HEADLINE
---

Disperta Geram, "Alap-alap" Traktor Bergentayangan

CIANJUR, [KC].- Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) dan Holtikultura Kab. Cianjur geram menyusul adanya pelaku penipuan yang mengaku pegawai dinas meminta sejumlah uang kepada para petani dan menjanjikan dapat memberikan bantuan traktor. Para petani diminta uang antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta oleh pelaku.
Saat ini pelaku yang acap kali mengenakan baju dinas pertanian itu tengah diburu. Namun hingga kini pelaku belum berhasil diamankan. "Kami tengah memburunya, kami sudah kerjasama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk menangkap pelaku yang menipu para petani itu," kata Kepala Disperta dan Holtikultura Kab. Cianjur, Rika Ida Mustikawati, Jum'at (26/2/2016).
Dalam menjalankan operandinya, "alap-alap" traktor itu mendatangi para petani yang memang membutuhkan bantuan traktor untuk membajak sawah. Pelaku meyakinkan para petani bisa memberikan bantuan asal memberikan sejumlah uang.
"Keterangan dari petani pelaku mengaku dari dinas bahkan berseragam dinas, makanya memang petani lagi butuh bantuan, percaya saja karena berharap dapat traktor. Petani rela menyerahkan uang sebagaimana yang diminta pelaku," kata Rika.
Namun apa yang dijanjikan pelaku tidak pernah terwujud. Karena bantuan traktor tidak pernah diberikan ke perorangan, melainkan kepada kelompok petani. Itupun prosesnya tidak menggunakan uang, melainkan pengajuan atau berdasarkan usulan.
"Ada yang sampai menyerahkan uang Rp 2 juta, Rp 3 juta, dan yang terbaru di Warungkondang sampai ada yang sampai Rp 4 juta. Siapa yang tidak kesel mengetahui seperti ini. Saya akan buru pelakunya. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap," katanya.
Disebutka Rika, sejumlah petani diwilayah Pasirkuda, Haurwangi, Warungkondang dan Cugenang sudah ada yang menyerahkan uang kepada pelaku. "Saya tegaskan bahwa bantuan traktor itu diberikan berdasarkan usulan dari kelompok tani melalui Balai dan Dinas baru ke Kementerian. Itupun proses penyerahannya juga harus ada berita acara. Ini tiba-tiba ada orang yang ngaku bisa ngasih bantuan perorangan, itu bulsit alias bohong dan tidak benar," tegas Rika.
Untuk itulah pihaknya menghimbau kepada petani jika kedatangan orang yang mengaku dari dinas atau bisa memberikan bantuan traktor dan meminta uang agar difoto. Foto tersebut agar disampaikan ke dinas untuk ditindak lanjuti. "Kalau perlu amankan orangnya dulu, baru kontek pihak aparat. Ini sudah meresahkan sekali. Kami sampai-sampai memajang foto pegawai di Balai, agar petani tahu mana orang dinas dan mengaku ngaku orang dinas," ungkapnya [KC-02]**

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!





Post a Comment