“Saya apresiasi langkah yang dilakukan pasangan BERIMAN. Ini adalah pendidikan politik yang benar, dan bukti komitmen mereka untuk menjalankan pemerintahan bersih ketika terpilih nantinya. Pakta integritas yang dikirim langsung ke KPK dan Kemenpan RB, sudah menunjukkan keberanian komitmen itu,” katanya.
Bagi dosen Pembimbing Penelitian dan Penulisan Skrifsi, Ujian Skrifsi Konsentrasi Hukum Tata Negara dan Adminsitrasi Negara Fakultas Hukum Unsur ini menerangkan, pakta integritas dibuat paling tidak ada keberanian untuk melaksanakan pemerintahan yang bersih dan baik. “Ini langkah awal yang baik, kepada calon yang lain seharusnya harus diikuti,” papar dia.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dari Lembaga Pemilukada yang Jujur dan Adil, Farid Maulana menambahkan, pakta integritas penting dibuat bagi para kandidat meski belum terpilih . Ini untuk menunjukkan bukti awal terlebih dahulu kepada rakyat Cianjur. Apa yang dilakukan pasangan BERIMAN, teranalisis, akan menaikkan tingkat kepercayaan publik terhadap integritas program yang akan dijalankan nantinya. “Publik akan semakin yakin, bahwa dengan pakta integritas itu, nantinya pelayanan terhadap publik akan semakin meningka,” tegasnya.
Terlebih pakta integritas tersebut ditujukan langsung kepada KPK dan Kemenpan RB. Penyerahakan kepada dua lembaga yang mengawal negeri ini untuk bersih dari korupsi dan pemerintahan yang bersih, dinilai tidak main-main. Karena bila main-main, maka akan sangat bahaya dampaknya bagi pasangan BERIMAN bila terpilih nanti.
“Ini tidak main-main, ditujukan KPK dan Kemenpan RB. Artinya menunjukkan komitmen tulus dari pasangan BERIMAN. Dan ini jelas, secara politik pasangan BERIMAN telah lebih unggul dari pasangan lain dalam menunjukkan bukti komitmennya untuk pemerintahan yang bersih nantinya,” tuturnya.
Karena itu, sebagai proses pendidikan politik bagi rakyat Cianjur, pihaknya berharap para kandidat lain juga menunjukkan hal yang sama. Itu dilakukan dalam upaya membangun kepercayaan rakyat Cianjur, terhadap pemimpinnya.
Saat ini, kata dia, publik butuh kepastian dalam memilih calon pemimpinnya. Kalau diberitakan dengan rakyat, semua bisa melakukannya. Bahkan bisa juga dari yang biasanya tidak pernah turun ke sawah, tiba-tiba ada di sawah bersama petani. “Tapi kalau menunjukkan bukti komitmennya seperti pakta integritas, saya kira baru pasangan BERIMAN yang bisa melakukannya. Semoga pasangan lain juga bisa melakukan hal sama,” pungkasnya [KC-02/dak]**
