WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
KAPILATU DUDUK MENCANGKUNG di depan Kiai Talang Bungsu sambil mengipas kayu api penjarang air. Sang Kiai sendiri duduk bersila di atas selembar tikar butut yang terletak di langkan sebuah gubuk terbuat dari bambu. Kedua matanya terpejam, mulutnya berkemik menggumam sementara jari-jari tangannya meluncur satu persatu di atas seuntai tasbih berwarna putih kehijauan.
Saat itu hampir menjelang tengah hari. Di puncak bukit yang tinggi itu teriknya sinar matahari dikalahkan oleh sejuknya udara segar. Justru saat itulah Kapilatu si pembantu melihat sesuatu yang tidak dimengertinya. Sambil terus mengipasi kayu api dan matanya memandang ke arah kanan, mulutnya berucap, "Aneh, siang-siang begini ada kabut di bukit..."
Sepasang mata Kiai Tawang Bungsu bergerak, tapi tidak membuka. Jari-jarinya yang menyelusuri untaian tasbih berhenti bergerak.
"Kau melihat kabut katamu, Latu...?" bertanya Kiai Talang Bungsu.
"Benar sekali Kiai," jawab si pembantu.
"Di jurusan mana?" bertanya lagi sang Kiai.
"Kira-kira dua puluh langkah di sebelah kanan gubuk kita, Kiai. Searah
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #49 : Srigala Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Trending Now
-
Telah disadari bersama bahwa saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan bagi umat manusia, hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya...
-
CIANJUR, [KC].- Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur melayangkan surat himbauan kepada enam perusaha...
-
dokumnetasi Ciranjang ( Kabar Cianjur ) - Kericuhan yang mewarnai saat penurunan bahan material untuk pembangunan pasar darurat Ciranjang...
-
K.H. Abah Jin Kabar Cianjur - SEPINTAS mendengar namanya, terbayang gambaran menakutkan. Pada hal sebenarnya jauh dari kesan angker ata...
-
SEBAGAI sekolah di bawah organisasi guru, SMP PGRI Cugenang, Kabupaten Cianjur masuk dalam kategori sekolah yang mengangkat kaum menenga...