HEADLINE
---
deskripsi gambar

Penilaian Antarteman dalam Pengembangan Kompetensi Sikap Spiritual Peserta Didik


Yeni Handayani

Penilaian antarteman merupakan suatu pendekatan evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik untuk menilai sikap dan perilaku teman sekelasnya. Sejalan dengan penilaian diri, hasil dari penilaian antarteman dapat berperan sebagai konfirmasi data terkait peserta didik. Selain itu, proses ini memiliki potensi untuk membentuk nilai-nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Dilakukan sekali dalam setiap semester, penilaian antarteman memberikan gambaran menyeluruh tentang perkembangan sikap siswa, dengan acuan utama pada indikator yang dapat diukur.

Keunggulan Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual Antarteman

a. Objektivitas: Melatih peserta didik untuk bersikap objektif dalam menilai sikap dan perilaku teman sekelasnya.

b. Keterampilan Evaluasi: Mengajarkan keterampilan dan kecermatan dalam menilai objek, memberikan bekal penting untuk pengamatan dalam kehidupan mendatang.

c. Tanggung Jawab: Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik dengan memberikan kepercayaan untuk menilai sikap teman, dengan total 9 kepercayaan.

Kelemahan Penilaian Sikap Antarteman

a. Verifikasi Guru: Perlunya verifikasi oleh guru terhadap data penilaian antarteman, mengingat peserta didik mungkin merasa tidak nyaman menilai teman sejawatnya.

b. Petunjuk Instrumen: Diperlukan petunjuk yang jelas dan rinci mengenai penggunaan instrumen penilaian antar peserta didik untuk mencegah kesalahan tafsir.

c. Manajemen Waktu: Peserta didik perlu mengatur waktu khusus untuk penilaian antarteman, membutuhkan manajemen waktu yang baik agar tidak mengganggu waktu belajar.

Langkah-langkah Penilaian Antarteman

1. Menentukan Kompetensi, Menetapkan kompetensi atau kemampuan yang akan dievaluasi melalui penilaian antarteman.

2. Menyusun Kriteria, Menyusun kriteria penilaian yang akan digunakan.

3. Format Penilaian, Merumuskan format penilaian, seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.

4. Instruksi Objektif, Memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan penilaian antarteman secara objektif.

5. Evaluasi Guru, Guru mengevaluasi hasil penilaian untuk mendorong peserta didik agar terus melakukan penilaian antarteman secara teliti dan objektif.

6. Umpan Balik, Memberikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil evaluasi penilaian antarteman.

7. Penilaian Akhir, Menyimpulkan hasil penilaian antarteman terkait dengan pencapaian kompetensi sikap spiritual peserta didik.

8. Tindak Lanjut, Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian antarteman.

Instrumen penilaian antarteman perlu memenuhi standar kualitas tertentu, termasuk keterkaitan dengan kompetensi dan indikator yang diukur, penggunaan bahasa yang jelas, serta validitas dalam mengukur target kemampuan. Dengan langkah-langkah yang terstruktur, penilaian antarteman menjadi alat yang efektif untuk mengembangkan kompetensi sikap spiritual peserta didik.

Also Read:
Post a Comment
Close Ads