan
terhadap pekerja media.
Muhamad Ihsan, perwakilan wartawan,
menyesalkan perlakuan yang dilakukan oknum Satpam perusahaan. Wartawan
kata Ihsan, dalam menjalankan tugas jurnalistiknya dilindungi oleh
undang-undang. Kenyataannya dalam menjalankan tugasnya masih mendapat
perlakuan tidak menyenangkan.
Untuk itu pihaknya bersama sejumlah
rekan media lainya mendesak agar pihak perusahaan PT. QL meminta maaf
atas perlakukan oknum Satpamnya. Lebih jauh berharap agar tidak ada lagi
kekerasan yang menimpa wartawan saat melakukan tugas jurnalistiknya.
"Kami
datang kesini (PT. QL) murni sebagai bentuk solidaritas rekan kami yang
mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya. Kami tidak ditunggangi oleh
unsur manapun, apalagi kepentingan politik," tegas Ihsan.
Sementara
itu, Humas PT. QL Agrofood Dede Supyanudin juga menyesalkan tindakan
yang dilakukan oleh oknum karyawannya. Ia pun atas nama perusahaan
meminta maaf atas perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum
karyawannya.
"Ini merupakan kekonyolan dari ptugas kami. Untuk
itu kami memohon sejuta permintaan maaf atas kejadian ini. Kepada
karyawan dan keamanan, ini mohon dijadikan pelajaran. Yang namanya
kegiatan atau aksi, jurnalis bukan musuh atau lawan. Kami mohon maaf
atas kekonyolan yang dilakukan satpam PT QL Agrofood," kata Dede.
Dede
juga bertindak dengan memanggil empat petugas Satpam yang diketahui
melakukan hal tidak menyenangkan kepada wartawan. Mereka diminta untuk
meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.
Sementara
peristiwa yang dilakukan oknum Satpam PT. QL itu terjadi saat wartawan
Cianjur Ekpres, Eky Rizky (23) bermaksud meliput kegiatan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DRD) Cianjur beserta Badan Lingkungan Hidup
Cianjur dan masyarakat di PT QL Agrofood, Selasa (29/9/2015).
Peninjauan
ini dilakukan karena perusahaan peternakan ayam potong ini diduga
mencemari lingkungan. PT QL Agrofood dianggap membuang limbah cair
langsung ke sungai serta menimbulkan bau kotoran ayam ke pemukiman
warga.
Ketika itu Eky tidak diperkenankan meliput, padahal
peninjauan perusahaan itu menyangkut masyarakat umum. Tidak hanya
melarang, Eky mendapat perlakuan kekerasan hingga penghinaan. Dua
pukulan bersarang pada tubuh Eky di bagian punggung dan leher bagian
belakang.
Eky hampir saja menjadi bulan-bulanan dan bahkan kamera
miliknya pun nyaris dirusak oknum pengamanan yang berjumlah puluhan.
Beruntung, Eky diselamatkan pihak kepolisian dan diamankan ke pos polisi
terdekat.
"Saya datang agak telat. Sedangkan anggota dewan dan
orang dinas serta semuanya sudah ada di dalam. Tapi ketika saya masuk,
tidak diperbolehkan, padahal saya sudah mengatakan bahwa saya dari
Cianjur Ekspress. Satpam itu tidak peduli, malahan langsung mendorong
saya hingga terjatuh. Malah ada satpam yang mengancam saya,” tutur dia.
Aksi
puluhan wartawan yang memrotes perlakuan pihak perusahaan ini nyaris
berlangsung ricuh. Beberapa karyawan perusahaan sempat melakukan
provokasi sehingga tensi meningkat. Namun situasi memanas langsung
diredam pihak kepolisian yang dibantu [KC-02/*]**
Comments1
Gak aneh ...di Cianjur lebih banyak wartawan psk, muncul pada saat kucuran dana pembamgunan keluar....
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.